Kebahagiaan yang tidak abadi, namun akan selalu terabadikan.

 Hari ini aku memulai kembali menulis huruf demi huruf. Setelah sekian lama, dalam hari yang panjang, niat yang terus terurungkan, akhirnya malam ini aku tuangkan kembali segala gagasan, ide dan juga perasaan melalui tulisan. Aku menulis bukan untuk sekedar dibaca (oleh siapa saja), tapi juga untuk meluapkan apa yang tidak sempat dan tidak mampu terucap oleh lisan.



Hari - hari terus berjalan, sebulan berasa seminggu, 

seminggu berasa sehari dan begitu terus waktu menggerus setiap peristiwa. Bahagia dan bersyukur mampu melewati hal yang sudah terlewati. Dalam proses pendewasaan diri ini, aku bertemu dengan banyak orang yang sangat-sangat menghargai. 

Lingkungan kerja  yang memberi banyak hal baru untuk dipelajari, pulang-pergi dengan berlelah-lelah. Semua telah dibumbui dengan rasa syukur terlebih juga teman-teman yang silih berganti memberikan reel-reels receh di media sosial atau humor ringan saat jam sibuk sore di pekerjaan.   Semua sungguh anugerah yang tidak bisa aku sia-siakan. Dan hari ini, aku ucapkan pada setiap jiwa yang berhasil membentuk diri dan saling menguatkan. Kita semua hebat, kita semua berhak menentukan yang terbaik untuk kebahagiaan yang tidak abadi, namun akan selali terabadikan.


Terima kasih :)


Post a Comment

0 Comments

Comments