Artidjo Alkostar, sang mantan hakim agung berdarah dingin itu telah tutup usia pada Minggu (28/02) lalu. Meski telah tiada, sosoknya yang tak pernah pandang bulu kepada koruptor akan selalu dikenang oleh para pejuang keadilan. Secuil sosok Artidjo itu bisa kita lihat dalam obrolannya bersama Najwa Shihab dalam Catatan Najwa episode Palu Hakim Artidjo:
"Saya Ingin Hukum Mati Koruptor"
Dalam video tersebut, pria yang masih kental dengan aksen Madura-nya itu terlihat sederhana. Namun prinsip dan pendiriannya bukan main. Teror dan suap jadi makanan sehari-harinya. Namun, berdiri tegak dan tegas menolak adalah jalan yang dipilihnya.
Artidjo juga tak pernah mengenal kata 'liburan'. Selama 18 tahun mengetok palu putusan untuk 19.708 perkara, ia tak pernah mengambil jatah cuti satu kalipun. Sifatnya yang spartan diperlihatkannya setiap kali memberi putusan untuk segera menahan para tersangka korupsi.
Tak hanya itu, obrolan tersebut juga mampu menyingkap pemikiran Artidjo yang tegas namun humanis. Salah satunya saat ia menganggap korupsi adalah sebuah penyakit kanker dalam tubuh negara. Kalau masih sering terjadi korupsi di negara tersebut, maka tubuh (negara) itu tak akan pernah sehat.
Bagi Artidjo, gaji besar yang didapat dari seorang hakim agung bukanlah tujuan utama dalam hidupnya. Ia hanya ingin mengedepankan keadilan. "Karena menegakkan keadilan adalah bagian untuk membahagiakan diri kita sendiri," katanya.
*) Andara Rose
Sumber :Hallo@narasi.tv
0 Comments