Kisah Fenomenal (Malu tapi Berkesan)



Semangat Pisang | Belajar Sepanjang Masa


Perkenalkan saya adalah dasar dimulainya sebuah pendidikan. Tahun 2003 saya masuk ke sekolah ini. Waktu itu, sekolah dasar ini masih tanah yang mengepul kalau ada angin saja suka terbang ke mana-mana. Jangakan taman, pohon aja cuman paling legendaris si beringin di ujung celah dekat rumah orang. Rasanya kalau ingat jaman itu, menanam sudah menjadi kebiasaan. 

Setiap anak di suruh membawa tanaman, lalu menamkannya di sekeliling pagar dari samping sampai belakang sekolah. Maklum sekolah dasar ini masih sangat subur tananhnya (waktu itu). Saya ingat, adanya pagar besi keliling baru ada setelah kelas 4-an. Dan, ada bunga pelangi yang merambat sekeliling pagar besi. Oh iyah, perpustakaan ini juga baru loh. Saya melewati banyak renovasi gedung di sekolah dasar ini. Dari kantor kepala sekolah, ruang guru, symbol nama timbul di dinding, paving lapangan, taman kotak sekolah, sampai cat baru pun baru terasa di kelas 5 menuju kelas 6. Perubahan memang sangat cepat saat ini, bahkan saya pun tidak tau bagaimana megahnya sekolah dasar ini (2020). Jika kembali kesini, kira-kira saya keinget apa yah ???

Sekolah Kita

Ah sudah pasti kalian seangkatan ngingetin tentang peristiwa super ajaib dari jatuhnya saya ke pohon pisang di bawah tembong batasan. Ada yang bilang masih untung, ada juga yang bilang mujur. Tapi benar, saya masih ingat sampai sekarnag bahkan ini fenomena besar. Dulu kan belum ada hanphone seperti masa sekarang, jadi saya dan teman-teman suka mainan tradisional. Di bentuk dan di kelola sendiri. Nah, pas kejadian ada 2 teman cowok yang disidang lalu minta pembenaran. Jujur, kalau digambarkan itu seperti main kejar-kejaran di leter L. Posisi saya akan belok ke tikungan leter L. 

Sekolah Kita

Sementara di belakang saya ada satu cowok yang lari berusaha menagkap saya (artinya akan kalah). Lalu di sisi horizontal L, ada temen cowo saya yang juga satu team dengan saya dalam permainan ini. Tujuannya untuk melindungi saya saja. Tapi diluar dugaan, saya di dorong amat amat kencang, mungkin refleks kali yah dari cowok yang mengejar saya barusan (posisi berada di belakang saya). 
Apa yang terjadi selanjutnya?
Semangat Pisang | Belajar Sepanjang Masa
Saya terjun bebas ke tebing sekolah yang di bawahnya da kolam ikan plus tanaman pisang berderet mengelilingi kolam itu. Ketika saya terjun, entah bagaimana tekniknya, saya langsung dan pas banget badannya menyatu dengan pohon pisang yang lumayan gede itu. Kalau di bayangkan seperti sedang memeluk si pohon, padahal itu tanpa di rencanakan. Pure, karena dari atas terdorong cepat ke bawah ampe meluk kedebog pisang di pohonnya. Bayangin aja, kalau gak ada si pohon pisang, saya udah keman tau badannya, mungkin paling ngenesnya, saya udah nyebur ke kolam ikan yang warna airnya ijo ke coklatan itu. Seragamnya masih merah putih lagi, untuk masih selamet kalau kata mereka. Permainan di hentikan, saya yang masih kaget, bengong kaya orang binung, di turunin dari pisang yang di peluk. Lalu dibawa temen-temen ke kelas. Kalau gak salah, saya waktu itu kelas 3. 

Masih dalam keadaan pemulihan mental hehe, 2 cowok yang menjadi biang disalah-salahkan berdebat. Dan meminta saya mengatakan bahwa bukan mereka berdua yang dorong. Woi, iya masa gua sengaja terjun bebes ke kolam ikan pas jam sekolah. Akhirnya, aku membela salah satu orang dan menjelaskan siapa yang telah melakukan perbuatan tidak waras ini hehe. So, saat reuni, ada saja yang masih ngeabahas ini. Padahal, pelaku dan korban saja mau memendam dalam-dalam. Tapi apa mau dikata, pengalaman serupa gak bakal terjadi untuk kedua kalinya. Iyah, gua juga gak mau.., emak bisa marah anaknya sekolah malah main-main nyebur aja ke kolam ikan. wkkwkw :)


Jakarta, 26 Mei 2002
00:55 WIB


Lilis S

Post a Comment

0 Comments

Comments