Yehhhh, Narasi kembali ON lagi guysss..
Kembali dengan informasi-informasi berfaedah, menyelamatkanmu dari pertanyaan Lebaran yang bergentayangan: Siapa yang belum lulus? Yang belum dapet kerja? Yang belum nikah? Yang belum belum sudah...
Info kali ini masih membahas soal Whats App yang sudah mengetok palu terkait kebijakan PRIVASI..
WhatsApp Versus Telegram
Per Sabtu (15/05) lalu, WhatsApp telah menerapkan kebijakan baru terkait privasi penggunanya. Jadi, mereka bakal ngasih rekomendasi bisnis sesuai data penggunanya. Lah, mereka bisa lihat obrolan kita dong?
Yup, betul sekali. Aduh, sudahlah melangkahi privasi pengguna,
data pribadi juga ikutan dipakai seenaknya. Karena inilah, banyak yang
mengkritik kebijakan tersebut.
Nah, kali ini, WhatsApp memberi opsi baru bagi pengguna. Meski ada
embel-embel baru, tapi sepertinya intinya sama saja: nurut kami atau
kamu kami blokir. Hanya saja yang ini secara perlahan.
Dulu kan, WhatsApp bakal langsung memblokir pengguna yang enggak mau ikut kebijakan barunya. Tapi, kali ini, mereka memberi sedikit toleransi. Kalau di opsi pertama pengguna menolak, WhatsApp akan membiarkan dengan catatan beberapa fitur akan dimatikan. Setelah kurang lebih 120 hari, notifikasi akan muncul kembali.
Kalau pengguna masih belum setuju, maka WhatsApp akan mematikan fitur utama seperti menerima pesan dan telepon. Alias bye-bye buat pengguna.
Kebijakan baru WhatsApp yang semakin bikin pusing kepala ini
ternyata memicu kekesalan dari pesaing beratnya. Siapa lagi kalau bukan
Telegram.
Akun resminya di Twitter mencuit transformasi ikon tempat sampah di Windows dari tahun ke tahun. Di urutan terakhir tahun 2021, logo WhatsApp menggantikan ikon recycle sedangkan logo Facebook masuk dalam tong sampah tersebut. Wadudu, ini mah sindiran keras alias ngajak gelut.
Enggak mau kalah, WhatsApp lantas menjawab cuitan itu dengan
senjata andalan warga Twitter: meme. Isinya, seorang lelaki sedang
membisikkan sesuatu kepada rekannya.
Dilengkapi dengan caption “Admin Telegram: ...dan yang enggak orang tahu adalah percakapan enggak secara otomatis terenkripsi end-to-end (dua arah)”.Memang sih, obrolan di Telegram hanya akan terenkripsi dua arah di forum secret chat saja.
Twitwar
ini belum berhenti. Telegram kembali membalas dengan sebuah tangkapan
layar percakapan pengguna yang memperlihatkan pemberitahuan awal saat
memulai obrolan. Itu lho, klaim WhatsApp kalau percakapan kita bakal
terenkripsi dua arah saja.
Pengguna itu bilang kalau cadangan datanya ada di Apple dan Google. Setiap kali kita ingin mengembalikan data pun, kita cukup memasukkan nomor ponsel saja. Artinya, data kita tetap disimpan WhatsApp saat melakukan back-up data.
WhatsApp diam seribu bahasa. Aksi balas-membalas cuitan itu kemudian berhenti di situ. Yah, mungkin adminnya belum dapat brief lagi kali dari atasan. Nanti kalau salah blunder lagi, kena bully lagi~
Kamu sendiri sudah ambil keputusan? Masih mau pakai WhatsApp lagi atau enggak?
*) Andara Rose
0 Comments