Tugas 2 – Hukum Sistem Informasi
(Dosen : Sri Poedji Lestari, S.H., MMSI)
Lilis
Setiani
6 SIM 1
kelas sore
BAB II
SISTEM INFORMASI, MANUSIA DAN KONVERGENSI
HUKUM SISTEM INFORMASI
2.1. Sistem
Informasi
2.1.1 Pengertian
Sistem Informasi
2.1.2 Karakteristik
Sistem Informasi
2.1.3 Komponen
Sistem Informasi
a. Hardware (Perangkat
Keras)
b.
Software (Perangkat Lunak)
c.
Brainware (Manusia/Spesialis Informasi dan User)
2.2. Manusia
(Brainware)
a.
Hakekat manusia
1. Orang berbeda/Perbedaan Individu
•
Punya banyak kesamaan (sedih kehilangan
sesuatu, senang dapat anugerah), tetapi
setiap orang tetap berbeda secara individual.
•
Milyaran
manusia hidup, masing-masing memiliki perbedaan satu sama lain.
•
Seseorang
di dalam organisasi dipandangsebagai manusia yang mempunyai
segenapkarakteristik tersendiri.
•
Hukum
perbedaan individu
>> Masing-masing orang berbeda satu sama lain secara khas.
Contoh
:
•
Sidik jari
manusia yang tidak serupa dari jutaan manusia di dunia ini.
•
Bayangkan
sel otak seseorang yang jumlahnya jutaan dengan jutaan pula kemungkinan
kombinasi hubungan serta kepingan pengalaman yang dapat dismpan di dalamnya.
2. Orang Seutuhnya
•
Pandang
manusia secara utuh, tidak hanya penampilan fisik tapi juga psikososial (hubungan antara kesehatan mental atau emosional
seseorang dengan kondisi sosialnya).
•
Taraf
kemampuan seseorang tak dapat dipisahkandari latar belakang dan pengetahuannya.
•
Kehidupan
di rumah tak dapat dipisahkan seluruhnya dari kehidupan tempat kerja.
•
Kondisi
emosional tak dapat dipisahkan dari kondisi fisik .
Contoh :
•
Kerja
lembur dengan bayaran mahal dapat dikalahkan oleh kepentingan keluarga.
•
Pegawai
dalam perusahaan.
Selain menjadi pegawai dalam perusahaan tertentu,
mereka juga menjadi anggota dalam berbagai organisasi lainnya, dan mereka
memainkan banyak peran di luar perusahaan. Apabila pegawai dapat ditingkatkan
sebagai manusia seutuhnya, maka maslahat yang diperoleh akan meluas melampaui
batas lingkungan perusahaan ke dalam masyarakat yang lebih besar dimana pegawai
bertempat tinggal.
3. Perbuatan Termotivasi
•
Perilaku
tertentu karena sebab tertentu
•
Stimulus
respon
•
Daya dorong
suatu aktivitas
•
Motivasi
merupakan hal penting bagi penyelenggaraan organisasi betapa pun lengkap dan
canggihnya infrastruktur.
Contoh :
•
Bayangkan
sejenak sebuah lokomotif yang tegak di stasiun kereta api. Semua rel dan
peralatan berfungsi dengan baik ; jadwal dan rute perjalanan telah ditetapkan;
tujuan telah ditentukan; tiket telah terjual; dan para penumpang telah
menduduki tempat masing-masing. Tidak jadi soal betapapun baiknya semua
persiapan ini telah dilakukan, kereta api itu tidak dapat bergerak seincipun
kea rah stasiun berikutnya kecuali apabila mesin uap telah difungsikan yaitu,
apabila kekuatan motif telah dipasok. Demikian juga, dalam organisasi motivasi
menghidupkan kekuatan untuk tetap menggerakkan organisasi.
4. Martabat (Nilai Orang)
•
Orang-orang
perlu dibedakan dari faktor produksi lainnya karena derajatnya lebih tinggi
dari semua hal di alam semesta.
•
Anggota
ingin selalu dihormati sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
•
Menolak
pendekatan tradisional bahwa manusia sebagai alat produksi.
Contoh :
•
Setiap
pekerjaan, betapapun sederhananya, harus dan wajib memberikan hak kepada orang
yang melakukannya untuk memperoleh penghormatan dan pengakuan selayaknya atas
aspirasi dan kemampuan mereka. Memperlakukan manusia secara adil dan bijak sesuai
harkat dan martabat serta sudah seyogyanya begitu. Karena manusia adalah
makhluk Tuhan yang paling sempurna.
b. Maturity Process :
1. Dependent
(proses ketergantungan)
• adalah sifat yang dikendalikan oleh sesuatu yang
lain atau mengandalkan dukungan atau bantuan orang lain.
• Seorang manusia yang cenderung menyalahkan orang
atau objek lain ketika terjadi sesuatu adalah orang yang masih berada pada
tahap dependent dalam proses
perkembangan kedewasaannya.
Contoh
Seorang pasien yang masih
ketergantungan terhadap obat.
2. Independent (proses kemandirian)
• adalah bebas, mandiri dan hanya tunduk kepada hal
yang benar seperti hukum atau agama yang berlaku secara umum.
Contoh
“ini pilihanku, aku akan
mengerjakan sendiri”, atau “aku tidak
mungkin melakukannya”. Segalanya dilakukan sendiri dan bahkan enggan untuk
meminta tolong.
3. Interdependent (saling ketergantungan)
• kata yang sering digunakan adalah “kita” atau “kami”.
• Pada tahap ini, orang akan memikirkan kepentingan bersama, bukan
hanya orang lain, ataupun dirinya
sendiri. Ia belajar untuk saling tergantung dengan yang lainnya. Kita semua
saling berhubungan dan semua orang perlu merasa dibutuhkan. Seberapa baik kita
dapat berhubungan dan bagaimana orang lain merasa nyaman berhubungan dengan
kita, sangat penting untuk kehidupan yang menyenangkan.
Contoh
Kerjasama salam membangun sebuah jaringan
komputer di perusahaan besar, dimana per bagian memegang peranannya
masing-masing. Seperti bagian konektor, jaringan, aplikasi, training dan
lainnya.
c. Prinsip Kehidupan
•
Selalu
bercemin pada diri sendiri (Melakukan Instropeksi pada diri sendiri).
Contoh :
Ketika terjadi kegagalan dalam pekerjaan, coba evaluasi diri dan apa yang
kurang. Manajemen waktu? atau kemampuan kita?
•
Selalu
menyelaraskan Kata dan Perbuatan.
Contoh :
Mengatakan sesuatu sesuai realita. Jika berita yang di dengar masih belum
valid, jangan di sebarluaskan atau diam.
•
Tenggang
rasa.
Contoh :
Tidak fokus memainkan gadget saat diajak orang berbicara. Bekerjasama dengan
orang tanpa membedakan SARA.
•
Tulus
Ikhlas dalam segala sesuatu.
Contoh :
Mengerjakan Ibadah, pekerjaan yang menjadi tanggungjawab dengan penuh kesadaran
sehingga tumbuh rasa ikhlas.
•
Tawakal.
Contoh :
Mengerjakan segala rencana dengan tetap berdo’a dan terus berusaha.
•
Selalu
melakukan 5 Prinsip Penting dalam melakukan segala kegiatan hidup sehari-hari
yaitu:
•
Pemilahan,
contoh : Dahulukan hal yang paling utama/penting.
•
Penyusunan,
contoh : Rencanakan hal-hal secara tertata dan berurutan.
•
Pembuangan,
contoh : Buang segala hal buruk, termasuk karakter, file dan pengalaman.
Jadikan sebagai pembelajaran.
•
Pemantapan,
contoh :Fokus terhadap apa yang sudah di ambil. Sekalipun berisiko besar.
•
Pembiasaan,
contoh : Pergunakan waktu dengan disiplin untuk berbagai hal yang bermanfaat.
•
Tut Wuri
Handayani, contoh : Memberikan dampak positif, semangat, motivasi untuk semua
orang di sekelilingnya.
•
Contoh–contoh Ilustrasi dalam kehidupan pada
statement diatas)
d. The Eleven Habits Of Highly Effective People
•
Bertindak Pro Aktif
Jadilah proaktif
yang menjadi kendali seseorang terhadap lingkungan dibanding situasi
sekelilingmu yang mengendalikanmu.
•
Bertindak berdasarkan visi/wujud akhir dari suatu
pemikiran
Atau disebut
kepemimpinan pribadi. Dengan ini kamu dapat konsentrasi dan mempertimbangkan
segala konsekwensinya sebelum bertindak, sehingga dapat produktif dan berhasil.
•
Menyusun prioritas
Dahulukan yang utama atau manajemen pribadi untuk
mengimplementasikan dan mengelola kebiasaan no.2 yang bersifat mental, dan
kebiasaan no.3 bersifat fisik.
•
Berpikir WIN-WIN (Mutual Beneficial)
berpikir
menang-menang atau kepemimpinan antar pribadi. Karena sasaran bergantung kepada
hubungan dan kerjasama dengan lainnya, maka semua perlu bagian yang adil dan
menguntungkan.
•
Memahami terlebih dahulu ( dengarkan terlebih
dahulu pendapat orang lain) sebelum ingin dipahami
Berusaha mengerti
dulu, baru minta dimengerti. Komunikasi adalah bagian penting, dan seperti
analogi “diagnosis dulu sebelum memberikan resep”.
•
Mewujudkan sinergi.
Wujudkan sinergi/
kerjasama yang kreatif. Kekuatan kerjasama lebih besar dari upaya per
bagiannya, jadi galilah potensi dan kebaikan konstribusi orang lain.
•
Berusaha mengembangkan diri terus menerus.
Keseimbangan
pembaharuan diri, sehingga kebiasaan baik lainnya bisa tumbuh dan berkembang.
•
Dengarkan suara hati, dan anjurkan orang lain
untuk mendengarkan suara hati.
e. Kebebasan :
1. Pengertian Kebebasan
Kebebasan adalah kemampuan untuk memberikan arti dan arah kepada hidup
dan karyanya, kemampuan untuk menerima atau menolak kemungkinan-kemungkinan dan
nilai-nilai yang terus menerus ditawarkan kepadanya.
Kebebasan Manusia dengan Makhluk lain Ciptaan Tuhan Yang maha Esa :
- Setiap manusia bebas untuk
menentukan dengan siapa dia bergaul, bagaimana dia mengemukakan pendapat kepada
orang namun didasari nilai kesantunan dan bisa di pertanggungjawabkan.
Begitupun dengan kebebasan beraga. Di dunia ini ada banyak agama yang di anut
oleh manusia, dan semua manusia tidak boleh mencela yang berbeda agama. Atas
dasar kerukunan dan keberlangsungan hidup, maka saling bertoleransi sudah
harusnya menjadi budaya namun tau dimana batas-batas personal antar umat dan
aturan agama masing-masing penganut.
2.
Eksistensial :
adalah kebebasan tertertinggi pada manusia
sehingga dapat menggerakkan dirinya secara fisik dan psikis untuk mencapai apa
yang dikehendakinya. Kebebasan eksistensil bersifat universal. Siapapun manusia
di seluruh dunia, apapun latar belakang pendidikannya, apapun rasnya memiliki
kebebasan eksistensil, kebebasan membuat keputusan dan bertindak secara sadar.
•
Kebebasan
Jasmani
adalah kebabasan dimana setiap manusia dapat menentukan apa yang mau
dilakukannya secara fisik. Seperti : Olahraga
untuk menyehatkan badan, melakukan perawatan diri, akupuntur dan lainnya.
•
Kebebasan
Rohani
adalah kemampuan kita untuk menentukan sendiri apa yang kita pikirkan,
untuk menghendaki sesuatu, untuk bertindak secara terencana. Kebebasan rohani
bersumber pada akal budi kita. Seperti : Kebebasan
untuk memilih agama, memilih pekerjaan.
3. Sosial
adalah suatu keadaan dimana manusia tidak berada dipihak paksaan atau
intervensi-intervensi asing. Kebebasan sosial mengandaikan bahwa manusia yang
masing-masing memiliki kebebasan eksistensialnya akan bertemu dalam konteks
kepentingan hubungan sosial yang berbeda.
kebebasan sosial manusia itu sungguh dibatasi oleh masyarakat.
Contohnya seperti orang tua, guru, rektor
seminari, magister, atasan, negara, atau pihak lain yang biasanya mau
menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh kita. Hukum dan
aturan adat istiadat setempat.
Secara hakiki, kebebasan
sosial itu sifatnya terbatas. Manusia adalah makhluk sosial yang
berarti harus hidup bersama dengan manusia lainnya di dalam ruang dan waktu
yang sama. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia saling membutuhkan
satu sama lain, dan di sisi lain mereka juga saling bersaing karena alam tempat
manusia mencari kebutuhan hidup sifatnya terbatas.
( Tugas :
Pembahasan dan diskusi kasus–kasus yang berkaitan dengan pokok bahasan yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari manusia.
2.3. Konvergensi
Hukum Sistem Informasi
Manusia (Brainware) mempunyai kebebasan yang berarti mempunyai tanggungjawab (hak dan kewajiban). Kebebasan berkaitan dengan tanggungjawab (hak dan kewajiab) yang berkaitan pula dengan hukum. Konvergensi artinya keadaan menuju satu titik pertemuan; memusat;
0 Comments