Dopamine Detox : Reset Otak Untuk Produktif >>???

~ Apakah kamu termasuk orang yang ketika malah udah nyusun to-do-list untuk produktif esok hari, eh pas pagi stress gak ketulungan gara-gara to-do-list gak sesuai harapan cuma gara-gara kesiangan.



Akhirnya ga mood dan memilih mencari kebahagiaan instan yatu dengan cara :

👉 menghabiskan waktu seharian dengan menonton youtube kemudian 

👉 lanjut buka instagram, 

👉 sore harinya sedikit menyesal, malamnya berjanji gak akan mengulangi, eh besoknya berhianat lagi huhu.

  • Sosial media,  
  • games pornografi, 
  • musik, 
  • e-commerce, 
  • Anime, 
  • drakor, 
  • web series 

adalah hal yang  membuat kita ketagihan, membuat kita dengan senang dan sepenuh hati kembali dan kembali lagi untuk mengkonsumsinya.


BACA JUGA :

"Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat GOOD LOOKING"

 

Setiap candu menciptakan efek kebahagiaan instan, dan inilah yang membuat hidup kita tanpanya menjadi : 

  • hampa, 
  • tidak asik atau 
  • tidak bersemangat. 

Perilaku ini efek jangka panjangnya akan gak sehat.

Allah menguji kita dengan menanamkan 'Hormon Dopamine', yaitu hormon yang membuat kita senang, bahagia, jatuh cinta dan kecanduan

 

BACA JUGA :

"6 Teknik Manajemen Waktu"

 

Kalau kecanduannya akan hal-hal baik itu bagus, tapi jika sebaliknya maka kita akan lalai dengan pekerjaan atau tugas bahkan ibadah, bagaimana ??? 😩😩

Singkatnya, yang bikin kita susah fokus belajar/kerja, malas, gagal produktif sampai baperan adalah karena kita selama ini terlalu nurutin semua yang enak-enak, 'instan' yang kita mau atau 'memanjakan nafsu", nafsu-nafsu zaman now yang oleh syetan dibuat tidak berbau maksiat.

Tapi tenang ada selah satu cara untuk mengatasi yaitu dengan puasa hiburan atau yang lebih dikenal denang  DOPAMINE DETOX..

 

💦💨 Dopamine Detox bukan berarti menghapus hormos dopamine ya guys, Dopamine Detox adalah merestart sistem otak kita yaitu beres-beres pola-pola yang terekam di otak kita. Jadi bukan mengurangi atau menghilangkan tapi lebih ke cara mengontrol perilaku itu.


BACA JUGA :

"Fakta-fakta Menyeramkan yang ada disekitar kamu"

 

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});Tujuan dari Dopamine Detox adalah mengurangi kecanduan dengan mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih produktif seperti : 

  • berolahraga, 
  • memasak, 
  • membaca buku dan 
  • mediasi. 

Aktivitas tersebut dapat menghasilkan dopamin, tetapi jauh lebih sehat daripada dopamin yang dihasilkan dari bermain sosial media.


Mulai saat ini, coba identifikasi apa candumu?

 

Misal : 

💬💬 Candumu adalah 'berlebihan' buka instagram. 

Maka setiap mau menekan icon aplikasi, cobalah bangun logika dengan berbicara pada diri sendiri bahwa itu adalah hal buruk, merusak masa depan dan kehidupan, bikin kita jadi nggak bersemangat melakukan hal-hal yang lebih penting, dan perlu disembuhkan. Katakan bahwa menahan dari membuka IG adalah hal baik buat kita dan kita mau sembuh !!!

 

BACA JUGA :

"Stop  !! Jangan ucapkan kata ini, ketika Wanita MENANGIS"


Cara mengatasi :

Kita juga bisa menggeser hal-hal candu ini sebagai reward setelah mengerjakan hal-hal yang bermanfaat. 

Misal, boleh buka IG 10 menit kalau sudah selesai baca quran 3 h alaman. Terlebih lagi Ramadhan adalah waktu menarik untuk dopamine detox. Jangan sekadar tidak makan dan minum tapi masih menikmati candu-candu yang mungkin kita nilai halal, semisalnya ngabuburit sambil maratho-nin serial drama. Tahan..tahan ini ujian !!! 😬🙌🙌💪

 

Pelan-pelan kita bisa masuk ke fase detox yang paling mantab yaitu mengalihkan candu kepada hal-hal yang bermandaat bagi kehidupan kita, dunia dan akhirat.

  1. Candu baca, 
  2. candu bantu orang, 
  3. candu kepada hal yang bermanfaat untuk orang banyak dan masa depan tentunya.

 

BTW, kamu pernah gak 'cobain ngelakuin 'DOPAMINE DETOX' ?

 

NB : Buat kamu yang berkarya/kerja di sosmed, gak usah dihapus juga hehe bisa dibatasi aja waktunya kalau udah selesai semua tugas/peekerjaannya.

Kira-kira dopamine detox efektif buat teman-teman atau kurang ???

💁💃😚😚

 Sumber : nisa_ulfathonah



Post a Comment

0 Comments

Comments