Keterampilan yang Diperlukan Di ERA DIGITAL !!

"Siapa orang paling berkuasa di dunia? Politisi? Pebisnis? Penemu? bukan. Orang yang paling berkuasa di dunia adalah seorang pencerita." -Steve Jobs

  • Mari kita bahas tentang ERA DIGITAL yang sudah mengambil alih seluruh waktu dan tenaga manusia. Tahun 2025 kita mulai dengan teknologi yang tidak berkesudahan manfaatnya.

Marketing memang salah satu skill yang penting di era digital. Pertanyaannya :

  1. gimana supaya orang percaya sama kita? 
  2. gimana orang mau beli apa yang kita jual? 
  3. gimana orang mau terima apa yang kita marketingin?

  • Jawabannya adalah bercerita. Sebelum saya jelasin kenapa, coba cari kesamaan dari orang-orang ini:



Apa kunci dari kesuksesan mereka? Salah satunya adalah kemampuan mereka untuk bercerita.

  • Steve jobs dengan cerita di iklan apple nya "Here’s to the crazy ones… the ones who see things differently" berhasil ngebawa apple jadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia

  • Marthin Luther King Jr. dengan cerita di pidato nya "I have a dream…" berhasil ngerubah sejarah perbudakkan amerika


  • Dan Elon Musk dengan becandanya "emm.. We should do something about this, right?" berhasil ngebuat dia jadi salah satu orang terkaya di dunia.

Atau coba kita liat para tokoh-tokoh dibawah : 



Gimana salah satu strategy mereka nyebarin agama Islam di pulau Jawa? dengan bercerita lewat wayang kulit



Kenapa bercerita itu ampuh?


Udah banyak studi ilmiah yang jelasin kalo storytelling atau bercerita adalah media paling efektif untuk menyampaikan ide. Mau ide apapun. Dari sekedar ngasih ide malem ini mau nongkrong dimana, nawarin ide bisnis ke temen, sampe yang udah saya jelasin diatas, ide-ide yang bisa mengubah dunia

Intinya, otak kita itu lebih mudah nerima cerita ketimbang data-data atau fakta berupa angka. Contohnya,

“pas udah tua, pilih nemenin anak kita wisuda atau anak yang nemenin kita opname di rumah sakit?”


lebih gampang masuk ke otak daripada,


"56% angka kematian disebabkan oleh diabetes. Mulailah makan sehat dari sekarang"


Otak kita terdiri dari dua jenis, otak cepet dan otak lambat. Apapun yang berurusan dengan angka, fakta, dan logika, bakal diproses sama otak lambat. Cerita, yang pada intinya adalah ‘hiburan’ bakal lebih gampang diterima karena diproses sama otak cepet

  • Gimana caranya bercerita?

Ada beberapa hal fundamental kenapa cerita itu lebih ‘ngena’.

yang pertama adalah cerita men’trigger’ perasaan/emosi seseorang. Seperti contoh diatas, menggunakan perasaan sayang kepada anak lebih mudah diterima otak ketimbang cuma fakta atau angka aja. Contoh: 

“Kita semua setuju, untuk anak kita, kita mau yang terbaik buat mereka. Kalo bukan (nama produk), apalagi?”

 Hal yang kedua adalah kita bisa paham perasaan dari sebuah cerita ketimbang fakta. Contoh, bagi para orang tua, pasti bisa ngerti perasaan Marlin waktu Nemo ilang. Cerita yang bagus adalah yang ngebawa kita sebagai pendengar masuk ke cerita tersebut. Itulah kenapa banyak orang yang lebih termotivasi gara2 nonton anime, drakor, atau pelm2 lainnya.

“Memang, aku cuma manusia biasa. Tapi aku punya teman-teman yang menunggu ku. Aku ga akan nyerah!”

Hal yang ketiga adalah cerita engga ribet. Salah satu alasan kenapa produk atau ide lebih gampang diterima adalah mereka ga pake istilah-istilah yang terlalu teknis atau ribet. Ketimbang nyebut berapa gb memori di ipod, mereka pake istilah “1000 songs in your pocket” simpel. Contoh lain adalah daripada kita bilang “Mengandung vitamin B1, B2, C, serat, dan karbohidrat kompleks!” Ada baiknya kita bilang “ratusan kebaikan untuk usus, dalam satu teguk”


Pada intinya, storytelling bukan cuma bisa dipake dalam konteks bisnis aja, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Waktu kita ngobrol, ngelamar pekerjaan, atau bahkan pdkt ke gebetan kita.


Baca Juga : 5 Kebiasaan Orang Kaya yang Tidak Akan Mereka Beritahukan Kepadamu

 

Post a Comment

0 Comments

Comments