~ Perjalanan yang kamu tempuh, menyisakan sebuah "harapan dan doa juga kecemasan". Berpamitan sepagi itu, angin masih tertutup embun enggan menyapa untuk melihat pergi. Walaupun kata "pulang" selalu ditunggu.
Perihal "percaya", kita belajar saling mempercayai. Sebagaimana engkau berjuang atas nasibmu, maka aku pun berjuang untuk "terus menetap bersama perjuangamu".
Kelak, aku ingin menjadi wanita yang "tangguh", yang dimana kamu sakit, aku terus kuat, dimana aku sakit, kamu terus menguatkan. Kita adalah satu diantara kekuatan itu sendiri. Tujuan kita harus searah, bukan asal mengarahkan.
Tetap hati-hati di jalan, tunggu pulang dan pergi ke banyak tempat bersama-sama.
0 Comments