BANJIR..
Lagi-lagi kalau cerita soal BANJIR, pasti bakalan "ahh, banjir lagi,,,gimana gue mau lewatnya. Mana kerjaan banyak, kendaraan pada ngadet.."
That true, keluhan, cacian umpatan seakan hal lumrah saat BANJIR melanda Ibu Kota.
Dari periode ke periode, masalah BANJIR menjadi hal paling kompleks yang belum bisa diselesaikan oleh para pengemban jabatan. Tidak sedikit, orang-orang menyalahkan pemerintah, diluar dari itu, BANJIR Jakarta bukan seluruhnya karena kebijakan namun juga pola tingkah laku masyarakat yang semakin "acuh", menyepelakan hal kecil dan "kebiasaan" membuang sisa limbah ke kali misalnya.
Lingkup pasar adalah salah satu penghasil limbah terbesar untuk TERHAMBATNYA aliran kali. Bahkan, endapan hitamnya kadang membuat sebagian memicingkan matanya. Hadirnya petugas pemerintah yang khusus membenahi limbah kali, menjadi alasan utama masyarakat mengabaikan dan berpangku tangan menyerahkan segala sesuatunya kepada petuga orange ini. "Ahh, ada petugas ini yang bersihin, gak apa-apa buang ke kali". Bukan ke kalinya, tapi "sikap nggak apa-apanya itu yang menjadi benih-benih rasa ketidakpedulian masyarakat perkotaan terhadap wilayah tempat tinggalnnya.
Sekarang, kita hanya menunggu kebijakan-kebijakan atau terobosan baru dari pemerintah, sementara perilaku tetap masih digalakan tanpa merubahn kesadaran dari diri sendiri. BANJIR LAGI??? UDAH BIASA KATANYA. OK kita tunggu saja....
0 Comments