Mengapa Banyak Sarjana S1 yang Menganggur ?



Pernah denger lagu “….
Bukan lautan hanya kolam susu..

Kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman….

 Tentu sudah tidak asing lagi kan, yah katanya negeri kita subur dan makmur, tapi kenapa yah lulusan sarjana kok banyak yang nganggur?


 

Dari lagu memang terdengar berbeda dengan realita di jaman sekarang. Lalu kenapa bisa begitu?

Jadi ada beberapa faktor yang menyebabkan “fresh graduate” sulit diserap oleh perusahaan. Apa saja itu ?? Yuk simak ulasan berikut :

 

Gambar dari finance.detik.com

ALASAN #1

CV Pelamar Kosong.

Kebanyakan pelamar tidak menyadari pentingnya punya portofolio. Sementara bagi yang sudah punya “portofolio”, kualitasnya belum sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

ALASAN #2

Literasi rendah.

Yupss, tingkat literasi rendah, padahal sudah sarjana. HRD tidak minta KTP + KK + Pas Photo di lowongan yang dipublish. Banyak dari pelamar yang mengirimkan dokumen yang “tidak saya HRD minta”.

Yang HRD perlukan adalah portofolio, tapi malah gak dikasih heeemm. Untungya HRD- nya orang baik, coba kalau nggak, udah dijual tuh data-data kalian, atau buat didaftarkan ke aplikasi pinjol (bercanda)…..😁😁😁

Dan yang lucunya lagi, ada juga pelamar yang apply dimana status lowongan jelas-jelas sudah closed. haduwwww ada-ada aja.😆

 

ALASAN #3

Kurang telaten.

Mungkin ada sebagian HRD yang pernah mendapat lamaran vie e-mail dimana foto profil tidak jelas (kartun)? dan nama akun bukan nama asli pelamar.

Paling fatalnya, salah pula menyebut “nama perusahaan” di cover letter (SURAT PENGANTAR / SURAT LAMARAN KERJA) bahkan body emai kosong (wah ini sih parahhh!!!). Nggak sopan banget.

Orang kaya gitu mungkin kurang layak di-hire (dipekerjakan).

ALASAN #4

Geografi.

Setiap hari di grup loker ada aja yang menulis “minta loker lulusa [insert niche major]”. Sebagai contoh, ada lulusan IT di sebuah kota, tapi gak banyak perusahaan IT di kota tersebut. Kalau cari di Jakarta atau Jawa Barat, mungkin lokernya malah tumbah-tumpah.

ALASAN #5

Kompetisi.

Nyatanya lebih banyak pengangguran daripada lapangan pekerjaan baru. Apalagi di era pandemi, kompetisinya makin gila-gilaan.

Para Fresh Graduate harus bersaing dengan mantan SPV/manajer berpengalaman yang kena layoff (PHK atu dirumahkan) gara-gara korona. heeemmm. Tetap Semangat ~~~~~~!!!!!!!!!

ALASAN #6

Melamar tidak sesuai bidangnya.

HRD sedang buka lowonga kerja, yang diharapkan HRD adalah orang yang bisa memakai aplikasi design. Dan ternyata lumayan banyak yang berani dengan kemampuan Microsoft Word aja. Yups, paham si, se-desperate (putus asa) apa rasanya mencari pekerjaan sehingga semuanya di apply.

Terlepas dari kesesuaian dengan kemampuan diri atau tidak. Meskipun begitu, mohon maaf kalau tidak sesuai dengan kualifikasi yang dicari, mau tidak mau harus ditolak. It’s a cruel. Cruel World. (itu kecam, dunia yang begitu kejam)

ALASAN #7

Loker entry level yang ada tidak menuntut spesialisasi.

Paling sering untuk posisi marketing, lulusan IT, Pendidikan, geodasi semuanya lamar marketing. Jarang ada loker spesifik untuk jurusan mereka. Hal ini berakibat pada kompetisi. Balik lagi ke point #5.

ALASAN #8

Lulusan sarjana tidak dilirik untuk posisi blue collar. Apa itu blue collar? 😧😧

Blue collar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut buruh dan membedakannya dengan pekerja perkantoran yang disebut pekerja kerah putih. Istilah tersebut pertama kali muncul pada tahun 1910-an - 1920-an di Amerika Serikat. (Wikipedia)

Para lulusan sarjana ini dianggap unoverqualified (tidak memenuhi syarat)

Posisi blue collar diambil oleh para lulusan SMA/K setingkatnya.

Lulusan sarjana bukannya pilih-pilih pekerjaan. Lulusan sarjana Cuma diterima di loker entry level white collar (pekerja perkantoran yang disebut pekerja kerah putih).

Jadi kalau mau jadi buruh, mungkin tidak akan diterima. Kecuali pas melamar pakai ijazah SMA/K.

Jadi gak dipakai donk ijazah S1 nya???

Lulusan sarjana nggak pilih-pilih pekerjaan kok. Ingat semua posisi mereka lamar, terlepas sesuai atau tidak dengan kualifikasi diri sendiri.

 Jadi buat teman-teman yang sedang berjuang “apply a job”, tetap semangat ya, karena rezeki sudah diatur Tuhan, dan banyak orang yang berusaha keras mendapatkan hasil yang maksimal.💪💪😇😇😇

Post a Comment

0 Comments

Comments