Jika teman-teman sedang mencari tahu soal China, apakah China menggunakan Youtube ?
Sayang sekali, kabar buruknya adalah "TIDAK !!!". YouTube telah diblokir China
YouTube adalah di antara situs web media sosial pertama yang diblokir di China karena kebijakan sensor pemerintah yang ketat. Sampai hari ini, China telah menyensor lebih dari 10.000 situs web, termasuk Facebook (Meta), Twitter, dan bahkan Google.
Entah Anda warga negara atau pelancong, pengawasan dan sensor online mengancam keamanan dan kebebasan online Anda .
Dilansir dari inet.detik.com,
Baca artikel detikinet, "China dan YouTube yang Ditutup" selengkapnya https://inet.detik.com/cyberlife/d-2230520/china-dan-youtube-yang-ditutup.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Bagi perusahaan penyedia konten internet, China adalah pasar raksasa yang menutup diri. Ya seperti yang sudah kita ketahuo, pemerintah China termasuk paling keras dalam mengontrol sensor interner di negaranya. Termasuk memblokir konten yang berbau pornografi.
"Di Indonesia tentu saja internetnya lebih bebas dibandingkan di China. Pemerintah melakukan itu karena ada alasannya, " kata warga China bernama Kris, saat berbincang dengan detikNET.
Kris juga melanjutkan, pemerintah China ingin melindungi dan berjaga-jaga untuk negaranya. Karena seperti yang diketahui, facebook maupun google berasal dari negara barat, yakni Amerika Serikat.
Alhasil, pemerintah Negeri Tirai Bab=mbu mendorong agar perusahaan konten internet lokal menciptakan layanan sejenis yang bisa digunakan warganya.
"Lagi pula, dengan jumlah populasi besar di China. Itu sudah cukup membuat layanan kami menguasai market share yang tinggi." Lanjut Kris.
Dia juga menyebutkan, di China ada :
- Baidu pengganti google
- Weibo pengganti twitter
- dan Youku pengganti YouTube yang bisa berbagi video.
Baca artikel detikinet, "China dan YouTube yang Ditutup" selengkapnya https://inet.detik.com/cyberlife/d-2230520/china-dan-youtube-yang-ditutup.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Kris melanjutkan, pemerintah ingin melindungi dan berjaga-jaga yang diambil dari negaranya. Karena seperti diketahui, Facebook dan Google berasal dari negara barat, Amerika Serikat.
Alhasil, pemerintah Negeri Tirai Bambu mendorong agar perusahaan konten internet lokal menciptakan layanan sejenis yang bisa digunakan warganya.
"Lagi pula, dengan jumlah populasi besar di China. Itu sudah cukup membuat layanan kami menguasai market share yang tinggi," lanjut Kris.
Dia menyebutkan, di China ada Baidu yang seperti Google, Weibo seperti Twitter, situs berbagi video ala YouTube, Youku.
Saat detikINET menanyakan apakah kebanyakan anak muda di China tidak masalah tak bisa mengakses Facebook. Dimana merupakan situs jejaring sosial yang besar di berbagai negara?
"Saya pikir tidak masalah. Kami punya Renren dimana semua pengguna China menggunakannya. Jadi, kalau mau mencari teman yang malah lebih mudah," tandasnya.
Terlepas dari kontroversi, kenyataannya perusahaan lokal tak kalah bagusnya serta menjadi besar dan bahkan beberapa di antaranya sukses lepas landas ke pasar di luar China.
Baca artikel detikinet, "China dan YouTube yang Ditutup" selengkapnya https://inet.detik.com/cyberlife/d-2230520/china-dan-youtube-yang-ditutup.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
0 Comments