4.8.2020
Apa kau tak merasa bahwa setiap pertemuan harus dibalas dengan
perpisahan ??
Apa kau tidak merasa bahwa lelah mencari dalam melangkahkan kaki di tangkap rasa khawatir dan untuk sekadar menanyakan
“Bagaimana kamu disana?”
...
“Apa senyum lebarmu diberikan kesemua orang (perempuan)?”
Sungguh, pemikiran semacam itu acap kali menghantui pikiranku. Disini aku hanya bertanya tanpa meminta jawaban.
Aku melalui ini ingin mengutarakan perihal,
“Bagaimana jika suatu hari nanti, entah kapan (dalam waktu dekat atau masih jauh) kita saling menimba tujuan pada orang yang berbeda. Bagaimana kira-kira??
Aku yang meninggikan komitmen daripada sebuah berkas berdebu
dan surat-surat usang telah kehilangan kamu?
Aku harap nanti bahagia selalu mengelilingi kita, walaupun
pahitnya adalah KITA YANG RASA, TIDAK UNTUK SALING MEMILIKI.
Kamu saat ini, dalam Agustus yang penuh ketulusan..
KAMU LIHAT telah bersinar-sinar langit yang redup dihujani bintang-bintang berekor. Di temani daun-daun kering menguning, dan air tenang dalam kepungan dua jalan kecil di banyak kota yang sudah tidak asing.
Dan KITA,
Karena KITA MASIH SEBAGAI LAKON di pertemuan singkat ini.
Aku menitipkan pesan ini, berharap bisa dibaca suatu saat di dekatmu :)
0 Comments