Selamat Tinggal Syekh Ali Jaber, Umat Muslim Rindu Kesejukanmu
“Saya lahir di tanah Arab, biarkan saya meninggal di Indonesia.” - Syekh Ali Jaber
Status WhatsApp kerabat dan teman dipenuhi dengan ucapan duka cita. Itu karena Indonesia telah kehilangan satu jiwa mulia di awal 2021. Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber, atau biasa dikenal Syekh Ali Jaber, wafat pada pukul 08:30 WIB, Kamis (14/01) setelah berjuang melawan virus corona sejak Desember 2020 dan penyakit lain yang di derita beliau.
Kepulangan Syekh Ali merupakan berita duka cita besar bagi kita semua, mengingat betapa berdampaknya ulama kondang Indonesia ini.
Kondang saja mungkin tak cukup. Ia jadi salah satu tokoh yang dicintai masyarakat karena perangainya yang rendah hati dan sederhana. Syiar Islamnya pun tak bisa dipandang sebelah mata. Tak memaksa, tak menggebu, penyampaiannya selalu terdengar menyejukkan hati.
Sebelum menjadi penyebar syiar Islam besar, Syekh Ali melakukan banyak hal mengagumkan. Syekh Ali kecil yang lahir di Madinah, Arab Saudi itu sudah dapat menghapal seluruh ayat Al-Quran saat dirinya masih berusia 10 tahun. Ia lantas ditunjuk menjadi imam di masjid Kota Madinah saat berumur 13 tahun. Syekh Ali lalu pergi ke Indonesia pada 2008, tepatnya ke Lombok, NTB untuk menjadi guru tahfiz Al-Quran.
Terkenal dengan dakwah halusnya, Syekh Ali semakin mendapat perhatian publik dan diajak untuk menjadi Imam di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta. Dia juga sering menjadi imam pada salat Idul Fitri semasa Ramadan.
Kemahsyurannya sebagai sosok yang damai dan menghargai perbedaan salah satunya direspons dengan pemberian status kewarganegaraan Indonesia pada 2011 oleh Presiden RI SBY.
Kepergian Syekh Ali Jaber menggetarkan banyak orang. Ia meninggalkan banyak kenangan dan ajaran tentang hidup yang penuh damai. Selamat jalan, Syekh Ali Jaber.
*) Joshua Agustinus (News Collaborator)
Sumber :Hallo@narasi.tv
0 Comments