Pagi ini..
aku
berjalan dengan tempo langkah yang begitu cepat dibandingkan biasanya. Entah
kesiangan atau cara berjalanku yang seperti ini. Biasanya aku lewat sisi kiri
jembatan, menyusuri kali yang setiap hari dibersihkan petugas orange. Tapi,
pagi kali ini aku putuskan untuk melangkahkan kaki ke arah kanan menuju pasar.
Dalam perjalanan, selalu ada yang tanya. Aku pikir kalau di Jawa punya caranya
sendiri tentang sapa menyapa sebagai bagian dari kesantunan bertemu orang,
dimanapun dan dengan siapapun.
Beda cerita lagi,
kalau disapanya sama orang Ibu kota. Agak aneh dan cenderung punya maksud
khusus. Mungkin bisa masuk cara meledek, atau iseng-iseng pada setiap wanita.
Kadang aku pikir sapa-sapa mereka gak menenangkan perjalananku.
Bapak berbaju (tidak aku sebutkan) melihatku dengan dibarengi pertanyaan "Berangkat De, mau belanja
yah." Diiringi senyum aneh.
Aku merasa risih
dan agak kurang mengenakan. Jadi aku putuskan saja untuk menjawab dengan
gerakan "kepala mengangguk". Aku gak tau, sapa - menyapa macam apa kalau
disini. Aku wanita dan aku mem-protect diriku secara hati-hati.
Mungkin sapaannya
baik, tapi aku kurang suka aja kalau dibercandaan sama laki-laki atau
Bapak-bapak yang melihat dengan sedikit keanehan (genit).
Makanya, sebisa
mungkin aku menundukan pandangan, bukan karena sombong tapi lebih kepada aku
menghawatirkan labelku sebagai perempuan dari segala jenis pelecehan secara verbal & non-verbal.
Gak semua orang
seperti itu memang. Tapi, saranku kepada banyak perempuan, khususnya yang
tinggal di Ibukota atau kota besar lainnya agar selalu menjaga diri, menjaga
perilaku dan berpakaian. Serius, laki-laki memang bisa melihat kita sedetail
mungkin secara keseluruhan. Selain ada kesempatan juga bisa karena sifat
bawaannya. Lebih baik, diam dan masa bodoh seolah-olah tidak ada orang. Itu
jauh lebih baik. Menurutku..
Kalau menurutmu
bagaimana???
0 Comments