CURUG CILEMBER
Lokasi : Jalan Raya Puncak, Dusun Megamendung, Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Puncak Bogor, Jawa Barat 1650
25 Februari 2019
Baca juga :
Mereka adalah :
1. Mas Andik
2. Bang Danu
3. Darwis
4. Irfan
5. Toni
6. My Dwi
7. Indah
8. Dwi
9. dan saya sendiri (Lilis)
Rencana ini bisa dibilang serba dadakan dan berbekal “ayok
kuy-kuy aja”. Perlu di perjelas, kita bersembilan tidak berniat ke curug ini
pada awalnya. Lalu kenapa bisa jadi kesini?
Rencana pertama,
Kita mau nanjak ke Gunung......
Berangkatlah sembilan orang tersebut dengan motor, saling berboncengan saat jam menunjukan 9 malam. Ditengah jalan, hampir jam 12 malam kita memutuskan berhenti untuk melihat cuaca dan dibarengi hujan turun.
Sementara itu, belum ada tempat untuk berteduh.
Posisi kita sudah di Bogor. Ada yang mengusulkan membatalkan
pendakian karena cuaca yang tidak mendukung, salah seorang teman dalam keadaan
sakit ditambah kita tidak ada persiapan apapun untuk kesana. Walaupun, yang
menjadi tujuan pendakian bukan gunung-gunung besar, hanya semacam bukit belum
mencapai ribuan mdpl. Lalu bagaimana dengan bermalam?
Anak-anak cowok mengusulkan untuk rehat di masjid pom bensin sampai pagi, baru melanjutkan perjalanan. Tapi, agaknya saran ini kurang mendapat respon bagus dari team cewek.
Akhirnya, setelah berdiskusi cukup panjang, kita memutuskan untuk mencari villa terdekat dengan harga murah. Tapi, kesulitan mencari yang hanya bisa sewa semalam agak susah dengan harga dibawah rata-rata. Sampai masalah ini, rombongan jadi terpisah !!!.
Ada yang sudah melajukan motor entah kemana. Sementara saya, mas Andik dan Darwis (bertiga) berusaha menghubungi lainnya. Dan menunggu di sebuah pertigaan jalan. Selang beberapa lama, munculah mereka satu per satu.
Debat panjang mencari villa akhirnya berakhir pada bantuan Pak Tua. Lokasi yang serba hijau, dingin, dan tenang jadi pilihan kita bermalam. Lebih tepatnya, anak cowok mengutamakan temen cewek yang sudah cape kesana –kemari. “DEAL”, akhirnya kita sewa villa semalam untuk istirahat. Tengah malam, kita makan, masak mie, bikin kopi, teh anget dan games.
Lalu pagi, barulah kita beberes meninggalkan lokasi villa, dan melanjutkan perjalanan.
Jadi perjalanan kemana?
Kita memutuskan pergi ke Curug Terdekat saja dari villa. Dengan pertimbangan jarak, juga view lokasi, diputuskanlah kita menuju “Curug Cilember”.
Tidak mengecewakan, cuman jadi perhatian aja buat liburan berikutnya bahwa PERSIAPAN itu sangat penting. Hampir 2 jam-an motor bergesekan dengan aspal jalanan sampai tiba di lokasi. Ternyata, Curug ini pun tidak kalah nanjaknya dengan perjalanan ke gunung.
Baca juga :
Pendakian ke Gunung Cikuray bersama Bang Jes, Bang Il, Indah, Novi dan Lilis
Karena apa?
Perlu tenaga ekstra menaiki tangga demi tangga yang masih alami dengan tanah liat bekas jejak sepatu masih terlihat jelas. Ngos-ngosan pasti, karena lagi-lagi kita lupa belum sarapan besar. Maksudnya makan nasi. Jadi, pas sampai curug demi curug, kena air, otomatis perut lebih cepet laperan.
Tapi, suara percikan air curug yang jatuh ke batu-batu besar sudah
cukup membuat kita tertawa riang dan melupakan tugas kuliah yang menumpuk juga
pekerjaan yang tiada akan selesai sekalipun di kerjakan sampai semalam suntuk.
Kewajiban dan hak itu harus seimbang, kewajiban sebagai
manusia haruslah berusaha, bekerja dan tetap berdo’a, lalu haknya apa?
Kita perlu namanya entertainment, hiburan, rekreasi dan semacamnya untuk apa?
Untuk melepas semua lelah dan emosi yang masih ada di dada.
Karena jujur, dengan liburan otak kita akan lebih terbuka, lebih segar pun
dengan perasaan akan lebih tenang juga bahagia. Perjalanan ini belum sepenuhnya
saya tulis. Karena, masih banyak perjalanan-perjalanan yang harus kita
selesaikan.
Cukup rencanakan dengan matang dan saling solid ketika makan, makan semua, ngopi, ngopi semua dan ngobrol, ngobrol semua. Dimanapun kalian berlibur, tetap jaga shalat yah gaes.
So, video ini bisa sedikit mewakili
petualangan ter-buru-buru dalam memutuskan sesuatu. hehhee😋😋
"Kalau bisa melakukan saat ini, kita bisa bercerita untuk masa depan. Jika kita belum bisa melakukan hari ini, kita bisa merencanakan dari sekarang. Mengenal mereka di kota besar bernama Jakarta adalah seperti Saudara yang tertinggal lama dan dipertemukan kembali." Lilis Se
0 Comments