10 Fenomena Akhir Zaman y ang Sudah Terjadi Sekarang
1. Penghasilan semakin meningkat, tapi ketentraman jiwa semakin berkurang
- Uang memang semakin banyak, usaha maju terus, bisa beli ini beli itu, tapi anehnya ketentraman jiwa malah semakin berkurang. Padahal dulu menyangka kalau harta bisa menentramkan jiwa, tapi nyatanya tidak. Ketenangan jiwa semakin berkurang karena kita terlalu mencintai dunia dan lupa pada urusan Akhirat
2. Ilmu semakin tinggi, akhlak semakin rendah
- Banyak orang ynag ilmunya tinggi, gelar dan pangkatnya banyak, tapi dia memiliki akhlak yang rendah. Ilmunya yang banyak telah membuatnya jadi orang sombong hingga lupa pada kesalahan diri sendiri. Akhlak itu lebih utama diabndingkan dengan ilmu.
3. Banyak masjid mewah, tapi kosong akan hidayah
-Masjid-masjid sekarang dibuat sebesar dan semewah mungkin. Namun isinya kosong dari hidayah. Orang-orang lebih suka mengunjungi mall dan tempat hiburan dibandingkan dengan masjid.
4. Pengobatan makin canggih, tapi kesehatan semakin memburuk
-Jika dibandingkan dengan zaman dulu, pengobatannya masih menggunakan metode yang sangat tradisional, tapi orang-orangnya sangat sehat, jarang yang sakit dan kuat. Namun sekarang, metode pengobatan semakin canggih, tapi banyak orang yang daya tahan tubuhnya lemah, sedikit-sedikit sakit.
5. Jumlah manusia semakin banyak, rasa kemanusiaan semakin menipis
-Dari hari ke hari, jumlah manusia semakin banyak hingga memenuhi bumi ini. Sayangnya, rasa kemanusiaan di setiap individu semakin berkurang. Rasa kepedulian terhadap sesama, rasa ingin menolong sudah mulai memudar. Kebanyakan lebih mementingkan diri sendiri dan keuntungannya sendiri, tak peduli meskipun Orang lain menderita.
6. Tontonan makin banyak, tapi tuntunan semakin berkurang
-Perkembangan teknologi telah membuat banyak orang lalai dari mencari tuntunan. Kebanyakan lebih asyik nonon media sosial, film dan televisi dibandingkan dengan mencari tuntunan dalam jalan kebenaran.
7. Orang yang rendah ilmu banyak bicara, orang yang berilmu banyak berdiam
-Di akhir zaman bakalan banyak orang yang dipenuhi dengan kemunafikan tapi suka berbicara tentang kebenaran sementara dirinya sendiri tidak mau menerima kebenaran itu. Dia suka mengatakan sesuatu yang salah di mata Allah tapi menurutnya benar, hingga banyak yang tersesat karena perkataannya. Sementara orang yang banyak ilmunya enggan berbicara dan enggan menyebarkan kebaikan. Dia lebih memilih diam karena kurang dari rasa peduli.
8. Memiliki banyak teman fiksi, tapi tidak punya teman sejati
-Sekarang orang-orang lebih mengutamakan kehidupan di dunia maya, bagaimana caranya mendapatkan teman sebanyak mungkin di media sosial. Teman fiksi memang banyak, tapi teman sejati yang mau menasehati dan ajakan dalam kebanaran sama sekali tidak punya
9. Pakaian semakin bagus, tapi hati semakin rusak
-Di depan manusia, orang yang berjas dan berdasi lebih mulia dibandingkan dengan orang yang pakaiannya lusuh seperti orang miskin. Tapi di depan Allah, orang yang pakainnya lusuh bisa jauh lebih mulia dibandingkan dengan orang yang pakainnya bagus, berjas dan berdasi. Sebab banyak yang pakainnya bagus tapi hatinya busuk. Dia seperti orang yang suci padahal isi dipenuhi dengan kemunafikan dan keserakahan. Contoh saja orang yang korupsi, Rereka memang berjas dan berdasi, tapi mereka tega mencuri uang rakyat demi kepentingannya sendiri.
10. Kebenaran banyak yang memusuhi, kesesatan banyak yang mengikuti
-Salah satu kondisi yang menandakan akhir zaman adalah kebenaran yang semakin dijauhi, tapi kesesatan banyak yang mengikuti. Orang-orang yang berada dalam jalan kebenaran banyak dimusuhi, difitnah dan dicaci maki, tapi orang yang berada dalam kesesatan banyak yang pengikutnya.
Dari Anas r.a. "Akan aku ceritakan kepada kamu sebuah hadits yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda, 'Di antara tanda kiamat ialah sedikit ilmu, Banyak kejahilan, banyak perzinaan, ramai kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mewajibkan lima puluh orang perempuan. " (HR. Bukhari dan Muslim)
Sumber : Instagram @sharing.islam.id
0 Comments