Masak dikala Pandemi [Beropini (18)]

Dua Jendela Sunday, December 13, 2020

Cerita sedikit, demi perubahan yang berarti lebih banyak seterusnya.

🍂🍂 Puasa tahun ini agaknya sangat berbeda daripada tahun-tahun sebelumnya. Pandemi yang terjadi diseluruh dunia juga dirasakan di Indonesia terutama di saat puasa Ramadhan 1441H.

🍂🍂 Perubahan demi perubahan kecil dimulai, saat para penjual makanan saat sahur tidak sebanyak biasanya, saat mereke memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya demi menjaga diirinya dari ketidakbagusan kondisi ibu kota kala itu.

🍂🍂 Alhasil, semenjak awal Ramadhan, adik dan aku memutuskan untuk membeli kulkas kecil (buat menyimpan stok makanan) dan Alhamdulillahnya dikasih kompor portable dari kerjaan adekku. Suatu hal yang tidak direncanakan tapi terlaksana dengan begitu cepat.

🍂🍂 Berhari-hari kemudian, kita tetap memasak di kos dibarengi dengan kebiasaan belanja ke pasar, seminggu sekali atau katakanllah jarang sekali memberi makanan dari luar.

🍂🍂 Bahkan, rasanya kebiasaan ini jadi nyaman tersendiri buat kami. Bisa menyesuaikan ukuran rasa, porsi makan, perut dan tentunya nilai kebersihan dan kesehatan makanan jadi lebih terjaga.

💦💦 Contohnya saja, setiap pagi kita masak untuk bekel ke kantor. Sederhana sih menu yang dibawa, tapi itu lebih baik untuk kesehatan dari pada sering membeli makanan di luar yang tingkat kebersihannya kita tidak tau seperti apa. Sampai akhirnya, saat kita seminggu jajan diluar karena lagi males-malesnya belanja dan masak, alhasil perut mulai berontak. Adeku sakit perut, dan aku pun sama. Ada hal yang kurang pas dengan ukuran yang biasa kita pakai saat memasak dan dimakan sendiri. Jadi, sejak 7 bulan lalu, kita lebih selektif untuk menyantap dan memilah-milah makanan yang akan dikonsumsi. Yes, kesehatan itu mahal banget, penting banget buat bisa menjalani aktivitas kita yang kerja pagi sampai sore, lalu kuliah setelahnya sampai larut malam.

Buat temen-temen diluaran sana, lebih baik usahakan kita bisa masak sendiri untuk menakar perlunya makanan sehat untuk badan. Gak harus enak setiap hari, asakan sehat banyak sayur dan minum sudah cukup. Yukk mulai biasakan diri dari sekarang.