Cara Mengelola Emosi yang Harus Kamu Ketahui



🌝🌝 Bisa nggak sih jadi BOS untuk emosi sendiri? 

Karena seringkali dikuasai oleh emosi, sehingga buat nggak berdaya.

-----------------------



Sebenarnya emosi yang intens dan kuat tidak semuanya buruk. Emosi membuat hidup kita menarik, unik, dan bersemangat. Perasaan yang kuat menandakan bahwa kita merangkul kehidupan sepenuhnya, bahwa kita tidak menekan reaksi alami kita terhadap sesuatu. 

Dan sangat wajar kalau kita jadi “kebanjiran atau kewalahan emosi” pada kesempatan-kesempatan tertentu misalnya :
  • saat situasi yang membahagiakan,
  • ketika sesuatu yang buruk terjadi, 
  • ketika merasa kehilangan.
Tapi bagaimana jika emosi menjadi sangat menganggu dan tidak terkendali?

Sudah bisa diprediksi, saat emosi yang sering tidak terkendali maka bisa menyebabkan :
  • konflik hubungan dengan pasangan, 
  • anak anak tau persahabatan, 
  • kesulitan saat berhubungan dengan orang lain, 
  • masalah di tempat kerja atau sekolah, 
  • dorongan untuk menggunakan zat untuk membantu mengelola emosi, 
  • ledakan fisik atau emosional dan sebagainya.
Kita hanya butuh waktu untuk meluangkan waktu untuk memikirkan bagaimana emosi diri yang tidak terkendali memengaruhi kehidupan sehari-hari dan apa yang harus dilakukan untuk belajar mengelolanya agar hubungan dengan diri sendiri dan orang lain tetap terjaga dengan dengan baik. 
Sumber foto : pertukaranpemudaasia.com



Beberapa cara ini mungkin bisa dicoba ya!

 Identifikasi emosi yang dirasakan 
 
Check pada diri :
  • Apa yang aku rasakan saat ini ? ( kecewa , bingung , marah
  • Apa yang terjadi hingga membuatku merasa seperti ini ? ( karena diabaikan , kurang kooperatif
  • Apa yang ingin aku lakukan terhadap perasaan ini ? ( berteriak , melampiaskan frustrasi saya dengan melempar barang , membalas dengan kata kasar . )
  • Apakah ada cara yang lebih baik untuk menghadapi situasi ini ? ( menarik nafas dalam , minum segelas air hangat , mengatakan ketidaknyamanan atau minta bantuan.)
. Menerima emosi yang dirasakan 
 
Cobalah menganggap emosi sebagai pembawa pesan. Emosi tidak "baik" atau "buruk" karena netral. Mungkin terkadang memunculkan perasaan tidak menyenangkan tetapi emosi tetap memberi kita informasi penting yang bisa digunakan.

Contoh "Saya kesal karena dia nggak mendengarkan saya . Saya harus berulang kali bilang ...



. Menulis Mood Tracker untuk mencatat 
emosi apa yang paling sering dirasakan 
 
~ Menulis (atau mengetik) perasaan dan respons yang muncul membantu kita menemukan pola yang mengganggu Hal ini juga membantu kita mengenali keadaan tertentu , seperti masalah di tempat kerja atau konflik keluarga , yang berkontribusi pada emosi sehingga bisa menemukan cara yang efektif untuk mengelolanya.

 Latihan Pernapasan 
 
~ Latihan pernapasan dalam (deep breath) bisa membantu kita membumi dan mundur selangkah dari emosi yang intens dan reaksi ekstrem apa pun yang ingin kita hindari. 

Saat mulai merasakan emosi negatif, coba :
  • Tarik napas perlahan . 
  • Tahan. Tahan napas selama tiga hitungan, lalu hembuskan perlahan.
  • Pertimbangkan mantra. Beberapa orang merasa terbantu untuk mengulangi mantra, seperti "Saya tenang" atau "Saya santai ".

 Menjauh dan memberi jarak 
fisik atau mental
 
~ Selain menjauh secara fisik, kita juga bisa membuat jarak mental dengan mengalihkan perhatian. 

Coba ini : 
  • jalan - jalan 
  • menonton film genre komedi 
  • ngobrol dengan orang yang dicintai 
  • menghabiskan beberapa menit dengan hewan peliharaan

 Kelola emosi dengan menerapkan 
pola kebiasaan yang sehat

~ Lakukan beberapa hal ini :
  • tidur yang cukup 
  • meluangkan waktu untuk bicara (dan tertawa) dengan teman-teman 
  • latihan meditasi atau olahraga 
  • menghabiskan waktu di alam 
  • meluangkan waktu untuk relaksasi dan hobi

~ Jika semua cara telah dicoba tetapi emosi masih intens dan mengganggu, maka disarankan untuk melakukan sesi konsultasi dengan ahli, karena mereka menawarkan dukungan penuh kasih dan bebas penilaian supaya kamu bisa :
  • mengeksplorasi faktor - faktor yang berkontribusi terhadap emosi yang tidak teratur.
  • mengatasi perubahan suasana hati yang parah.
  • pelajari bagaimana mengatur perasaan yang intens.
  • melatih perasaan yang intens dan membingkai ulang pikiran dalam menghadapi situasi yang menantang.

Sumber : @ayankirma

Post a Comment

0 Comments

Comments