Berapa jam biasanya kamu tidur dalam sehari?
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for Human Sleep Science di UC Berkeley menunjukkan kurang tidur ternyata tak hanya dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular, depresi, diabetes, obesitas dan tekanan darah tinggi, tapi juga berpengaruh pada interaksi sosial manusia. Bahkan kurang tidur merusak kesadaran sosial kita yang paling mendasar yakni kemauan untuk menolong orang lain. Begitu pula kurang tidur hanya 1 jam pun bisa lebih dari cukup untuk mempengaruhi Keinginan kita dalam membantu orang lain. ~Eti Ben Simon, Ahli Ilmu Saraf & Peneliti, UC Berkeley.
Lebih dari setengah dari semua orang di negara maju mengakui mereka kurang tidur selama hari kerja. Peneliti menyebut fenomena ini sebagai “epidemi kurang tidur global”.
----------------------
Study seperti ini menambah lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa kurang tidur tak hanya membahayakan kesejahteraan mental & fisik seseorang, tetapi juga
kompromi ikatan antara individu dan bahkan sentimen altruistik dari seluruh bangsa .
Altruistik yaitu perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri.
----------------------
Kini, bukti semakin tersedia tentang dampak negatif kurang tidur terhadap perilaku sosial, dan hal itu mempunyai konsekuensi bagi masyarakat saat ini, menurut penelitian yang dimuat di Jurnal PLOS Biology ini.
Ada 3 study yang dilakukan oleh Eti Ben dan Matthew berupa :
- 1) **Studi pertama ~ para peneliti menggunakan pencitraan resonansi magnetik untuk melihat aktivitas otak 24 orang setelah tidur 8 jam dan setelah semalaman begadang. Hasilnya jaringan saraf pro-sosial area otak yang terkait dengan teori pikiran terlihat kurang aktif sebelah kurang tidur.
- 2) **Studi kedua para ahli meneliti kualitas tidur lebih dari 100 orang secara online selama 3 atau 4 malam. Lalu, peneliti menilai keinginan mereka untuk membantu orang lain seperti : menjadi sukarelawan atau membantu orang asing yang terluka di jalan.
- 3) **Para peneliti mengolah data 3 juta donasi amal di Amerika Serikat antara tahun 2001 sampai 2016. Mereka menemukan, ada penurunan 10% sumbangan saat waktu musim panas (daylight saving time) ketika waktu dimajukan 1 jam.
Dua peneliti, Eti Ben Simon dan Matthew Walker berharap studi ini bisa membuat orang mendapatkan kembali tidur malam yang nyenyak tanpa rasa malu atau stigma kemalasan.
Kurang tidur secara radikal mengubah hidup kita sebagai makhluk sosial & makhluk emosional. Hal yang bisa kita sebut sebagai inti dari interaksi kita sebagai manusia dalam menjalani kehidupan yang bermakna.-Eti Ben Simon, Ahli Ilmu Saraf & Peneliti, UC Berkeley.
Sumber : @voaindonesia
0 Comments