Mengutip dari Alodokter,
Dunning-Kruger effect adalah kondisi ketika seseorang merasa dirinya lebih pintar atau lebih mampu dari orang lain, mulai dari pengetahuan hingga kinerja. Padahal, mereka sebenarnya tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang sepadan.
Dunning-Kruger effect merupakan kebalikan dari sindrom imposter. Bukan meremehkan kemampuannya sendiri, orang dengan kondisi ini justru menganggap dirinya lebih pintar dan mahir dibandingkan orang lain yang pengetahuan dan keterampilannya justru jauh lebih baik dari dirinya.
Efek Dunning-Kruger itu kayak kondisi di mana seseorang merasa paling jago dalam suatu hal, tapi sebenarnya dia se-awam-awamnya. Jadi, orang yang kena efek ini cenderung overestimate kemampuannya sendiri. Misalnya, ada temen yang baru belajar main gitar seminggu, terus dia merasa bisa jadi Jimi Hendrix gitu, padahal mungkin cuma bisa mainin satu lagu doang dengan kacau balau.
Baca Juga :
Bukan cuma soal kemampuan, tapi juga di bidang lain.
- Contohnya, orang yang baru belajar ngegambar sebentar, trus dia merasa karyanya bisa bersaing sama Da Vinci. Tapi benernya, belum tentu sebagus yang dia bayangin. Jadi, efek Dunning-Kruger ini semacam ilusi kepercayaan diri yang tinggi tapi tanpa dasar yang kuat.
Yang bikin efek ini makin rumit, biasanya orang yang kena Dunning-Kruger nggak sadar bahwa mereka sebenarnya kurang jago. Mereka pikir mereka udah paham betul dan udah di puncak kemampuan, padahal belum tentu. Jadi, kadang mereka nggak terbuka buat masukan atau kritik dari orang lain, karena merasa udah jago banget.
Solusinya sih sebenarnya simpel, tapi susah dijalankan. Orang yang merasa punya kemungkinan terkena efek ini harusnya terbuka buat belajar lebih banyak. Dengan belajar, mereka bisa lebih aware tentang kekurangan dan kelebihan mereka. Dan ya, menerima kritik juga penting. Jadi, kita bisa lebih realistis tentang kemampuan yang kita miliki.
0 Comments