Perpisahan yang Lahir dari Perkenalan



Perpisahan yang Lahir dari Perkenalan




Hari ini adalah hari perpisahan untuk sebuah perjalanan anak sekolah. Seperti lazimnya, bahwa di sekolah akan mengadakan pentas seni guna memberi apresiasi kepada para wisudawan dan wisudawati yang sukses menyelesaikan sekolahnya selama tiga tahun. Ini adalah moment yang spesial, menggembirakan, haru tetapi juga tersisa kesedihan. Sekolah unggulan di sebuah Desa Prototipe bersebelahan dengan sawah, lapangan dan kesan mistis dari kuburan di sisi belakang sekolah menambah nilai keramat di sekolah tersebut.


"May, besok perpisahan kelas atas, kamu ditunjuk buat ikut paduan suara kan sama Pak Burhan ?" 

Hampir suara Bunga tidak terdengar oleh Maya, karena ramainya sekeliling sekolah dengan teriakan-teriakan histeris para siswanya.
Sambil menepuk bahu Maya, Bunga mengulangi kalimat yang dilontarkannya,

" May, kamu denger gak? ".

Maya yang mendapat ayunan tangan Bunga dibahu kiri mendadak kaget dan kebingungan.

"Iyah, Bung kenapa? Sorry sorry tadi aku lagi mikirin sesuatu hehhe."
Maya membalas pertanyaan Bunga dengan senyum kecilnya.

"Haduhh, jadi tadi aku tanya, Kamu ditunjuk jadi regu KUR kan?" 
Bunga mencoba menjelaskan yang ke dua kalinya dengan nada yang lebih pelan dan sabar.

"Iyah, Bung. Alhamdulillah aku ikut serta memeriahkan perpisahan kelas atas. Seneng bisa berkontribusi."

 "Masa, itu aja jawabanmu May, yakin gak ada yang lain?"
Ejek Bunga kepada Maya.

"Maksudmu apa Bung? yang lain yang mana emang."
Maya menyergap pertanyaan Bunga.

Bunga : "Mayaaaa !, ketika Pak Burhan nunjuk kamu dan kamu bisa ikut serta regu ini, berarti kesempatan kamu bisa mendampingi Kakak kelasmu yang sedari awal kamu kagumin bisa tercapai. Iya lan?"

Maya :"Heeem, aku gak sampai mikir sampai situ Bung, hehe. Tapi, aku berdo'a aja, semoga nanti bisa menjadi bagian terbaik memepersembahkan lagu terbaik dan performance terbaik pula."
Maya buru-buru menghentikan khayalan Bunga.

Maya, seorang siswi yang memang untuk beberapa hal mengagumi orang-orang hebat, pekerja keras dan beda dari yang lain, menjadikan dia turut masuk dalam lingkar kehidupan kakak kelasnya yang bernama Rangga.

Rangga ini terkenal dengan kerajinan dan kepintarannya di sekolah. Cara berpakaiannya yang rapi, tingkah lakunya yang sopan, gak brandal, gak kurang ajar, gak hura-hura.

Pokoknya, bagi Maya panutan banget dah kakak kelas yang satu ini. Orangnya yang ulet dan sering menjadi juara kelas pun juara berbagai perlombaan ini, membuat Maya ingin belajar banyak dari sosok Rangga.

Terkadang, Bunga dan teman-temannya, ngisengin Maya.
Kalau Maya dan Bunga berpapasan di jalan dengan Rangga, Bunga biasanya menyenggol bahu Maya. Sebagai tanda, kalau kakak kelas yang dikaguminya, barusan lewat. Tapi, Maya malah jadi salah tingkah dan terkesan malu.


Sekadar kagum, tidak masalah selagi bisa memberikan pengaruh yang baik dan posisitf. Jadi antara kagum dan rasa di luar kagum itu beda yah. 

Maya, hanya sekadar kagum atau lebih spesifiknya salut dengan Rangga. Rangga benar-benar sopan dan dewasa dipandangan Maya.

Hingga suatu hari, Pak Burhan memilih beberapa adik kelas, untuk bisa mewakili kelasnya dalam regu KUR yang diadakan sekolah sebagai persembahan untuk wali murid dan tak terkecuali kakak kelas mereka.

Berlatih setiap pagi dan sore, dengan pemadatan latihan sampai berkali-kali izin tidak ikut pelajaran, tampaknya itu bukan hal yang berat bagi Maya. Baginya, ,menjadi bagian dari regu KUR ini adalah pilihan dan akan menjadi sebuah pengalaman untuknya suatu hari nanti.

Bunga, teman maya yang juga sekelas dengannya selalu memberikan support untuk Maya dalam segala hal termasuk harapannya bisa memberikan hal terbaik untuk Rangga.

Tibalah pada suatu waktu, kabar baik menghampiri Bunga. Kabar baik tersebut diteruskan Bunga kepada Maya, yang jika Maya tahu, maka ini akan menjadi kado spesial bagi Maya.

Jam istirahat, Bunga menghampiri Maya yang sedang duduk di teras kelas setelah latihan menyayi pagi tadi.

"May, hari ini aku ada berita baik buat kamu. Seriusssss, ini baik banget malah dan kamu bakalan seneng dengernya."
Bunga sampai ikut mengekspresikan kegembiraannya ketika menyampaikan ke Maya.

Maya yang sedari tadi bingung segera memperjelas maksud Bunga,
 "berita baik apa sih Bung. Kamu kok seneng banget, aku aja belum tentu seneng."

"Aduh, May ini aku jamin, kamu bakalan happy dengernya."

"Jadi apa beritanya Bung, coba kasih tau aku."
Maya mulai gregetan sendiri melihat tingkah Bunga.

Bunga mulai menjelaskan,

"Maya Anandita Pradira,
besok tau gak, kalau yang bawa persembahan bunga itu kak Rangga. Iyah, kak Rangga....
Kak Rangga-nya kamu. 
Eh, maksudnya kak Rangga yang kamu kagumin itu 😄😂😂.


Dia yang bawa bunga pada performance mars sekolah kita, dan dia pula yang akan memberikan simbol bunga tersebut ke kepala sekolah. Dan coba kamu bayangin, latihan-latihan yang sudah kita jalani selama ini ternyata membawa harapanmu se-spesial ini bukan?

Pagi tadi, Pak Burhan juga memilih kamu buat jadi bagian inti Regu KUR lagi, persis di tengah barisan bersampingan dengan pembawa bunga bucket nya. Coba kamu bayangin, itu posisi terdekat kamu sama kak Rangga, May."
Bunga sangat senang menjelaskan struktur barisan regu KUR dengan sangat detail, sedetail-detailnya.

"Iya kah Bung?, aku masih gak percaya. Jadi walaupun aku cuman kagum, tapi perpisahan ini bakal jadi kesempatan aku buat jarak sedekat mungkin dengan kak Rangga. Wah, aku jadi makin semangat buat latihan. Eh maksudnya buat nyontoh panutanku itu, si Kak Rangga.😇😇😇"
Maya sempat malu mengatakan pernyataan tersebut.


"Nah, iyah kamu bisa ambil energi positif dari Kak Rangga May, nantikan kamu ketularan pinternya dia aaahhaha."
Ledek Bunga kepada Maya.


================>>>
Hari-hari berganti, saat dimana hari perpisahan kakak kelas terselenggara.
Maya dan regu KUR-nya bersiap-siap naik panggung untuk memberikan persembahan terbaiknya. Dari balik panggung, tampak pula kak Rangga dan Kak Mita yang akan membantu Kak Rangga menyematkan bunga kepada kepala sekolah. Sesekali Maya memperhatikan dengan seksama, seorang panutan yang sudah banyak mengharumkan nama sekolahnya.


Sampai pada akhirnya, Kak Rangga menghampiri Maya.
Maya yang sedang ngobrol dengan tim regu KUR lainnya, sontak menoleh ketika namanya di panggil. 
"Maya !, kamu yang namanya Maya yah?"
Tanya kak Rangga pada Maya.


Maya sampai bengong sejenak melihat Kak Rangga melihat ke arahnya.

Seakan terbentuk satu busur anak panah yang berhasil membidik tepat di kedua bola matanya. 
 ðŸ’•ðŸ’•ðŸ’•ðŸ’•ðŸ’•

"Iyah, kak...Iyah saya Maya. Kak Rangga yah?"
Maya mencoba mencairkan suasana yang saat ini bergemelut di dadanya dengan pura-pura menanyakan nama Kak Rangga.

"Iyah, aku Rangga. Sepertinya kita sering papasan yah, tapi baru kali ini aku tau namamu. Maaf yah baru sempat kenalan hari ini. Dan disaat mau perpisahan lagi heheh."
Timbal Kak Rangga kepada Maya.


Berada dalam situasi ini, Maya serasa dibungkam ribuan senapan sampai ke tenggorokan.
Pernyataan mengenalnya pada perpisahan seolah suatu SAD ENDING yang terjadi seperti di film-film.
Tetapi, ini adalah kesempatan langka, yang harus dimanfaatkan Maya dengan sebaik mungkin.

"Iyah Kak, sepertinya aku yang sering lewatin kelas kakak. Karena memang, kelasku sering nomaden setiap minggunya. Kakak selamat yah, kakak jadi juara terbaik lagi."
Maya mencoba melontarkan ucapan selamat dengan santai kepada Kak Rangga berkat prestasinya meraih juara pertama dalam ujian akhir sekolah.


"Wah, terimakasih banyak yah buat ucapnnya. Aku masih belajar juga kok. Kamu juga yah, rajin belajarnya. Setahun lagi kamu bisa nyusul kakak hehe. Owh iyah, nanti pas naik ke atas panggung. Aku yang bawa bucket dibantu sama kak Mita. Cuman yang kasih langsung ke kepsek adalah aku. Nah, barusan aku di kasih tau, kalau Maya yang nanti sebelahan sama kau pas di barisan depan. Nanti aku minta tolong ke kamu yah, microphone yang aku pegang saat aku selesai membaca puisi, jangan kamu taroh di tempat mic, tapi kamu pegang yah. Karena alat yang biasa buat naruh mix ternyata kendor. Dan aku takutnya, microphone jatuh malah acara berantakan."

Maya yang mendengar kalimat tersebut, dengan cepat meng-iyakan permintaan Kak Rangga.

"Iyah, kak sebisa mungkin nanti aku membantu dan menghampiri uluran tangan kakak." 
Maya tampak malu dan rasa senangnya tidak bisa di sembunyikan.


Pak Burhan datang dan melakukan breafing kepada regu KUR pun termasuk kepada Rangga, Mita, Bunga, Maya dan teman-teman lainnya. Setelah selesai breafing, mereka berdoa dan dilanjut berjalan satu per satu naik keatas panggung.

Sementara MC memanggil nama siswa siswi regu KUR yang tampil, mereka berjalan menuju panggung menata barisan di panggung tersebut dengan rapi.
Musik pengiring pun dimainkan dan suara regu KUR bersahutan. Sampai tiba di puncak lagu, Kak Rangga membacakan puisi kepada semua guru-guru dan setelah itu ia mengulurkan microphone ke Maya.
google.com

Maya yang mendapat uluran microphone, begitu lega karena pesan kak Rangga bisa terlaksana dengan baik. Dan kak Rangga memberikan kode termanis kepada Maya, dengan senyuman dan kedipan mata yang begitu berwibawa.

Rangga berjalan menuju kepala sekolah, Maya dari panggung melihat Rangga tanpa berkedip sembari melantunkan lagu tanpa henti.

Akhirnya acara perpisahan berjalan lancar. Regu KUR berkumpul kembali di belakang panggung, dan mengucapkan syukur atas keberhasilan mereka. Rangga kembali menghampiri Maya.

"Maya, terimakasih banyak yah, sudah bantu aku tadi, karena posisi aku ada di pusat, jadi sekali aja aku salah meletakan mic, pasti acara akan sedikit terganggu. Karena memang, insiden kendornya alat buat naruh microphone diluar rencana kita semua. Sekali lagi terimakasih yah Maya :)."
Senyum lebar Rangga menghiasi wajahnya.

"Iyah kak, semua karena kerjasama tim regu KUR kok Kak.
kakak hebat. Aku salut sama kakak. Semoga setelah ini, kakak bisa terus berprestasi yah kak."
Maya terang-terangan mengutarakan ke-kagumannya kepada Rangga.

"Kamu ini, iyah terimakasih buat do'anya yah May. Sayangnya, kenapa kita baru kenal sekarang yah. Sepertinya kamu orang yang keingin tahuannya besar banget. hehe."

Sepertinya memang waktu begitu tepat pada saat itu. Tapi, bukan berarti cocok dan sejalan.

Maya yang mengagumi Rangga, beryukur bisa kenal dan menyapa Rangga.
Sementara Rangga juga senang menjadi partner kerjasama selama acara perpisahan berlangsung.

=================>>

Andai saja waktu bisa dipahami dengan baik, tentu Maya akan lebih termotivasi selama menempuh pelajaran yang sulit dipecahkan. Mungkin, Maya bisa belajar dari Rangga dan sebaliknya. Finally, Rangga mengucapkan perpisahan kepada Maya.
"Maya, sukses selalu yah. Semoga kita bisa bertemu lagi setelah kamu lulus nanti OK."

Maya yang sempat berkaca-kaca, menjawab Aamiin dengan penuh do'a di hatinya. Sembari ia juga mengucapkan perpisahan kepada kak Rangga
"Iyah kak Rangga." :)

Sampai akhirnya mereka berpisah untuk pertama kalinya memulai sebuah perkenalan


google.com

Suatu hal yang mungkin sedikit terlambat yang mengesankan bagi Maya. Semoga kisah tersebut adalah kenangan baik selama Maya menempuh pendidikan di Sekolah Prototipe. Siapa yang tau kalau suatu waktu nanti, mereke dipertemukan kembali.

Just DU'A yang menjadikan jarak sejauh ribuan mill menjadi sejenggak jari. Semoga mereka selalu bahagia menjalani kehidupannya masing-masing.


Jawa Tengah, 7 September 2019
23 :42 PM


Lilis Setiani


Dari sebuah kisah yang sama pada masa lampau. :)



Kumpulan "PESAN TERBAIK" dari orang-orang yang sedang memperjuangkan harapan dan impian mereka :

  1. Bang Jems {Backpacker}
  2. Lilis Setiani {Mahasiswi Univ.Bung Karno -Jakarta}
  3. Kak Tika {Mahasiswi Univ.Trilogi Jakarta & Vol.KBSI}
  4. Welly Irawan {Mahasiswa STMIK Insan Pembangunan}
  5. Rana {My Besty from Egypt}
  6. Retno {Komunitas Kampung Ilmuwan} 


Kumpulan "CERITA SEMINAR & WORKSHOP di BEBERAPA KAMPUS"  :
  1. Seminar IT di Universitas Pertamina
  2. Seminar di Enterpreneur University Bareng Ines Amalia
  3. Seminar Rekontekstualisasi Narasi Si Pitung di Museum Kebaharian Jakarta
  4. Seminar di Universitas Mercubuana PART 1
  5. Seminar di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya - (e-Commerce)
  6. Workshop di Universitas Trilogi (Adobe Premiere  


Beberapa KARAKTER TELAH MENYATU MENJADI TAWA RENYAH yang bisa ditulis, untuk diingat selalu. Momen seperti ini paling ditunggu jika nanti reuni dalam SAHABAT NGAMPUS:
  1.  Ines Amalia (Paling deket, cerewet, gak jaim, gak malu, kadang malu-maluin :))
  2.  Bagas Rizky Perdana (Si Kacamata, Gak banyak bicara, Grogian pas presentasi)
  3. Jourdy (Si Jangkung, Tekun, Tawadu, Rajin Shalat, Pinter, Panutan kita semua) 
  4. Riko Prasetyo (Si Rame, Pencair Suasana, Ramah, Supel, Hobby Ngledekin, Doyan Ngomong) 
  5. Indah Lestari (Si tukang teriak, Heboh, Gamer, Suka Debat, Sering Salting Kalau...:0)
  6. Danu Septiansyah (Abang tetua, Paling Seru, Gokil, Doyan minta Makan, Paling berani argumen) 
  7. Darwis Indra Permana (Si Bewok, Pinter Berpendapat, Paling Jago Ngelawak, Tau arah mata angin, Suka nGOBROL, Santuy) 
  8. Triyono Andik Priyanto (Mase Sistem Informasi, Tetua namber wan, Ramah, Penengah, Jadi Team Tengah kelas)


Kalau ada kejadian unik, kenapa gak diabadikan. TEMEN KULIAH ini yang 4 tahun awal dan akhir jadi keluarga bukan hanya sekedar teman kenalan :
  1. Ines Lagi, Lagi-lagi Ines (Kerja kelompok, curcol, Nyari makan, Nonton)
  2. Riko, team a day, member balikos termuda 
  3. Bagas, kembaran Riko, kemana-mana bareng,dari awal (2017) ampe sekarang (2019)  
  4. Temen Jalan Rame-rame (Curug Cilember Agustus 2019)


Orang yang berilmu, kadang memiliki banyak kesempatan untuk belajar dan mengajarkan kepada yang lain. Beberapa yang saya jadikan GURU DAN SUHU berikut TIPS & TRIK bagaimana mereka bisa ahli di Bidannya:
  1. Haqy (Programmer codeCiptaSejahtera) 
  2. Eldy Taufiq (Vice Precident 2018 & Precident 2019 BRITZONE Jakarta)

Mengenal kawan sejak lama, juga candu yang waktu saja bisa diluapkan menjadi MASA LALU ANGSA 2009 (SD 4 Lumbir), tapi ingatan-ingatan masin,pahit,malu,atau benci dan cinta masih lebih banyak diingat dari pada intensitas untuk bertemu :


Kumpulan "LIRIK LAGU "dari  :


Perjalanan "UNLOCK Metro TV " belajar mandiri di negara ini  :


    Kumpulan "INFO MENARIK"dari berbagai sisi dan kejadian :
    1.  7 Pesan Setiap Ayah kepada Anak Perempuannya Tentang Pria
    2.  Seputar Lidah Buaya (Aloe Vera) 
    3.  6 Manfaat Daun Kucay untuk Kesehatan (Bisa Mencegah Kanker) 
    4.  Bunga Sepatu, Si Cantik yang punya Sejuta Manfaat 
    5.  12 Khasiat Makan Nangka, Nomor 7 Idaman Kaum Perempuan 
    6.  Kisah OJOL dan CUSTOMER di Pagi Hari (Kisah NYATA gaes) 
    7.  Kisah OJOL part II - Ketemu Ahmad Basir (Kawan Kerja Lama)
    8.  Lift Berasa Left  
    9.  Produktif di Waktu Luang? Kenapa Tidak !!! 
    10.  Huru -Hara adalah...? 
    11. Tips Tugas Kuliah Bebas Lepas

     Kumpulan "PUISI dari LILIS untuk hal yang tidak bisa TERSAMPAIKAN" dari tindakan, kekecewaan, kebahagiana, Menahan Perasaan dan Perjuangan  :
    1. Abu - Abu 
    2. Ayah Dengar Keluhku 
    3. Bahu Ini 
    4. Kisah Buah & Mata Pisau 
    5. Bumi Edan 
    6. Istana Tua Jakarta 
    7. Jejak Lembaran Malam 
    8. Selembar Daun Menguning 
    9. Jum'at Mubarrak 
    10. Lidahku Penentu Kami 
    11. Laju Berbahasa Tumit
    12. Anak Rantau - Kasih dibalik Kisah 
    13. (B)Ijak Diri
    14. Perhelatan Sebuah Pengukuhan
    15. Kamu Akan Terus Hebat 
    16. BERSERAH- Sebuah Coretan Akhir Tahun
    17. Kita Sempat Mengisi Ruang

    Sharing Sesion with "AHMAD RIFA'I RIF'AN" bersama GRIYA MENULIS INDONESIA :


    Tentang  sebuah buku yabg mampu membuat pikiran lebih terbuka, seperti jendela yang membawa air segar. "RIVIEW BUKU" jadi apresiasi untuk para penulis yang membuat kesan dari judul :
    1. Teman Berjuang - Indra Sugiarto 
    2. Man Shabara Zhafira - Ahmad Rifa'i Rif'an
    3. Senja, Hujan & Cerita yang telah usai - Boy Candra 
    4. OLES - Vienna untuk Cinta (Kusumastuti Fischer) 
    5. Senja dan Pagi - Alffy Rev & Linka Angelia (True Story) 
    6. NEOMI - Yang baik untuk yang baik (Saful Zaman) 


    Tentang sebuah pena, yang tercatat dengan banyak pelokan mengisyaratkan bahwa hidup tidak selalu mulus, lurus dan penuh arus. Berikut terangkum dalam "PENA KEHIDUPAN", yang saya dedikasikan untuk semua hal yang sudah terlewati : 

    1. Adzan Berkumandang
    2. Mempersilahkan Siang 
    3. Tidak Lebih Seorang Pengembara  
    4. Jatuh Dalam Cinta 
    5. STOP dari KITA 
    6. Membahas Seseorang & Kekaguman 
    7. Hanya Soal Waktu
    8. Rupanya Datang  
    9. Bagaimana Ini 
    10. Merinding di Tengah Hujan 
    11. Bekasnya Masih Tersisa Until Now 
    12. Penuhi Mimpi dengan DIA 
    13. Duduk Bersama Cerita 
    14. Kesederhanaan yang Bertemu Kerinduan 
    15. Ayah Untuk Ayah Saja 
    16. Si Penyedu Makna 
    17. Serba Serbi DO'A 
    18. Dampak Media Sosial 
    19. Tau Jarang Terjadi 
    20. Kemuliaan dari Korban 
    21. Sumpah Pemuda, 91 Tahun Menggenggam Tekad dan Asa 
    22. Terus Berlanjut 
    23. Sepertiga Penikmat Pagi 
    24. Selarik Pesan 
    25. Obrolan Sejati 
    26. Pemandang Selatan di Tujuan
    27. Komunikasi Itu ? 
    28. Matahari Kala Pagi 
    29. Debu Pada Waktu 
    30. Harapan & Tantangan
    31. Dialah Payung dalam Kehidupanku, Dia Kakakku !!  
    32. Mahasiswa, Pengusaha & Ulama 
    33. Memahami Hakikat 
    34. Jangan Meninggikan Gengsi 
    35. Untuk Oktober Kembali 
    36. Jangan Terlalu Dekat & Jauh Juga
    37. Seputar Pertemuan Maya
    38. Diemnya Kok Kebangetan !!! 
    39. You Have a New Message 
    40. Daun & Kata Cinta (Raj Mahotra) 
    41. Seandainya Ada Pengakuan Diri
    42. Untuk Pemilik Hati 
    43. Kehilangan Sesaat 
    44. Masa Lalu 
    45. Sanggup 
    46. Ayah Pada Waktu 
    47. Hujan dan Lalai
    48. Tajam Tak Bertulang  
    49. Batas Pergi 
    50. Persamaan vs Perbedaan 
    51. Lebih Tepat 
    52. Zona Nyaman 
    53. Hanya Singgah 
    54. Tidak ada Tempat untuk Sia-sia 
    55. Raja Persepsi
    56. Mimpi Bijak 
    57. Mata & Hati  
    58. Secarik Kepal Kertas 
    59. Do'a Keramat 
    60. Garis Lurus Masalah 
    61. Semi Bulan Bakti 
    62. Tuan Lampu Merah 2014 
    63. Point Tentangmu 
    64. Per-KATA-an 
    65. Sistem Zonasi Jalaran Soko Kulino 
    66. Tabungan Rapuh 
    67. Penunggu Rasa


    Untuk rasa yang mulai tumbuh, kehadirannya yang muncul di kepala, juga beberapa ketidakberanian mengutarakan rasa "CERPEN" jadi salah satu hitam putih di masanya:
    1. Perpisahan yang Lahir dari Perkenalan 
    2. Awal Kenalan Menjadi Ujian (Kisah seminyata Penulis) 
    3. Tentang Menyatukan Ego, Beda Karakter !! 
    4. Who Am I ???
    5. Romance Reuni 
    6. Aku yang Mencintaimu, Bukan Dia 
    7. Minder Iyah Buang Saja 
    8. Origami 
    9. You Are My Future 
    10. Melangkah Pasti


    Berbicara tentang motivation, kita akan disuguhkan dengan kata dan kalimat yang semakin membekas juga menguatkan semua harapan, mimpi-mimpi dan kesabaran. Termasuk sebuah "QUOTES Of The DAY" berikut, adalah dasar ketika penulis mengolah cipta,rasa dan karsa :
    1. Quotes - Ujung Semi Sendiri
    2. Quotes - Berebut Hati
    3. Quotes - Berani Jatuh Cinta 
    4. Quotes - Kuasa Diri 
    5. Quotes - Lebih ke Do'a
    6. Quotes - Sedang Mengadu Sementara 
    7. Quotes - Biar Tenang, Lebih Kesan 
    8. Quotes - Bahagia di Sekeliling Bahagia 
    9. Quotes - Jangan Hentikan 
    10. Quotes - Sebentar Saya 
    11. Quotes - Komando Sejarawan 
    12. Quotes - Sebab Lekat Cerita  
    13. Quotes - Chili Chat 
    14. Quotes - Pelepasan Cukup 
    15. Quotes - Larutkan Malam 
    16. Quotes - Bisa ditunjukan lagi ? 
    17. Quotes - Mencukupkan Tau Tentang Sekelilingmu 
    18. Quotes -  Dongengan Siluman Malam 
    19. Quotes - of the Day (16)
    20. Quotes - of the Day (15) 
    21. Quotes - of the Day (14)
    22. Quotes - of the Day (13)
    23. Quotes - of the Day (12)
    24. Quotes - of the Day (11) 
    25. Quotes - of the Day (10) 
    26. Quotes - of the Day (9)
    27. Quotes - of the Day (8)
    28. Quotes - of the Day (7)
    29. Quotes - of the Day (6)
    30. Quotes - of the Day (5)     
    31. Quotes - of the Day (4)
    32. Quotes - of the Day (3)
    33. Quotes - of the Day (2)   
    34. Quotes - of the Day (1) 





    Berani Jatuh Cinta

    Post a Comment

    0 Comments

    Comments