Melaju dengan atau tanpamu

 

 

Lebih baik menyimpan, suatu hal yang jika diutarakan akan menjadi pertimbangan ulang. Berkali-kali wajahnya ditolehkan ke sudut jalan. Menutup kaca helm yang sempat terbuka untuk menangkap signal suara. Sebab, ramuan yang dibuat dipertengahan kilometer jarak sudah terasa impact nya di badan penerima. Matanya yang sayu menahan kantuk, sekarang harus lagi menahan gelombang air yang mau meluap. Tapi dia tahan agar semua tampak biasa.

Dalam hatinya, mungkin tersirat banyak sekali kegelisahan. Takut kehilangan atau takut disakiti seperti yang sudah pernah dialami. Menyangkal?

Bagaimana bisa dia pura-pura tidak ada pembicaraan, jika matanya bersaksi, telinganya merekam dan hatinya agak terguncang. Menebak-nebak apa yang akan dan telah terjadi sebelum dia masuk menjadi tokoh di kehidupannya belakangan ini. 

Kataku, dia terlalu berharap dan takut jika sakit yang didapat. Tapi dalam dan jauh di hati kecilnya, kepercayaan yang sudah mulai ditunjukan jangan pernah sesekali di abaikan. Karena menaklukan sebuah sikap dinginnya untuk membuka celah bukanlah hal yang mudah. Tapi, entah sejak kapan… Dia berhasil menjadi bagian dari alur cerita yang mungkin sedang disusun dengan sangat istimewa.

Post a Comment

0 Comments

Comments