==============================
Warning : Baca dulu - Part #8 👦👉👈
# Memulai Pendakian
FYI Simakasi atau Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi diibaratkan sebagai tiket masuk para pendaki sebelum melakukan pendakian ke gunung tertentu.
Yups, kita mulai dengan berdo'a bersama dulu, barulan pelan-pelan kita menyusuri jalanan setapak untuk mencapai POS demi POS pendakian. Karena masih bisa dibilang ini bukit, jadi jarak dari pos pendaftaran ke POS 1 lumayan dekat. Tapu tetap, keringet, ngos-ngosan ada aja 😁😁.
Jalur yang kita lewatin lumayan rimbun sama pohon-pohon bambu. Untungya pendakian dilakukan pas siang bolong, plus bareng-bareng juga. Jadi cuman keliatan ranting-ranting yang kering, dan kita yang mulai ngap gak terlalu liat sekeliling. Jarak pandang kita terbatas hanya fokus ke depan. Dan ini SERU ~!!!.
====================
# Sampai di Pos Bayangan
Kita sampai di pos bayangan. Tadinya gw dan temen-temen ngiranya udah sampai POS 1, eh ternyata bukan. Jadi disini, air-nya datar dan di ujungnya terdapat pemandangan waduk serta kepadatan penduduk. Kita rehat dulu disini.
Si Indah dan Novi sempetin makan. Jatohnya si makan siang ya bukan sarapan lagi. Mereka makan dari makanan yang dibeli pas perjalanan. Sementara itu, yang lain shalat dhuhur. Kebetulan ada tandon air yang ditampung dan mengalir, jadi kita wudhu pake air tersebut. 😇😇
================
Byurrr..seger banget kena kulit. Berasa hawa panas ketemu sejuk tuh gada duanya. Gw sama Aini shalat bareng di tempat (semacam pendopo) gitu. Setelahnya, sambil nunggu Indah dan Novi kelar makan, gw sempetin ambil foto beberapa titik di area POS Bayangan ini.
# Sampai di POS 1
Sat set sat set, kita melanjutkan pendakian. Gw memutuskan bawa tas Yazid (karena gak terlalu berat), sementara Yazid bawain tas gw (berat karena bawa mantel haha😌😌💦💨. Naik terus naik..🏃♀️🪐
Dan sampailah kita di POS 1.
"Nah ini baru bener POS 1. "Ucap Indah.
Eh ternyata ada warung juga, kita beli es nutrisari apa ajalah yang seger-seger. Disisi lain, masih ada kerbau yang sedang diangon di depannya. Jadi masih terakses warga sekitar area ini.
Selesai menghabiskan minuman, kita lanjut perjalanan. Terdapat himbauan untuk hati-hati membawa barang karena banyak monyet. Termasuk makanan kali ya (seperti apa yang disampaikan warga kampung sini).
Yazid, Aini dan gw jalan duluan. Sampai kita ketemu orang lagi angon kerbau dengan beberapa kerbaunya, kita bertiga berhenti sejenak sembari nunggu 3 orang dibelakang.. Kok ditungguin lama mereka, di panggil gak nyaut.
Untungnya beberapa menit kemudian, mereka mulai merapat ke kita. Ok kita lanjut jalan. Pelan-pelan tapi pasti hehe.
Yazid sama Gw berada di paling depan. Jujur si, lewatin lagi banyak pohon bambu tuh rasanya ngeri-negeri sedep karena pas ketemu angin suaranya kenceng banget kaya mau roboh gitu.
Walaupun gw keringeten udah ampe muka, tapi tetep menikmati perjalanan. Yazid pun sama, bahkan doi keringetnya ampe bisa buat nyuci motor kali yah, banyak banget. Mukanya aja dah produksi keringet berlebihan wkwkw (canda ya Jid).
Gw sama Yazid berhenti sebentar, sambil nunggu yang lain.
"Teh, ambil tempat yang agak datar buat rehat sembari nunggu mereka". Ucap Yazid (BTW doi kalau manggil gw "teteh")😄😄
Aini udah mulai ngos-ngosan dan lemes bestieee. Indah menyusul kita berdua dan Ahmad sama Novi keep Aini di belakang kita. Kalau orang berkeringat terus kena angin, jatohnya malah kaya angin serasa masuk badan semua gak sih kalian ?
Jadi itu yang gw rasain, macam masuk angin gitu. Beberapa jalan landai, yang kita temui sedkit mengobati gemetarnya si lutut. Sempet terjadi perdebatan sengit antara 3 vs 4 orang.
Pas ada 2 jalan ke kiri dan lurus, 3 orang memutuskan lurus, dan 3 orang lain manggil untuk belok kiri. Karena memang disana tidak ada simbol atau petunjuk, hanya feeling ngikutin jalan yang kiranya menjadi jalan setapak utama para pendaki. Bisa dibilang masih alami banget daerahnya.
Akhirnya gw dan yang duluan pilih jalan lurus (berusaha meyakinkan yang masih ragu). Dan 3 orang ini, menyusul kita yang udah ada di depan. Sampai tibalah kita melewati gubuk kecil, dan ke atas sedikit ada "PETILASAN". Apa sih bahasanya tuh, macam kuburan leluhur gitu yang ada rumah kecil, gitu-gitulah.
# Sampai di POS 2
Jadi kita sudah di POS 2, ditandai adanya "PETILASAN" yang gw sebut sebelumnya. Apa kita berhenti buat rehat ??
Tentu tidak kawan ~~!!!
Kita terus malanjutkan perjalanan, gak mau berhenti di POS 2 ya sebenernya gak mau aja si berhenti di dekat PETILASAN. Yang utama, kita tetap sopan dan santun dimanapun berada.
Oh iya, lupa kasih tau di awal, kalau jumah POS untuk mencapai puncak "Gunung Lembu" cuman ada 3. Menang sedikit, tapi yang bikin kita menikmati perjalanan, karena bener-bener hutannya masih alami, juga jalan setapak yang kita lalui pun gak bener-bener jelas. Jadi masih rimbun sama tanaman-tanaman.
Di POS 2 ini, kita udah mulai denger suara monyet dan beberapa malah ada yang bergelantungan di pohon. Di POS 2 ini banyak monyet berbadan hitam pekat. Yazid tetap stay cool, selama kita gak ngeluarin makanan atau mereka gak menggangu kita.
Ini tandanya POS 3 sebentar lagi bakal kita capai. Berawal dari sinilah, jalan menuju POS selanjutnya agak membingungkan. Banyak puncak bayangan yang terkadang kita kira itu puncak akhir.
"Ini masih harus kesana lagi ya ?".
Tapi kok gak keliatan bener jalan menuju ke puncaknya, apa kita nyasar ??
Pertanyaan-pertanyaan keraguan itu mulai muncul satu demi satu. Tapi, Indah dan yang lain meyakinkan, kalau kita masih belum mencapai tujuan utama. Jadi gpp jalan terus sampai kita ketemu
"Ini loh yang kaya di gambar itu". 😔😔😁
Setelah sampai di tempat tinggi, kita turun, lalu naik lagi begitu terus. Sampai tiba dimana perjalanan panjang ini ternyata "jalan yang benar". Kita sampai di Puncak Gunung Lembu.
Daftar isi :
- PART 1 - Nyari motor yang bisa diajak jalan
- PART 2 - Formasi Completed !!!
- PART 3 - Crash on the Road (Kecelakaan di Cikarang
- PART 4 - Sudut Pandang Tiap Mata
- PART 5 - Nyari Penginapan Terdekat
- PART 6 - Kejadian Demi Kejadian di Penginapan
- PART 7 - Check Out Penginapan "RM Daun Salam"
- PART 8 - Perjalanan Menuju Lokasi
- PART 9 - Sampai di Pintu Utama Pendakian
- PART 10 - Pendakian di Mulai
- PART 11 - Sampai Puncak I dan II
- PART 12 - Turun dari Puncak
- PART 13 - Pulang ke Jakarta
- PART 14 - Dokumentasi Berkesan
- PART 15 - Kesan dan Bagian Seru Perjalanan
0 Comments