Sujud yang sama.

 Rabu, 4 November 2020




Di sebuah persimpangan jalan, kita melaju bersama membangung obrolan-obrolan kecil yang aku sebut dengan cerita. Tepat waktu solat tiba, maghrib memanggil dengan decak pesonanya. Waktu itu langit sedang menumpahkan apa yang dikandungnya. Butiran hujan yang tidak deras namun tetap membuat suara jadi berat juga knalpot motor semakin panas. 

 💦💦

Kita memutuskan berhenti sejenak, mencari masjid terdekat dan menemukannya tidak jauh saat obrolan "mau solat dulu?" Kamu utarakan. Masjid, aku mencari wilayah batas suci dan pemisah saf laki-laki dan perempuan. Letak kita yang terpisah, tapi sujud kita sama di lantai yang rata dengan bentuk persegi menghiasinya. Kamu tau, sujud itu, aku ada di atas bangunan masjid yang kali pertama dalam sentuhan masa seperti ini. Sujud kita yang di imami satu orang yang sama, akankah terjadi bersamaan di hari dan kisah berikutnya?

 🌿🌿

Aamiin yang serentak kala itu tanpa meninggalkan atau ketinggalan satu rakaat dalam shalat, itu artinya kita punya "Aamiin" yang sama di dalam iftitah yang bersuara. Saat itu, aku berdoa agar suatu hari nanti, kamu bisa menjadi imam yang sebenarnya. Pemimpin yang hanya satu dalam keadaan apa saja. Penenang dan pengingat akan kehadiran Tuhan di kehidupan kita. Memilih jalan yang damai untuk menuju kepada-Nya. 

 🍂🍂

Bisakah kita melanjutkan kisah ini? 

 


Post a Comment

0 Comments

Comments