Film ini relatable banget bagi kalian para perantau. Adin
(Rachel Amanda) baru saja mengetahui dirinya diterima universitas
impian. Semua yang mengalaminya, pastilah senang. Namun, di balik
kebahagiaan itu, diam-diam ada yang sedih. Tak rela harus berpisah
dengan anggota keluarga tersayang.
Kalau biasanya rasa kehilangan itu disorot dari sudut pandang ibu, sang wanita perasa, beda dengan We. Ia lebih memilih memperlihatkan sosok ayah yang (di)harus(kan) menahan perasaan itu. Seorang ayah, kan, memang harus kuat?
Percayalah, ayah juga bisa menangis. Bahkan, kesedihannya bisa berkali lipat karena harus menyimpan kesedihan itu sendiri. Lagu dengan judul dan penyanyi yang sama, “We” tambah bikin tangisan saya menjadi-jadi. Lantunannya yang menyentuh hati mewakilkan senyuman para orang tua yang ingin melihat anaknya bahagia.
Sejatinya, itulah dilema orang tua. Harus siap menemani anaknya tumbuh, tapi harus tegar juga menghadapi perpisahan-perpisahan yang menyertainya.
*) Andara Rose
Sumber :Hallo@narasi.tv
0 Comments