But, When it comes to feelings

 



Sebuah proses yang panjang dan dibarengi hati yang besar untuk bisa menyesuaikan. Deretan pertemanan dalam lingkup pekerjaan dengan emosionalnya yang naik turun, sudah dapat dipastikan setiap ucapan menjadi senjata paling tajam. Walaupun memang ada yang bilang “bercanda”. Tapi, perlu dipahami, semua bukan tentang jokes yang harus selalu melibatkan perasaan banyak orang. Tidak semua hati itu memiliki kesabaran dan pemakluman yang sama.

Tidak semua hati juga tulus menerima. Percaya, ini sebuah proses panjang yang telah aku lewati selama menjalani sebuah pekerjaan dengan orang-orang yang menurutku berbeda sekali dengan harapan. Aku tidak mau dibentak, apalagi disalahkan atas dasar ketidaktahuan. Aku paling tidak suka itu !!!!

Sejak saat ini, aku berusaha “diam” agar apa yang aku ucap juga tidak menyakiti siapapun. Aku hanya mau sikapku ke orang, akan berbalik ke aku juga. Jadi, ketika aku tidak memberikan balasan, bukan berarti aku menyimpan dendam. Hanya saja, aku terus berusaha bahwa sikapku yang terlalu diluweskan ini, agar nantinya menemui orang yang juga bisa menghargai. Apa pun kekuranganku saat ini, aku hanya ingin memperlakukan orang seperti mereka juga memperlakukan aku dengan sebenar-benarnya pesan moral.


“I can reply with more. But when it comes to feelings, I really find it hard to accept that hurting is part of the friendship.


Post a Comment

0 Comments

Comments