Insiden dan Rekor-rekor Putaran Awal Euro 2020
Apa jadinya kalau saham perusahaan anjlok hanya gara-gara seorang pesepak bola kondang menggeser kemasan produknya karena tak suka?
Mungkin agak mustahil. Tapi, itulah yang terjadi pada Coca Cola
pada Senin (14/06) lalu. Perusahaan yang jadi sponsor Euro 2020 itu
merugi 4 miliar dolar AS atau setara Rp57 triliun akibat kelakuan
megabintang timnas Portugal, Cristiano Ronaldo.
Pada hari yang sama, Ronaldo sedang duduk di depan para wartawan
bersama pelatih Portugal, Fernando Santos. Mereka mau melakukan
konferensi pers (konpers) menjelang laga Portugal kontra Hungaria pada
gelaran Euro 2020, yang akhirnya dimenangkan Portugal.
Lalu, Selasa (15/06), video konpers itu viral. Soalnya, Ronaldo
tiba-tiba saja menggeser dua minuman Coca Cola di depannya. Dirinya lalu
mengangkat botol air mineral sambil bilang “agua”, bahasa Portugis dari air.
Ronaldo seolah mengisyaratkan buat minum air mineral saja daripada minum soda begitu, guys.
Meski berimbas buruk, pihak Coca Cola memaklumi sikap Ronaldo
karena setiap orang berhak punya selera terhadap minuman. Ronaldo memang
dikenal tak suka minum soda maupun alkohol.
Kamu enggak pernah nemu merek minuman soda yang dibintanginya, bukan?
Ternyata, kelakuan serupa juga dilakukan gelandang timnas Prancis,
Paul Pogba, saat konpers usai Prancis memenangkan laga melawan Jerman,
Rabu (16/06) dini hari. Bedanya, yang disingkirkan Pogba bukanlah Coca
Cola, melainkan sponsor minuman lainnya yaitu bir merek Heineken.
Sejauh ini, belum ada respons dari Heineken soal ini, pun juga
alasan Pogba menggeser minuman itu. Tapi, bisa jadi karena identitasnya
sebagai muslim, sih. Selain geser-menggeser minuman, banyak fakta
menarik lainnya sejak putaran awal gelaran Euro 2020.
Salah satunya insiden gelandang Denmark, Christian Eriksen yang
tiba-tiba ambruk gegara henti jantung. Melalui surat yang ditulisnya,
Eriksen bilang kondisinya sudah berangsur membaik. Namun, ia masih harus
menjalani beberapa pemeriksaan medis.
Karena itu, Eriksen hanya akan menyemangati tim Denmark dari jauh
dalam beberapa pertandingan Euro 2020 ke depan. Insiden ‘buruk’ lainnya
juga terjadi pada Polandia dan Jerman.
Kiper Polandia, Wojciech Szczesny memberikan kerugian bagi timnya
sendiri pada laga melawan Slovakia Senin (14/06) malam. Ia malah
mencetak gol bunuh diri dan seketika mencetak dua rekor sekaligus.
Pertama, ia tercatat sebagai kiper pertama yang memberikan gol
secara cuma-cuma bagi lawan dalam sejarah Euro. Kedua, gol di menit
ke-18 itu terhitung sebagai gol bunuh diri tercepat sepanjang sejarah
Euro.
Ternyata, enggak hanya Szczesny saja yang bikin kesalahan fatal.
Bek Jerman, Mats Hummels juga mencatat rekor buruk bagi timnya. Dalam
laga lawan Prancis, Rabu (16/06), Jerman kalah dengan satu-satunya gol
yang bersarang di gawang mereka.
Ironisnya, gol itu adalah hasil antisipasi yang salah dari Hummels
alias gol bunuh diri. Itu juga jadi catatan buruk Jerman di turnamen
besar setelah Berti Vogts melakukan kesalahan yang sama pada gelaran
Piala Dunia pada 1978.
Namun, pelatih timnas Jerman, Joachim Low enggak menyalahkan
Hummels. Low mengakui kalau posisi Hummels memang sulit untuk membuang
bola saat itu.
Beda halnya dengan penyerang Republik Ceko, Patrik Schick. Selain mengantarkan negaranya menang atas Skotlandia, dirinya juga mencatat rekor menakjubkan.
Schick berhasil mengalahkan rekor tendangan jarak jauh gelandang
Jerman, Thorsten Fings, pada Euro 2004 dari jarak 35,2 meter. Sementara
jarak milik Schick sampai 45,5 meter, lho, setelah dikonfirmasi The Union of European Footbal Associations (UEFA).
Schick memang cerdik. Kala itu, ia melihat kiper Skotlandia,
Marshall yang terlampau jauh meninggalkan sarangnya. Posisi Ceko yang
sedang menyerang balik dimanfaatkan Schick dengan melayangkan tendangan
jarak jauh. Bola akhirnya masuk gawang, sampai-sampai membuat Marshall
terjerembab ke dalam jaring.
Widih, masih permulaan, aja, udah banyak banget rekornya. Kira-kira rekor apalagi, ya, yang bakal terjadi di gelaran Euro 2020? Menarik dinanti!
*) Andara Rose
|
0 Comments