#SHARING
~ Gw bukan peran atau lakon dalam sebuah kehidupan seseorang. Kenal namanya saja tidak, tapi kondisi yang tidak memungkinkan untuk "ikut menerima dan merasakan" agaknya itulah masalah utamanya. Gw paling benci banget sama kekerasan, bentuk apa pun itu mau verbal ataupun non verbal.
- BACA JUGA :
- Modernisasi & Insight [BEROPINI-1]
Entah bagaimana, kehidupan bertetangga, saling menempati kontrakan yang berdekatan atau kos-kosan yang per pintunya bisa kedengeran saat di tutup dan buka memang tantangan sendiri di Ibu kota.
Buat gw pribadi, urusan rumah tangga orang adalah urusan mereka. Tapi kalau ributnya disamping tembok yang tentu bisa berbicara, gw bisa apa. Teriak, banting dan kegaduhan lainnya sungguh sanggat "annoying" apalagi di jam-jam orang harusnya istirahat. Bahkan, gw sampe ikutan tremor, mata gw berkedip lebih cepat dari pada biasanya. Berusaha untuk tidur, tapi tak kunjung menemukan kantuknya. Benar-benar hal yang paling menjengkelkan per malam itu.
- BACA JUGA :
- Menyapa Jadi Mengapa ?? [BEROPINI -10]
Gw ikut menerka apa yang akan terjadi berikutnya, dihantui banyak berita-berita yang gak karuan tentang pertengkaran rumah tangga dari TV tentunya.
Rasanya pengin gw lempar sepatu.. tapi apa daya hanya kesal tertunda yang tak bisa di realisasikan depan mata. Pokoknya, gw paling gak bisa liat atau denger orang teriak-teriak, saling mencaci, melempar, menendang objek yang bisa menimbulkan kegaduhan dan kebisingan. Jantung gw bakal berdegup lebih cepat dan jadi muncul rasa khawatir yang sangat teramat. Itu gak bisa gw maklumin !~~~
- BACA JUGA :
- Sebuah Ke-SALAH-PAHAM-an [BEROPINI -24]
0 Comments