Pusing mikirin pandemi, mari mikirin ini kuda sama benteng bakal loncat ke mana yak? CATUR PERSAHABATAN

 Menang atau Kalah, Dewa Kipas vs GM Irine Enggak Buktikan Apa-Apa


 


Topik "Dewa Kipas" dan "Pak Dadang" menghiasi kolom trending Twitter sepanjang sore pada Senin (22/03) lalu. Yak, apalagi kalau bukan karena pertandingan antara GM Irene Sukandar melawan Dadang Subur alias Dewa Kipas sedang disiarkan langsung.

 

Wah, mungkin baru kali ini di Indonesia, ada orang main catur dapat euforia sekelas pertandingan sepak bola atau badminton~

 

Memang, kemelut permasalahan Dewa Kipas vs Gothamchess tak kunjung selesai sampai sekarang. Buktinya, Om Deddy Corbuzier yang gemar kasih (atau cari?) 'panggung' ke kasus-kasus viral melihat potensi dari masalah ini.

 

Om Deddy pun menjadi host pertandingan ini, disiarkan melalui kanal YouTube-nya. Enggak tanggung-tanggung, pertandingan ini sempat menyentuh angka 1 juta penonton lho. Yup, sejuta orang nontonin orang mikir.

 

Dari pertandingan tersebut, hasil menyatakan kalau Pak Dadang kalah telak 0-3 atas GM Irene. Ia mengaku pertahanan GM Irene sulit ditembus. Pak Dadang juga bilang kalau dirinya enggak terbiasa bermain cepat dengan waktu 10 menit. "Saya biasa main partai, jadinya ada blunder. Blunder semua," aku Pak Dadang.

 

Tapi, meski kalah, Pak Dadang tetap dapat hadiah 100 juta kok. Sementara sebagai pemenang, GM Irene mendapat 200 juta. Dan penonton satu juta orang juga pasti bakal memberi banyak pemasukan buat kanal Om Deddy. Hmm, kalau begini sih ya semuanya menang dong.

 

Kalau dipikir-pikir, pertandingan ini emang enggak berkontribusi apapun sih terhadap permulaan kasus. Terlepas GM Irene yang punya peringkat ELO  lebih tinggi dari Gothamchess.

 

Awalnya kan Dewa Kipas diduga bermain curang karena pergerakannya seperti bot.Nah, kalau masalahnya terjadi di komputer, seharusnya yang bisa menjawab itu adalah analisis data dari komputer dong? Dalam artian, boleh dibilang, pernyataan Chess.com terhadap kasus Dewa Kipas sudah cukup buat jadi pertimbangan apakah Dewa Kipas memang curang.

 

Sebelumnya, Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) sempat bilang, tak ada yang salah dengan pemblokiran akun Dewa Kipas oleh Chess.com. Mereka bilang kalau ada yang janggal dari permainan Dewa Kipas. Di sisi lain, Chess.com enggak bakal mau mempertaruhkan reputasi yang sudah baik dengan memblokir akun sembarangan.

 

Platform yang sudah berdiri sejak 1995 itu juga dinilai mampu mendeteksi kecurangan dari mesin cheating. Pihak Chess.com juga menjelaskan, dari analisis algoritma mereka, akun Dewa Kipas terbukti menggunakan bantuan buat meningkatkan permainannya.

 

GM Irene pun menganggap pertandingan ini jadi ajang menjalin persahabatan antara keduanya, bukan jadi pembuktian. Dia meminta agar warganet tak menghujat Pak Dadang setelah pertandingan ini. GM Irine tak ingin kejadian dirinya dihujat warganet selama seminggu terjadi juga kepada Pak Dadang.

 

Tuh kan, mending menyudahi saja perdebatan kecurangan ini. Toh, pada akhirnya yang kalah adalah ego para warganet. Kalau Pak Dadang dan lainnya sih enggak ada ruginya.

 

Kayak cuitan seorang netizen nih.

 

"GM Irene dapat duit dan reputasinya terjaga. Dewa Kipas dapat popularitas dan duit banyak. Podcast Deddy dapat impresi besar dan iklan melimpah. Ketiganya sama-sama menang. Yang kalah MU sama Juventus." 

 

*) Andara Rose


Image

Post a Comment

0 Comments

Comments