Pengalaman mengikuti olimpiade MIPA SD



 Olimpiade MIPA - Matematika dan IPA


👋👋 Dokumentasi di kertas ini adalah saksi sekaligus hal y ang tidak akan aku lupakan untuk pertama kalinya aku bersaing dengan banyak sekolah sekecamatan.

Aku bersama temanku (perempuan) mewakili sekolah dasar SD N 4 Lumbir untuk mengikuti olimpiade MIPA tingkat kecamatan. Waktu itu, aku baru kelas 5, dan aku yang cenderung lebih suka dengan matematika, justru harus mewakili lomba di ruang IPA.

👏👏 Usaha dan belajar dilakukan dengan rutin, ditambah les tambahan dari guru yang membimbing. Setiap materi yang diberikan, aku hafal, pahami dan ingat-ingat setiap hari sepagi mungkin. Baik itu jam 3 pagi setelah solat tahajud.

Keinginan yang terpatri waktu kecil itu, membuat aku berusaha sangat maksimal. Aku inget betul, solat aku lebih rutin daripada biasanya. Bahkan setiap solat aku meminta agar diberikan juara 1 atau 2 dalam olimpiade ini.


💕💕 Doa yang begitu kuat, usaha yang juga tidak kalah hebat, saat memasuki ruangan seorang diri, tanpa seorang teman (1 sekolahan) menjadi momok menegangkan bagi aku. Aku serasa dilempar ke negeri asing, yang orang-orangnya pun tidak aku kenal. Guru pembimbing (Pak Teguh) namanya, menunggu kami yang sedang berjuang mengerjakan soal-soal olimpiade di luar kelas.

💦💦 Sampailah, dimana keringat dingin aku mulai mengalir di seragam putih berok merah ini. Ada soal bahasa inggris yang mana itu adalah uraian bukan pilihan ganda. Padahal waktu itu, aku belum sama sekali diajari bahasa Inggris (kelas 5), Bahasa inggris baru diajari saat di kelas 6.

Akhirnya, aku isi dengan semampu aku dan sebisanya aku, agar tidak ada yang terlewat atau kosong. Setidaknya bisa menambah poin jika lagi beruntung hehhe.


Dannn !!!!

😇😇 Seisi ruangan dipenuhi banyak siswa + guru dari berbagai sekolah untuk menunggu pengumuman siapa yang akan menjadi juara 1 mewakili kecamatan ke tingkat kabupaten.

Pertama dari Juara 3, 2 & 1... yang aku tidak kenal namanya dan lupa dari sekolah mana.

✊✊ Yah, aku udah gak ada harapan lagi, karena pintaku untuk mendapat juara 1 atau 2 sudah disabat oleh siswa sekolah lain. Dengan menarik nafas panjang, aku mengikhlaskan harapan itu. 

🙌🙌 Hingga pada akhirnya, diumumkan tambahan juara HARAPAN 1,2 & 3. Aku udah gak beraharap apa pun, yang terpenting sudah ikut dan memiliki pengalaman di luar sekolah. Tiba-tiba nama aku, iyah nama aku "Lilis Setiani" SD N 4 Lumbir, menyabat juara HARAPAN 1. Seriusss...???

Aku juara HARAPAN 1, itu artinya aku juara 4 dari 6 besar sekolah yang diikuti hampir 36 sekolah SD lebih. Alhamdulilllahhhhh, aku seneng sekaligus kaget. Guru aku dan teman yang satunya menepuk bahu aku sambil tepuk tangan. Ini adalah kali pertama, aku membawa piala untuk dan atas nama sekolah.

💨💨 Piala HARAPAN 1 OLIMPIADE MIPA pun masih disimpan di etalase almari kepala sekolah. Momen demi momen pun aku inget. Waktu senam pagi, semua siswa berbaris dilapangan untuk melakukan aktivitas senam SKJ, aku yang memakai seragam olahraha, berbaris di barisan nomor 2 dari depan, mengepang rambut menjadi 2 dan diberi pita dihampiri Bapak kepala sekolah. Kata beliau, yang masih aku ingat "Kamu kemarin juara harapan 1, selamat yah." Aku hanya mengangguk dan tersenyum.😊

😍😍 Dan iyah, setelah selesai senam, Bapak Kepsek memberikan pengumuman perihal keberhasilanku membawa piala (Harapan 1), seketika itu tepuk tangan bergemuruh.. dan aku merasa bangga sekaligus malu, karena setiap siswa jadi nyariin yang namanya 'Lilis' mana. Hahahha, Alhamdulillahhhh terimakasih ya Allah, this is the best experince for my struggle in Elementary School 2007.

Post a Comment

0 Comments

Comments