Tentang Peraduan Asa
Ini tentangmu yang terlahir dalam lembaran tipis berdebu
Menerka ke dasar telaga mencari sumber pengisi jiwa
Menelan segala rupa lara dalam biang goda
Ini tentangmu..
Dan lagi-lagi tentangmu,
Hadir sebagai perana yang tenggelam bersama do’a
Dikecewakan namun kebal berambisi menang dari dunia
Lari untuk mengejar keterpurukan,
Lalu jatuh dalam pertengahan jalan yang menyedihkan
Begitu darah terbuka, saat itu geloranya mencuat bara
Ini tentangmu..
Bangkit dalam teriakan orang-orang penumbuh sirna
Melaju jiwa yang berharap pada diri sahaja
Merangkul segenggam tekad di pundak kecil
Hampir tidak nampak, tapi selalu jadi tameng untuk berhasil
Tidak beda mana angin mana api
Semua sumber kehancuran bila tidak di sikapi
Bias cahaya terkadang menyelami
Terhitung sudah derita mencari rezeki di Ibu kota ini
Ini tentangmu lagi..
Terisolir lift-lift berkaca
Tertimbun bangunan-bangunan megah penguasa
Hilang lekat kepedulian kaum pada duafa
Tersohornya kaum pemilik harta dan tahta di media
Mengadu di tempat ini adalah niat
Tidak boleh tumbang oleh belati ucapan menyayat
Jangan pernah mundur untuk keluar
Sekalipun asa tak setabah waktu tegar
Bertahanlah dalam peraduan menyiksa
Karena Tuhan pemilik sesungguhnya
Jakarta, 11 November 2019
Lilis Setiani
0 Comments