Catatan akhir Juni 2021


 Catatan ini.



Saya hanya ingin menulis tentang apa yang dirasakan secara emosional. Dalam kurun waktu hampir 15 bulan situasi yang sedang menimpa kita, khususnya masyarakat Indonesia mengenai pandemi. Saya turut prihatin atas setiap informasi duka dan kehilangan yang hilir mudik seperti laju kendaraan di jalan raya.

Keprihatinan menjadi perasaan paling tinggi untuk saling menguatkan. Berapa banyak kabar duka yang sampai saya dengan, kehilangan seorang teman kerja, jatuh dan berjatuhan kawan-kawan kerja. Kisah para UMKM yang mereka alami dari segi ekonomi dan mental. Jujur, saya ingin menangis, menangisi setiap tabir yang sedang melanda dunia. Bumi ini, mungkin sudah sangat tua, sampai keadilan pun tertutup oleh keserakahan dan gelap mata.

Masih ingat betul, bagaiman jatuh bangun bisnis orang satu persatu menghilang. Semua pertemuan rindu terhalang, kasih yang ingin dirasakan tidak bisa berdekatan. Pada langit yang tetap tegak, juga matahari yang tidak enggan untuk bersinar terang. Dunia ini tempat kesalahan, tempat memiliki dan siap kehilangan. Jikapun, umur seseorang sudah digariskan, semoga Tuhan menghabisi semua yang menyerang dalam dada, melenyapkan apa yang tidak bisa kami tanggap dengan indera. Dia Maha Pengampun, Ampunilah kami, ini adalah kesalahan demi kesalahan yang manusia cipta tanpa mengindahkan aturan-aturanNya.

Post a Comment

0 Comments

Comments