Perlukah Kompleks dan Gedung DPR Jadi RS Darurat Covid-19?

sumber gamabr : tribunnews.com

Sudah banyak, kan, kabar tentang tenda darurat yang dipasang rumah sakit (RS) buat pasien COVID-19 yang enggak kebagian tempat tidur?


Nah, ada usulan baru, nih, dari Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman. Yaitu memanfaatkan kompleks dan gedung DPR/MPR sebagai RS Darurat COVID-19. Kompleks seluas 60 hektare itu dianggap layak buat menampung pasien-pasien yang enggak sempat ditangani rumah sakit.


Lagipula, keterisian tempat tidur COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) di Jakarta sudah mencapai 93 persen menurut Dinas Kesehatan Jakarta. Well, kalau dari masyarakat sudah pasti setuju dong. Kalau dari anggota dewan, sih, responsnya beragam.


Beberapa menunjukkan kesediaannya, seperti Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan, dan Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin.


Kata Sultan, kompleks parlemen lebih dari layak dan sangat representatif dijadikan RS Darurat COVID-19. Politikus lainnya seperti Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan politikus Gerindra Fadli Zon juga sepakat dengan rencana itu.


Kata Mardani, kompleks parlemen punya sumber daya memadai, strategis, luas, dan mudah dijangkau. Sementara menurut Fadli, ini untuk menyelamatkan nyawa rakyat. Tapi, tak sedikit pula yang keberatan. Seperti Ketua DPP PPP Achmad Baidowi yang memikirkan nasib anggota dewan yang harus berkantor.


Kewajiban bekerja di kantor bagi DPR juga dilontarkan oleh Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily. Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad masih menimbang apakah gedung bisa digunakan. Soalnya, ada beberapa kondisi yang bisa saja menimbulkan kesulitan perawatan pasien.


Misalnya, tempat tidur pasien yang tak bisa masuk lift. Atau kontur Ruang Rapat Paripurna DPR yang enggak rata alias berundak-undak. Masih ada juga ruang-ruang yang kedap suara dan sirkulasi udaranya tak memenuhi standar.


Kata Sufmi, satu-satunya tempat yang paling memungkinkan adalah lapangan ukuran 80x90 meter. Nah, kendala kembali muncul untuk membuat sistem sanitasi, salah satunya kamar mandi.

 

Ia juga menyarankan gedung lain yang lebih layak digunakan daripada gedung DPR. Seperti kata Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid yang mengusulkan Gelora Bung Karno yang lebih luas dan lebih steril dari pegawai.


Kalau kata Direktur Politik Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (Sudra), Rahmat Sahid, wacana itu sebatas bikin sensasi saja. Ia bilang, jangan mentang-mentang Jokowi bikin RS Darurat di Asrama Haji Pondok Gede, lalu ikut-ikutan menjadikan gedung DPR untuk keperluan serupa.


Menurutnya, kontribusi DPR terhadap penanganan COVID-19 bisa lebih dari sekadar itu. Misalnya, dengan mencontoh aksi Ketua DPR RI, Puan Maharani turun langsung membagikan vaksin ke banyak daerah.


Puan memang sempat membawa 30.000 vaksin ke Surabaya dan 20.000 vaksin ke beberapa kota di Jawa Tengah. Kata Rahmat, kalau semua anggota DPR meniru Puan, tentu saja vaksinasi lebih cepat tercapai. Rahmat bilang, kalau itu dilakukan, vaksinasi bisa mencapai 28 juta hanya dari kerja-kerja DPR.


Kalau begitu, kenapa enggak merealisasikan keduanya aja? Pasien enggak akan lagi kewalahan mencari RS, lalu vaksinasi juga bisa dipercepat? Bener enggak?

 

*) Andara Rose

Dengar apa hari ini - Stay

 


Stay - The Kid Laroi, Justin Biber

 

Kecil-kecil, tapi bakatnya sebesar gunung. Dialah remaja 17 tahun bernama Charlton Kenneth Jeffrey Howard, atau yang lebih dikenal sebagai The Kid Laroi.

 

Di usianya yang begitu muda, Laroi sudah pernah berkolaborasi dengan nama-nama besar. Seperti Miley Cyrus, Machine Gun Kelly, sampai dengan Justin Bieber. "Stay" sendiri merupakan duet keduanya dengan JB setelah dirinya muncul di album Justice.

 

Sudah banyak memang lagu-lagu bergenre pop-punk kayak "Stay". Tapi, lagu ini gampang banget nempel di kepala. "Stay" sendiri bercerita tentang harapan untuk mendapat perlakuan yang lebih dari pasangan yang tak pernah didapat.

 

Nyebelin memang kalau ada pasangan kayak gitu. Tapi, kalau sudah cinta, susah sekali buat menarik diri. Yang ada malah terus-terusan rindu sampai lupa harapan terhadap perlakuan itu. Temponya upbeat, tapi keputusasaan itu terlihat jelas di sepanjang liriknya.

 

*) Andara Rose

Sumber :Hallo@narasi.tv

Image

 

Post a Comment

0 Comments

Comments