PERTAMA KALI - Coba Mudik di Hari Senin (No weekend)

 



Senin, 11 Desember 2023
Ada banyak cerita yang sayang untuk aku lupakan begitu saja. Contohnya saat aku mudik ke kampung halaman malam itu. Seperti biasa, saya mengambil waktu malam untuk pulang dengan menggunakan bus DAMRI. Disini saya sudah sampai jam setengah tujuan. Karena jadwal keberangkatan bus yang saya naiki adalah jam 7 pas.

    Setelah diantar kakaku (selalu), aku menempati tempat duduk di bangku 1. Kebetulan sudah ada ibu-ibu yang duduk di pojok dekat kaca. Kataku beliau ini mbah-mbah perempuan. Karena sudah lumayan berumur. Tapi saat kali pertama menyapa, beliau sedang khusyu berdzikir. Iyah, beliau sedang menggerakan butiran tasbih yang dipegangnya. Aku sampai terpaku, mau nyapa lagi gak enak takut ganggu.

  1. BACA JUGA :
  2. "Seminar Rekontekstualisasi Narasi Si Pitung - Museum Kebaharian Jakarta"

    Singkat cerita, bus sudah mulai jalan dan si mbah masih terus berdzikir. MasyaAllah banget, mudah-mudahann aku bisa dikasih umur yang panjang sama Allah biar bisa istiqomah setiap waktu. Sebenernya kalau dipikir-pikir, waktu yang kita habiskan saat main HP atau duduk di transportasi kalau digunakan buat dzikir aja sepanjang perjalanan itu sudah dapat 100 lebih bahkan bisa dari itu. 

    Tapi, terkadang kita lalai. Pernah suatu ketika aku juga mencoba hal serupa. Luar biasa kan, ibarat nabung dzikir sepanjang perjalanan 1 jam aja dah banyak banget. Tanpa kita sadari, kita sedang berdo'a juga di setiap detak jantung yang sedang Tuhan sewakan.

   

    Oh iyah, setelah itu si mbah ngobrol sama aku, tanya mau mudik kemana dan ngobrol lainnya. Lalu aku juga menimpali hal serupa. Walaupun dengan bahasa Jawa, tapi aku kadang campur dengan bahasa Indoensia. Soalnya si mbah pakai bahasa Jawa Krama inggil hihi, aku kurang fasihh 😋

    Tanpa aku duga, beliau dari Cilegon. Yups, Cilegon-Banten...

Itu jauh bangett. Dan kata beliau udah jalan dari Cilegon jam 1 siang. Ke kampung Rambutan dulu dan barulah bus ke terminal Kemayoran. Memang, hari itu bus gak terlalu penuh, cenderung sedikit penumpangnya. Jadi ini juga yang jadi alasan bus dari terminal Kp.Rambutan muter ke Terminal Kemayoran. Jadi mbahnya jadi ikut jam malam, tapi wanti-wanti telat, beliau jalan dari jam 1. MasyaAllah sehat-sehat nggih mbah. 

    Sampai tiba dimana aku dan si mbah perpisah karena aku dioper ke bus lain yang searah dimana aku akan turun. Oh iya sempat ada kejadian kocak sih waktu itu, tas aku yang penuh banget itu, nge-gelinding ke depan 😂 Nge-jungkel ke depan gaes, kenain tangan pak supir, Duh hampura ya pak. Lalu buru-buru di angkat sama bapak kondektur yang ada di samping pak supir. Wah malu banget aku tuh, kaya bawa apaan mape ngejungkel mana ke tombol gas bus lagi huhu. 

Post a Comment

0 Comments

Comments