Pasar


 

Harga yang ditawarkan sebuah pasar adalah relevan dengan kebutuhan dapur rumah tangga. Cabagi, sayur mayurnya, bawang merahnya atau kacang-kacangnya yang seakan terus menerus dibutuhkan oleh emak-emak untuk dimasak se enak mungkin bagi sanak keluarga dirumah.


Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan tawar menawar sebuah harga barang. Tapi, tidak sedikit yang langsung membeli tanpa menawar, bahkan banyak yang menawar malah ujungnya dtinggal begitu saja. Yah, hanya terjadi tawar menawar secara lisan, tapi tidak terjadi pembelian barang.

Pasar ini adalah pasar di daerah Wangon, sebuah pasar yang harus ditempuh setengah jam-an dari rumah. Yang aku suka dari pasar adalah harganya yang kadang sesuai untuk menutupi perut lapar. 

Disanalah banyak orang mencari makan dan uang untuk dibawa pulang. Hujan, panas atau tahun baru seperti sekarang ini pun tidak menyurutkan para penjual membuka lapak mereka, pun dengan pembeli tidak lelah mencari harga cabai yang murah tapi kualitas bagus.

Saya hanya berjalan pelan, menyusuri lorong demi lorong pasar yang mulai habis dagangannya karena sudah menjelang siang. Banyak makanan ringan yang mencuri mata, tapi aku tahan karena tujuan utama adalah menemani seorang Ibu dan membawakan belanjaannya untuk sekadar di jinjing di tangan kanan.


Sebuah harmoni yang indah dikala semua orang berjuang pada lorong-lorong lapak, dan hilir mudik menawar dengan banyak senyum juga cerita-cerita kecil didalamnya. Ibu-ibu selalu identik dengan jagonya dalam menemukan tema cerita.

Post a Comment

0 Comments

Comments