~ Komunikasi anak kecil sangat terbatas, terkadang apa yang dilakukan adalah cara mereka memberi isyarat akan hal yang mereka suka atau tidak suka. Sebagai orang tua, sudah seharusnya peka terhadap perilaku anak. Jangan sampai menyepelekan seolah anak hanya bergurau saja.
Ada orang tua yang berpikiran seperti ini, gapapa lah namanya juga anak-anak..
Ntar juga kebiasaan itu hilang sendiri. Hayoo.. Siapa yang masih punya
pola pikir seperti ini? 🙈
Sumber : cilegon.pikiran-rakyat.com |
Jangan begitu ya. Smart Parents disini
harus tau kalau yang namanya kebiasaan dan karakter itu dibangun dan
dibentuk sejak kecil.
Kalau kebiasaan buruk ini dibiarkan terus,
sampai dewasa nanti malah takutnya jadi lebih parah lagi. Anak akan
menganggap bahwa itu adalah prilaku yang normal dan sah-sah saja.
Padahal prilaku buruk itu bisa saja merugikan orang lain ya.
BACA JUGA :
Jadi perlu ya kita sebagai orang tua itu sejak dini untuk mengajarkan anak tata krama dan sopan santun yang benar.
Pokoknya
jangan anggap remeh dengan kebiasaan2 buruk anak. Jika sudah kelihatan
kebiasaan buruknya, sebisa mungkin berusaha untuk di ingatkan dan
diberitau ya.
Reposted from @smartparents.official berikut adalah beberapa perilaku anak yang harus kita perhatikan :
1. Suka memotong pembicaraan
~ Si kecil suka memotong pembicaraan orang ? Jika iya, biasanya ia pun tidak berhenti menggangu sampai Anda mendengarkannya. Jika dibiarkan, ia bisa tumbuh menjadi anak yang suka menyela pembicaraan orang lain.
Cara mengatasi :
Bunda bisa bersikap tegas. Katakan bahwa ia harus bisa sabar menunggu pembicaraan orang lain selesai sebelum berbicara. Bunda juga bisa bersikap sedikit cuek saat ia menyela pembicaraan kembali setelah diingatkan.
2. Pura-pura tidak mendengar
~ Saat diminta mandi, ia berpura-pura tak mendengar dan tetap menonton TV.
Cara mengatasi :
Mungkin saja si kecil tidak memperhatikan Bunda karena sedang fokus dengan hal lain. Jadi, mulailah mengambil perhatiannya ketika berbicara. Bunda bisa memanggil namanya, menyentuh pundaknya, saling bertatap muka bahkan bila perlu mematikan TV yang ditonton agar ia mendengarkan. Jika si kecil marah dan tetap tak mau mendengarkan, mak buat aturan tegas.
3. Mengambil barang milik orang lain tanpa izin
~ Si kecil sering mengganti channel TV tanpa izin. Ia juga sering mengambil mainan temannya tanpa meminjam dulu. Membiarkan perilaku ini akan membuat anak jadi semaunya saja loh.
Cara mengatasi :
Komunikasi merupakan kunci utama dalam masalah ini. Minta si kecil membayangkan jika ia berada di posisi orang lain, ia pasti tidak suka saat ada orang lain merebut barang miliknya. Dengan begitu bunda dapat mengasah rasa empatinya.
BACA JUGA :
"Jika Anak MENANGIS Karena JATUH"
4. Berbohong
~ Jangan anggap enteng jika anak suka berbohong ya Bun. Ada anak yang berbohong karena ia ingin terlihat keren, menghindari tanggung jawab sampai menghindari masalah.
Cara mengatasi :
Jika Bunda memergokinya berbohong, tak perlu langsung menyangkalnya di depan orang banyak. Nanti ia merasa dipermalukan. Sebaiknya ajak si kecil pulang dan bicara berdua. Cari tau apa alasannya berbohong dan berikan pengertian kepadanya agar bisa menanamkan kejujuran padanya sejak dini.
5. Suka marah-marah
~ Kebiasaan gampang marah si kecil juga bisa disebabkan oleh kondisi tantrum, dimana ia belum paham bagaimana menyatakan keinginannya dengan baik dan benar.
FYITantrum adalah ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus, kekerasan. Wikipedia
Cara mengatasi :
Bunda tidak boleh membalasnya dengan amarah juga. Si kecil dapat dengan mudah meniru kebiasaan Bunda. Jadi, ajak ia bicara dari hati ke hati dan tanyakan apa yang ia mau. Teguran yang positif umumnya dapat memberi respons positif bagi si kecil.
BACA JUGA :
"Ayah, jangan Buat Istri yang Sedang Hamil Menangis"
Sejak dini kita tentu wajib mengajarkan sopan santun pada anak. Tapi tak jarang ada juga beberapa perilaku negatif anak yang luput dari perhatian kita. Banyak yang menganggap hal ini akan hilang seiring berjalannya waktu ketika anak dewasa.
Hati-hati ya, jangan anggap remeh dengan hal ini karena sebenarnya pembentukan karakter anak itu sudah dimulai sejak mereka kecil.
0 Comments