Chemistry
What do you think about chemistry??
Menurut pakar hubungan asal LA, Dr. Gary Brown,
Chemistry adalah sebuah reaksi di otak kita, di mana reaksi tersebut menyebabkan ketertarikan yang intens terhadap seseorang,"
Bagi kebanyakan orang memiliki kemistri dengan pasangan adalah hal sempurna, ideal dan menjamin keharmonisan untuk masa yang panjang. Kemistri dikaitkan dengan kecocokan antara satu orang dengan orang lain, baik itu pasangan, partner kerja, temen studi dan sebagainya. Kalau yang saya bahas kali ini soal "Kemistri Pasangan" ya.
Menurut kalian kalau pasangan yang sedikit punya kemistri, apa kedepannya gak bakalan awet??
Atau justru banyak berantemnya, misal dalam hal warna baju, selera makan, hobby, atau mungkin se simple antara team bubur diaduk atau tidak diaduk. Heemmm, kalau dipikir-pikir, kemistri yang sesungguhnya bukan soal serupa sama dan rasa menurut saya. Kalian pernah denger gak, lalu Tuhan menciptakan kita berpasang-pasangan, ada atas ada bawah, tinggi - rendah, pria - wanita. Dan dari argumen ini, saya jadi mikir lagi, "oh mungkin kemistri itu gak selamanya harus sama. Bisa saja aku suka manis, dia suka pedes. Dari situ, kita bisa saling menghargai dan menyetujui habit masing-masing, bukan justru menyelaraskan yang tadinya a jadi b hanya untuk mencari kemistri yang kuat."
Ngomong-ngomong soal kemistri, bagaimana kalau kita dipertemukan dengan orang yang sangat beda dengan harapan, kita yang punya keinginan besar, tapi Tuhan lebih tau mana yang terbaik buat kita.
Mudah-mudahan kemistri hanya sebuah "kata" yang maknanya jauh lebih dari saling melengkapi tetapi juga saling menerima dan mengasihi.🙋♀️🙌
Menurut kalian kalau pasangan yang sedikit punya kemistri, apa kedepannya gak bakalan awet??
Atau justru banyak berantemnya, misal dalam hal warna baju, selera makan, hobby, atau mungkin se simple antara team bubur diaduk atau tidak diaduk. Heemmm, kalau dipikir-pikir, kemistri yang sesungguhnya bukan soal serupa sama dan rasa menurut saya. Kalian pernah denger gak, lalu Tuhan menciptakan kita berpasang-pasangan, ada atas ada bawah, tinggi - rendah, pria - wanita. Dan dari argumen ini, saya jadi mikir lagi, "oh mungkin kemistri itu gak selamanya harus sama. Bisa saja aku suka manis, dia suka pedes. Dari situ, kita bisa saling menghargai dan menyetujui habit masing-masing, bukan justru menyelaraskan yang tadinya a jadi b hanya untuk mencari kemistri yang kuat."
Ngomong-ngomong soal kemistri, bagaimana kalau kita dipertemukan dengan orang yang sangat beda dengan harapan, kita yang punya keinginan besar, tapi Tuhan lebih tau mana yang terbaik buat kita.
Mudah-mudahan kemistri hanya sebuah "kata" yang maknanya jauh lebih dari saling melengkapi tetapi juga saling menerima dan mengasihi.🙋♀️🙌
0 Comments