Jejak Langkah (Seorang Kamu)




26.7.2020

Dia menemaniku dalam banyak duka. Menguatkan mentalku yang terbawa entah dimana. Menggenggam tekadku mengudara dicita-cita. Melepas semua kecewa dengan sabarnya. Menjaga diriku dengan perhatian dan jiwa besar di hatinya.

 

Dia bukan orang special. Tapi sungguh sangat istimewa dari kata itu berakal. Melalui rintangan ke egoisanku yang termakan rayuan kekal. Dia menjadi sangat mengagumkan pribadiku dan menghilangkan serpihan sesal.

 

Berjalan, belajar dan mencoba terus mengejar setiap impian. Menangis sesegukan dalam pandangan yang hampir layu di sapu angin malam peraduan. Mengurangi setiap jiwa pantang akan selalu dimarahi ke sekian. Boleh kamu tau, aku menangis saat berada di pelukan. Ditutupi helm berwarna kuning yang kamu amanahkan. Lembaran kertas yang ditata dipinggir jalan adalah bukti kamu orang yang tidak akan membiarkan aku menanggung beban sendirian.

 

Kamu, merelakan waktu dan uang demi aku. Kamu membiarkan panas terik tangan kebas demi aku. Kamu berkali-kali izin dan pergi menemani aku, demi aku. Aku sungguh bertermakasih untuk itu. Untuk semua pengorbananmu, untuk semua didikanmu, untuk semua kasih sayangmu, untuk semua tanggungjawabmu. Dan untuk semua semangat dalam menjalani hidup bersama diriku. Terimakasih Kakak…

Hanya itu dan segenap larik do’a di sepanjang shalat dan hari-harinya. Apa yang aku terima sekarang, adalah hasil kamu mendoakan dan mendidiku dalam liku yang tidak diterima lagi rasa putus asa serta kawan-kawan lemahnya.

I proud of you, Sure !!


Post a Comment

0 Comments

Comments