- Pertemuan 1 - Sistematika kuliah dan pentahapan modul (30 Maret 2020)
- Pertemua 2 - Perspektif Strategi Peranan Sytem & Teknologi Informasi pada Organisasi
- Jawab : Tujuan utama pemanfaatan is/it pada 3 zaman tsb.:
a. data processing: memperbaiki efisiensi operasional dengan mengotomatisasikan proses-proses berbasis informasi
b. management information systems: meningkatkan efektivitas manajemen dengan cara memuaskan mereka terhadap kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan
c. strategic information systems: meningkatkan kemampuan kompetitif melalui pengubahan alaminya perilaku bisnis.
- Jawab : 4 jenis utama pemanfaatan IS/ IT. yaitu:
1. Berbagi informasi antara perusahaan dg pelanggan
atau perusahaan dengan pemasok
2. Hal itu menyebabkan efektifnya integrasi untuk penciptaan penambahan nilai perusahaan
3. Juga menyebabkan perusahaan mudah mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan melayani pelanggan
4. Mendukung pucuk pimpinan utk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi
- Jawab : 3 jenis revolusi pemanfaatan TI
1. Business process redesign: merubah proses bisnis melalui TI utk membuat terobosan baru pada kinerja.
2. Business network redesign: merubah cara penggunaan informasi antara perusahaan dg rekan dagangnya shg merubah proses penambahan nilai.
3. Business scope redefinition: memperluas lingkup pasar atau produk, berbasis informasi, merubah peran perusahaan dalam industri tsb.
1. Perusahaan memanfaatkan IS/IT pada zaman apa
2. Pemanfaatan IS/IT nya ada pada jenis apa
3. Adakah revolusi pemanfaatan IS/IT yang digunakan
- Jawab :
- Pertemuan 3 - Factor keberhasilan dari system informasi strategis (6 April 2020)
- Jawab : Faktor faktor keberhasilan dari SIS
lebih memperhatikan pelanggan, pemasok, industri
lain, relasi usaha lainnya. Bukan seperti tradisional
IS/IT yg lebih melihat ke dalam.
> Meningkatkan nilai bukan memotong biaya:
lakukan proses bisnis yang terbaik, bukan yang
termurah kelihatannya masih merupakan semboyan
utama. Hal ini sesuai dengan prinsip diferensiasi:
better products, better services.
> Berbagi manfaat:
diantara anggota perusahaan, dengan pemasok,
pelanggan, bahkan pesaing dalam berbagai situasi.
∙> Pemahaman kpd konsumen:
perhatikan apa yang mereka lakukan pada jasa dan
produk perusahaan, manfaat dan nilai apa yang
mereka bisa peroleh.
Inovasi yang mendorong bisnis, bukan mendorong
teknologi: Tekanan persaingan menimbulkan inovasi yang
kemudian memanfaatkan IT utk keunggulan bersaing.
∙> Peningkatan pengembangan:
dengan melakukan pengembangan secara bertahap
maka mendorong pengembangan yang berkelanjutan.
> Pemanfaatan info yang diperoleh:
pesanan melalui telepon/fax dan toko eceran
melakukan analisis pasar dan produk utk melihat
pola pembelian konsumen. Data yang diperoleh bisa
di analisis lebih lanjut untuk mendapatkan
kesimpulan baru dari perilaku konsumennya maupun
produk atau jasa yang akan dihasilkan.
Kita minggu lalu belajar tentang DP yang lebih menekankan pada efisiensi (hemat waktu, hemat biaya)
MIS yang lebih menekankan pada efektivitas (tepat sasaran dalam pengambilan keputusan)
SIS yang lebih menekankan pada sisi keunggulan bersaing
Nah pada figure 1.5 ini..
Sisi bisnis ada di paling atas, yaitu pada oval business strategic management
Sisi SIS ada di bawah sisi bisnis yaitu pada oval IS/iT strategic management
Sisi MiS ada di bawah sisi SIS yaitu pada oval Information systems management
Sisi DP ada dibawah sisi MiS yaitu pada oval paling bawah yaitu Project and computer management.
Jadi untuk mencapai oval DP, perlu dari atas terlebih dahulu… Dari paling atas kemudian ke paling bawah…
Artinya apa…
Bisnis yang menentukan sisi SIS
SIS yang menentukan sisi MIS
MiS yang menentukan sisi DP
Strategi Bisnis menekankan pada kata "Where is the business going and why" artinya " kemana bisnis akan digerakkan dan mengapa menuju ke arah gerak tersebut".
Business decision = keputusan bisnis
objective and direction = sasaran / target dan arah------ > Contoh VIsi dan Misi
Change (Perubahan)
- Jawab :
- Jawab :
digunakan untuk memetakan aplikasi sistem informasi berdasarkan kontribusinya terhadap perusahaan. Pemetaan (Strategic, high potential, key operation, and support).
Dari hasil pemetaan tersebut didapatkan gambaran kontribusi sebuah aplikasi sistem informasi terhadap perusahaan dan pengembangan di masa mendatang, keempat kuadran tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
a. Strategic application
Aplikasi kategori ini sifatnya kritis bagi kesuksesan bisnis di masa mendatang. Aplikasi ini menciptakan atau mendukung perubahan pada cara bagaiman organisasi melaksanakan bisnisnya, dengan tujuan memberikan keunggulan kompetitif.
b. Key operational application
Merupakan aplikasi yang diperlukan agar keberlangsungan operasional bisnis tetap langgeng dan membantu mencegah berbagai kerugian.
c. Support application
Merupakan aplikasi yang memiliki nilai tetapi tidak kritis bagi perusahaan. Aplikasi ini dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas pengelolaan bisnis.
d. High potential application
Merupakan aplikasi yang bersifat inovatif dan menciptakan peluang untuk memperkuat kesuksesan di masa depan.
- Jawab :
12 komponen penyelarasan (sumber: J. Luftman, "Menilai kematangan penyelarasan bisnis-TI ', Komunikasi AIS, Vol. 4, direproduksi dengan izin) :
1. Ruang lingkup bisnis.
Termasuk pasar, produk, layanan, kelompok pelanggan / klien dan lokasi di mana perusahaan bersaing serta pesaing dan pesaing potensial yang mempengaruhi lingkungan bisnis.
2. Kompetensi yang khas.
Faktor-faktor penentu keberhasilan dan kompetensi inti yang menyediakan potensi kompetitif bagi perusahaan. Ini termasuk merek, riset, manufaktur dan pengembangan produk, struktur biaya dan harga, dan saluran penjualan dan distribusi.
3. Tata kelola bisnis.
Bagaimana perusahaan mengatur hubungan antara manajemen, pemegang saham dan dewan direksi. Juga termasuk bagaimana perusahaan dipengaruhi oleh peraturan pemerintah, dan bagaimana perusahaan mengelola hubungan dan aliansi dengan mitra strategis. Halaman 9 12 - Q + Pert 3 Pengertian Strategi 1S / IT.
II. Infrastruktur dan proses organisasi
1. Struktur administrasi. Cara perusahaan mengatur bisnisnya. Contohnya termasuk sentralisasi, desentralisasi, matriks, horizontal, vertikal, geografis, federal, dan funetional.
2. Proses. Bagaimana aktivitas bisnis perusahaan (pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan) beroperasi atau mengalir. Masalah-masalah utama termasuk kegiatan bernilai tambah dan peningkatan proses.
3. Keterampilan. Pertimbangan SDM seperti bagaimana merekrut / memecat, memotivasi, melatih / mendidik dan budaya.
III . Strategi TI
1. Ruang lingkup teknologi. Aplikasi dan teknologi informasi penting. 2. Kompetensi sistemik. Kemampuan tersebut (mis. Akses ke informasi yang penting untuk penciptaan / pencapaian strategi perusahaan) yang membedakan layanan TI.
3. Tata Kelola TI. Bagaimana otoritas untuk sumber daya, risiko, resolusi konflik dan tanggung jawab untuk TI dibagi di antara mitra bisnis, manajemen TI, dan penyedia layanan. Masalah pemilihan dan prioritas proyek termasuk di sini.
IV. Infrastruktur dan proses IS
1. Arsitektur. Prioritas teknologi, kebijakan dan pilihan yang memungkinkan aplikasi, perangkat lunak, jaringan, perangkat keras dan manajemen data diintegrasikan ke dalam platform yang kohesif.
2. Proses. Praktik dan kegiatan tersebut dilakukan untuk mengembangkan dan memelihara aplikasi serta mengelola infrastruktur TI.
3. Keterampilan. Pertimbangan sumber daya manusia TI seperti bagaimana merekrut / memecat, memotivasi, melatih / mendidik dan budaya.
- Jawab :
- Pertemuan 4 - Mengapa harus memiliki Strategi IS/IT ? (13 April 2020)
Backbone ---> Difusi Rendah, Infusi Tinggi
Opportunistic ---> Difusi Tinggi, Infusi Rendah
Complex ---> Difusi Tinggi, Infusi Tinggi
- Dinamika TI dan, karenanya, konsekuensi untuk bisnis dan pengembangan strategi SI / TI sangat kompleks.
- Teknologi ini juga memfasilitasi cara-cara baru pengorganisasian, inovasi proses baru dan memungkinkan penciptaan 'bisnis berbasis jaringan' yang inovatif.
- Jawab :
a. Investasi pada IS/IT mungkin tidak mendukung sasaran bisnis
b. Sistem tidak terpadu, ada kemungkinan duplikasi, dsb
c. Tidak punya alat utk menentukan prioritas proyek IS dan selalu terjadi perubahan shg menurunkan produktifitas
d. Tidak punya alat utk menaksir tingkat optimum sumber daya informasi
e. Buruknya pengelolaan informasi
f. Strategi teknologi tidak kohereen
g. Semua proyek hanya dievaluasi pada basis keuangan semata
- Jawab :
b. Difusi: derajat dimana IS/IT menjadikan organisasi cerai-berai dan pengambilan keputusan utk memanfaatkannya berpindah-pindah.
Traditional
Backbone
Opportunistic
Complex
Pertanyaan
Coba ke-4 kuadran ini dijelaskan dari sisi difusi dan infusi.
- Jawab
Backbone ?? ---> Difusi Rendah, Infusi Tinggi
Opportunistic ?? ---> Difusi Tinggi, Infusi Rendah
Complex ?? ---> Difusi Tinggi, Infusi Tinggi
- Pertemuan 5 - Konsep Strategi bisnis & implikasinya pada strategi IS/IT (20 April 2020)
Tugas : Perencanaan Strategi Sistem Informasi
Lilis Setiani
Sistem Informasi (Semester 6 Sore)
TUGAS 2
------------------------------------------------------------------------------------------
Carilah teori tentang Analisa TOWS dan Gambarkan pula pemetaannya…, JANGAN LUPA jelaskan pula pemetaannya ya…
Jawab :
Pengertian Analisa TOWS
Analisis TOWS merupakan pendekatan mengidentifikasi peluang dan ancaman dari pihak eksternal terlebih dahulu kemudian ke pihak internal. Analisis TOWS terdiri dari empat strategi yaitu strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ST (Strengths-Threats) dan strategi WT (Weakness-Threats).
Dalam analisis TOWS, berbagai peluang dan ancaman internal dan eksternal dikelompokan dalam satu matriks dan mencocokannya agar mendapat strategi terbaik bagi perusahaan. Secara praktek, strategi TOWS lebih baik dibandingkan dengan analisis SWOT.
Perbedaan konsep SWOT dan TOWS bukan hanya terletak pada cara melakukannya yang berlawanan tetapi lebih mendasar pada perbedaan paradigma yang berlawanan. Berikut ditampilkan perbedaan antara kedua pendekatan tersebut:
Analisis kasus pada PT. Blue Bird Tbk
PT. Blue Bird Tbk merupakan penyedia layanan taksi terkemuka di Indonesia. Sebagai pemimpin operator taksi, PT. Blue Bird Tbk menyediakan berbagai layanan transportasi yang unggul di Indonesia. PT. Blue Bird Tbk didirikan pada 29 Juli 2001 dengan nilai modal awal sebesar Rp 800.000.000.000 (Delapan Ratus Miliar Rupiah).
Berbagai layanan transportasi unggulan yang disediakan PT. Blue Bird tbk seperti transportasi penumpang (Taxi regular), penyewaan bus, penyewaan alat berat, penyewaan limousine, transportasi korporat, penyediaan layanan logistic, penyewaan alat berat, industry karoseri, penyewaan property, penyediaan jasa servis pendukung berbasis IT, penjualan mobil bekas taxi blue bird dan investasi pada perusahaan lain secara langsung.
Sejak memulai kegiatan komersilnya mulai tahun 2001 sampai pada tahun 2012 PT. Blue Bird tbk telah melakukan restrukturisasi hingga memiliki 15 entitas anak perusahaan. Pada tahun 2014, PT. Blue Bird tbk terdaftar menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BIRD.
PT. Blue bird Tbk telah melakukan kegiatan operasional di 14 kota besar di Indonesia. Pada awal beroperasi tahun 2001 PT. Blue Bird tbk hanya beroperasi di daerah Jadetabek. Namun, hingga sekarang PT. Blue Bird tbk telah berkembang ke 14 kota lain seperti kota Bali, Bandung, Batam, Cilegon, Lombok, Manado, Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta.
Dibawah ini merupakan rincian dari bagian matriks TOWS pada PT Blue Bird Tbk, yaitu :
1.Kekuatan Internal PT. Blue Bird tbk
a. 24 jam service station di semua depot di kota besar di Indonesia
b. Service outlet di hotel dan bandara di kota besar di Indonesia
c. Sistem reservasi dan databas pelanggan melalui android, Ios, Windows
d. Teknologi pengaman Sigtec ANIbid system & security alarm, GPS
e. Pengemudi yang handal dan terpercaya
f. Telah mempunyai brand image yang baik di mata pelanggan
g. Kenyamanan dan keamanan terjamin
h. Penggunaan EDC di setiap taxi Blue Bird memudahkan pelanggan membayar secara cashless.
g. Memiliki manajemen yang baik dalam pelayanan barang pelanggan yang tertinggal/ tingkat kejujuran yang tinggi.
2. Kelemahan Internal PT. Blue Bird tbk
Tarif yang lebih mahal dibandingkan dengan layanan pesaing berbasis ITlainnya seperti Gojek,dll.
Tidak mencakup seluruh daerah di Indonesia hanya dikota besar diIndonesia.
Jumlah armada pada musim tertentu tidak sesuai dengan permintaan pasar.
3. Peluang Eksternal PT. Blue Bird tbk
Taxi Blue Bird Sudah mempunyai reputasi baik sejak tahun 2001.
Masyarakat membutuhkan taksi yang dapat dipercaya dan memiliki banyak pilihan produk berkualitas.
Kemajuan teknologi dan tingginya pelanggan yang berorientasi pada teknologi.
Tingginya promosi wisata dari pemerintah meningkatkan jumlah wisatawan menggunakan taxi yang terpercaya dalam perjalanannya.
Meningkatnya masyarakat kelas eksekutif dan menengah atas.
Pertumbuhan GDP secara rata-rata di Indonesia.
Peningkatan Urbanisasi dan meningkatnya daya beli masyarakat.
4. Ancaman eksternal PT. Blue Bird tbk
Harga bensin yang berfluktuasi menyebabkan biaya operasional meningkat
Meningkatnya Kriminalitas di masyarakat.
Adanya pemilu dan Pilkada menyebabkan banyak terjadi demonstrasi
Taksi lain yang menggunakan tarif lebih murah
Armada taksi lain yang menggunakan lambang dan cat mobil yangmenyerupai taksi-taksi Blue Bird
Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar
Ketentuan pemerintah terhadap tariff argo taxi
Kenaikan Upah Minimum regional (UMR)
Sulitnya mendapat izin operasional taxi dari perintah di daerah tertentu
Berdasarkan tabel matriks TOWS diatas maka didapat beberapa strategi, yaitu:
A. Strategi SO
1. Bekerja sama dengan hotel dan seluruh outlet dan tempat wisata dalam transportasi penumpang.
2. Selalu update dalam manajemen aplikasi pemesanan taxi di penumpang
3. Promosi kualitas dan kenyamanan yang diberikan ke wisatawan di Indonesia
4. Menaikan jumlah outlet di hotel dan mall kelas atas di Indonesia
B. Startegi WO
1. Menambah jumlah armada setiap musim liburan
2. Penyesuaian tarif dengan teknologi yang digunakan
3. Bekerjasama dengan pemeintah tentang regulasi operasional taxi
C. Strategi ST
1. Perluasan pasar jangkauan taxi blue bird ke kota lainnya.
2. Pemberantasan taxi taxi liar tanpa izin di Indonesia
3. Meningkatkan kemanan taxi bagi penumpang yang berbasis IT
D. Strategi WT
1. Penyesuaian jumlah armada dengan potensi pasar
2. Meminimalisis biaya yang tidak penting di perusahaan agar tercapai penyesuaian
gaji karyaan dengan UMR pemerintah
3. Peningkatan promosi ke perusahaan yang bekerjasama dengan blue bird.
(Sumber : Academia.edu/Atika Ramadhani)
> Kita lihat figure 2.2, ini gambar terkait framework (kerangka kerja) perencanaan strategi di masa mendatang.Ok… Untuk mendapatkan strategi di suatu organisasi, dapat melalui SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity dan Threat) dan analisa SWOT atau analisa situasi . Jelaskan tentang SWOT !!!
Jawab :
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Lihat Figure 2.1
Ini gambar terkait evolusi dalam manajemen strategi.., yang dipengaruhi oleh sumbu x dan sumbu y.
Sumbu x yaitu value system (sistem nilai).
Sumbu y yaitu efektifivitas pengambilan keputusan secara strategis ( Tepat sasaran pengambilan keputusan untuk pencapaian keunggulan bersaing).
Evolusi itu adalah perubahan yang perlahan dalam waktu yang cukup lama .
Sumbu X : terkait value system yang terdiri dari beberapa phase value system…, Makin ke kanan, value system makin baik.
Kita lihat… Efektivitas pengambilan keputusan yang paling kecil terlihat pada value system yang paling kiri…yaitu perusahaan hanya mengejar financial planning agar bisa mencapai anggaran..waktunya pun Cuma 1 tahun (annual). Makin ke kanan pada sumbu x… efektivitas pengambilan keputusan yang strategis makin tinggi…
Pada Phase pertama.. efektivitas dalam pengambilan keputusan secara strategis : RENDAH, karena keterbatasan dana.
Contoh : Perusahaan atau instansi misalnya kampus X yang hanya punya anggaran terbatas… missal anggaran 1 tahun…
maka pimpinan perusahaan tsb efektivitas dalam pengambilan keputusannnya rendah…
Pada Phase kedua,dst… sudah mulai meningkat dananya….
Pimpinan sudah mulai meningkat efektifitasnya dalam pengambilan keputusan secara strategis…
dia dilengkapi juga kemampuan analisa gap yaitu analisa terkait hal-hal yang menghalangi perkembangan perusahaan misalnya gap komunikasi yaitu hal2 yang mengganggu komunikasi, dll.
> Diskus
Jika kita mengacu ke figure 2.2 , sebenarnya mirip dengan analisa TOWS yang baru saudara kerjakan…
Hanya figure 2.2 ini lebih diperjelas.., Jika mau memperoleh strategi di masa mendatang, kita perlu memperhatikan hal2 sebagai berikut :
1. Perhatikan SWOT organisasi
2. Perhatikan Stakeholder
3. Perhatikan Pressure Group / kelompok penekan
4. Perhatikan PEST (Political, Economy, Social dan Technology,…namun ada tambahan yaitu Legal dan Enviroment
Lalu apa itu SWOT ? jawab : sudah dibahas
Lalu apa itu Stakeholder ? jawab : Pihak pihak terkait dengan organisasi (Pemangku Kepentingan)
Lalu apa itu Pressure Group ? Jawab : Pihak-pihak yang memberikan tekanan kepada organisasi
Lalu apa itu PEST ? Jawab : Faktor luar yang mempengaruhi organisasi…, factor ini terdiri dari factor politik, factor ekonomi, factor Sosial dann factor technologi. Ada tambahan lagi factor legal dan factor environment atau lingkungan hidup.
- Pertemuan 6 - Alat & teknik yang digunakan (Matrix Boston ConsuLting Group BCG) Senin, 27 April 2020
Jawab :
adalah sebuah matriks (diagram) yang diciptakan oleh Bruce D. Henderson untuk membantu perusahaan dalam menganalisis serta mengelola unit usaha dan lini produknya. BCG adalah kepanjangan dari Boston Consulting Group, merupakan perusahaan konsultan manajemen yang didirikan pada tahun 1963 dan memiliki 87 kantor di 45 negara termasuk Indonesia.
Kegunaan dari matriks BCG pada manajemen perusahaan
adalah sebagai acuan dalam mengalokasikan dana, memproduksi dan menjual produknya. Matriks BCG ini berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products life cycle) sehingga sering disebut juga dengan Product Portfolio Matrix (Matriks Portofolio Produk). Beberapa nama lain Matriks BCG diantaranya adalah BCG Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar BCG), Boston Box dan Portfolio Diagram (Diagram Portofolio).
Wildcat
Divisi dalam kuadran I, memiliki posisi pangsa pasar relatif rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.
Star
Bisnis di kuadran II, mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan atau memperkuat posisi dominan mereka. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal; penetrasi pasar, pengembangan pasar; pengembangan produk dan joint venture adalah strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.
Cash Cow
Divisi yang berpotensi di kuadran III, memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi bersaing tetapi bersaing dalam industry yang pertumbuhannya lambat. Disebut Sapi perah karena mereka menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkannya, mereka sering kali diperah. Banyak sapi perah saat
ini adalah bintang di masa lalu. Divisi sapi perah harus dikelola untuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin, Pengembangan produk atau diversifikasi konsentris dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat, tetapi ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau diverstasi lebih sesuai untuk diterapkan.
Dog
Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh; mereka adalah Anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini sering kali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan asset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan.
1. Dog
2. Cash Cow
3. Wildcat
4. Star
Question Mark itu mungkin Wildcat
Kalau UTS... JANGAN ADA " Question Mark" ya...
Penetapan suatu PRODUK ada di kuadran mana berdasarkan 2 hal yaitu :
1. Relative Market share dan Cash Generation ----> Lihat pada sumbu horisontal Matrix BCG
2. Market Growth dan Cash Use. ---- > Lihat pada sumbu vertikal matrix BCG
1. Relative Market share dan Cash Generation ----> Lihat pada sumbu horisontal Matrix BCG
2. Market Growth dan Cash Use. ---- > Lihat pada sumbu vertikal matrix BCG
Tolong cari di google terkait poin 1 dan poin 2 di atas
2. Sumbu Horizontal : menggambarkan besarnya pangsa pasar rekatif (Relatice Market Share) yang dimiliki oleh masing-masing unit usaha strategis. Pangsa pasar relatif dianggap proksi kekuatan perusahaan
Misalnya ada produk
1. Sistem Operasi Windows XP.
2. Microsoft Word versi 2010
SOAL
Menurut anda Poin 1 ada di mana pada kuadaran BCG
Menurut anda Poin 2 ada di mana pada kuadran BCG
Berikan alasannya dalam penetapan produk ada di kuadaran yang anda tetapkan
1. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)
Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin diuntungkan.
Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti :
– Memerlukan dana atau modal yang tinggi
– Teknologi yang tinggi
– Hak Paten, Merek dagang
– Skala Ekonomi
– Loyalitas Pelanggan
– Peraturan Pemerintah
2. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)
Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan kita.
Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang ada.
3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)
Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita.
Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit pembelinya.
4. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)
Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan perusahaan kita.
5. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)
Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan.
Untuk penetapan suatu kuadran di dasarkan oleh
1. Relative Market Share berarti Pangsa pasar relatif dan
Cash Generation berarti menghasilkan income atau pendapatan
2. Market Growth berarti Pertumbuhan Pasar dan
Cash Use berarti penggunaan Uang
Jika Pada Posisi
Dog berarti Relative Market share dan Cash Generationnya RENDAH, Market Growth dan Cash Use juga RENDAH
Cash Cow berarti Relative Market share dan Cash Generationnya Tinggi, Market Growth dan Cash Use juga RENDAH
Wild Cat berarti Relative Market share dan Cash Generationnya RENDAH, Market Growth dan Cash Use juga Tinggi
STAR berarti Relative Market share dan Cash Generationnya Tinggi, Market Growth dan Cash Use juga Tinggi
Bintang (Star)
Honda berdasarkan tabel diatas berada pada posisi yang sangat baik dikarenakan jumlah penjualan tahun 2013 mencapai 4.700.8714.700.871 dan market share yang cukup tinggi 60,49% sebuah pencapaian yang sangat maju dibanding dengan yang lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Dengan pertumbuhan yang pesat ini membawa Honda berada pada posisi STAR.
Sapi perah (Cash Cow)
Yamaha berdasarkan tabel diatas berada pada posisi yang baik dikarenakan jumlah penjualan tahun 2013 mencapai 2.495.796 dan market share sebesar 32,12% sebuah pencapaian yang maju dibanding dengan yang lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Dengan pertumbuhan yang pesat ini membawa Yamaha berada pada posisi Cash Cow.
Tanda tanya (Question Mark)
Suzuki dan Kawasaki berdasarkan tabel diatas berada pada posisi yang yang kurang baik dikarenakan jumlah penjualan tahun 2013 mencapai 2.495.796 untuk Suzuki sedangkan Kawasaki 153.807 dan market share yang cukup 5,16% untuk Suzuki sedangkan Kawasaki 1,98% sebuah pencapaian yang cukup dibanding dengan yang lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Dengan pertumbuhan seperti ini membawa Suzuki dan Kawasaki berada pada posisi Question Mark.
Anjing (Dog)
TVS berdasarkan tabel diatas berada pada posisi yang yang kurang baik dikarenakan jumlah penjualan tahun 2013 mencapai 19.865 dan market share yang sangat rendah 0,26% sebuah pencapaian yang rendah dibanding dengan yang lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Dengan pertumbuhan yang pesat ini membawa TVS berada pada posisi Dog.
Berada pada posisi star berarti, relative market share dan cash generationnya tinggi,
Market growth dan cash use juga tinggi.
Yamaha
Berada pada posisi cash cow berarti, relative market share dan cash generationnya tinggi,
Market growth dan cash use juga rendah
Suzuki
Berada pada posisi wild cat berarti, relative market share dan cash generationnya rendah,
Market growth dan cash use juga tinggi
Tvs
Berada pada posisi dog berarti, relative market share dan cash generationnya rendah,
Market growth dan cash use juga rendah
a. Pendatang baru perusahaan elektronik yaitu: Fujitsu, Axus, dll.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
- Mempertahankan Loyalitas Konsumen dengan perbaikan pelayanan konsumen
- Tetap menjadikan produk elektronik yang tahan lama dan berdaya saing mengikuti perkembangan zaman
• Kekuatan posisi tawar pemasok
a. Karena LG Elektronik Indonesia meruapakan perusahaan yang berpusat di Korea, jadi pemasok untuk PT LG Elektronik berasal dari mancanegara dan oleh karena itu diperlukan hubungan yang sangat baik untuk menjaga loyalitas supplier.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
PT LG Elektronik sebaiknya tidak lamban dalam melunasi kewajibannya kepada pihak supplier agar hubungan yang terjalin antara kdua perusahaan akan tetap terus terjalin sehingga LG tidak kekurangan pasokan bahan baku dari supplier
• Kekuatan posisi tawar pembeli
a. Para pembeli produk LG berasal dari berbagai kalangan tetapi harga harga produk LG cenderung stabil di pasaran sehingga bisa dijangkau oleh kalangan menengah dan kalangan atas, namun kadang kala LG elektronik juga mengadakan program big sale bagi produk-produk yang sedikit cacat.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
- Produk berkualitas dan memuaskan para konsumen.
- Memberikan kontribusi usaha atau Corporate Social Responsibility (CSR) melalui berbagai kegiatan dan donasi.
- Program pemberian beasiswa tanpa ikatan dinas apapun bagi mahasiswa-mahasiswi yang berprestasi di negeri ini untuk melanjutkan program studi pasca sarjana (S2) di universitas- universitas terkemuka di Korea. Panasonic Scholarship (PS).
- Harga bersaing
- Pemberian Service Garansi yang memuasakan
- Pelayanan yang baik
- Promosi sesuai dengan mutu
- Elektronik yang tahan lama / awet
- Sponsor acara-acara musik terkemuka
• Ancaman produk substitusi
a. PT Lg Elektronik merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari LCD TV, AC, Kulkas, Mesin Cuci, dan lainnya, dengan produk utama yang inovatif berupa Air Conditioner. Substitusi dari produk LG Elektronik tentunya masih bersifat tradisional. Misalnya produk LCD TV substitusinya Radio atau bahkan layar sandiwara berupa opera, Kamera substitusinya Lukisan, AC substitusinya Kipas Sate, Kulkas substitusinya termos es, Mesin Cuci substitusinya Papan Gilasan dsb.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
- Menjadikan manufaktur kelas dunia di bidang produk elektronik
- Menghasilkan produk dengan kualitas terbaik
- Menawarkan produk-produk yang akan memperkaya hidup mereka; produk-produk yang dibuat berdasarkan ide-ide segar dan inovatif.
- Terus berinovasi menciptakan produk-produk yang handal berguna dan hebat.
- Terus mengikuti perkembangan kemajuan elektronik.
• Kekuatan Kompetitor
a. Samsung, Sony, Panasonic, Sanyo, Sharp, Toshiba, Denpoo dll.
b. Manajemen Strategi yang dilakukan:
- Melakukan Inovasi Produk
- Harga yang lebih terjangkau tetapi mutu tetap
- Promosi ditingkatkan
1.The Threat Of A Substitute Product (Ancaman Produk Pengganti)
Keyakinan terhadap keberadaan produk yang selalu diminati konsumen sering membuat para manajemen lengah akan masuknya produk subtitusi yang dapat mengancam produknya. Pada dasarnya, konsumen akan memilih produk yang lebih mudah didapat dan lebih murah dalam segi harga. Semakin banyak dan dekat barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Force ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya switching cost, kecenderungan untuk substitusi, diferensiasi produk, dan lainnya.
Contoh, misalnya untuk air mineral, kecenderungan substitusinya lebih besar. Misalnya jika Anda ke suatu kios tertentu, dan ingin membeli produk A, namun nyatanya hanya ada Produk C, tentunya Anda tidak akan bersikeras untuk mencari produk A bukan? Ini berarti ancaman substitusi tinggi. Apalagi dilihat dari segi harga, produk C lebih terjangkau daripada Produk A.
2.The Threat Of The Entry Of New Competitors (Ancaman Pesaing Baru)
Bagaimana tingkat kesulitan/kemudahan bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam industri Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh brand equity, hambatan masuk seperti paten, human mind set terkait produk tertentu yang lebih dikenal.
Contoh, misalnya masyarakat mengenal produk air mineral dengan brand “Aqua” terlebih dahulu, sehingga walaupun terdapat produk baru, masyarakat akan selalu menyebut brand “Aqua” dalam setiap pembelian dalam merek apapun.
3.The Bargaining Power Of Customers (Daya Tawar Konsumen)
Bagaimana kekuatan yang dimiliki pelanggan Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya.
Misalnya, Anda memiliki sebuah ritel premium dengan pelanggan-pelanggan kelas atas. Pada kelompok pelanggan tersebut, sekitar 60% penjualan berasal dari 20% pelanggan. Artinya, konsentrasi pembeli cukup tinggi, sehingga pembeli punya kekuatan yang lebih tinggi. Switching cost bagi pembeli pun tidak ada, sementara bagi Anda sulit untuk memperoleh pelanggan baru lagi.
4.The Bargaining Power Of Suppliers (Daya Tawar Pemasok)
Supplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. Force ini ditentukan oleh beberapa factor diantaranya: switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier.
Misalnya, supplier obat-obatan untuk rumah sakit, pada umumnya punya tingkat konsentrasi tinggi. RS biasanya punya langganan kepada segelintir perusahaan farmasi tertentu. Dalam kasus ini, berarti bargaining power of supplier tinggi karena supplier terkonsentrasi pada sekian kecil saja.
5.The Intensity Of Competitive Rivalry (Intensitas Persaingan Pendatang Baru)
Bagaimana intensitas persaingan dalam industri Anda? Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Force ini ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya.
Contoh industri dengan intensitas persaingan yang tinggi adalah industri telekomunikasi. Industri telekomunikasi sendiri punya prospek growth yang tinggi, karena orang selalu membutuhkan komunikasi dan ditunjang oleh pertumbuhan penduduk. Kemudian, exit barriers juga tinggi, karena perusahaan tentunya sudah menginvestasikan infrastruktur telekomunikasi yang tidak murah. Saat ini, operator melakukan perang harga dalam menjaring konsumen, sementara switching cost pun rendah.
- Pertemuan 7 - Proses yang Efektif dalam mengembangkan strategi IS/IT & Lingkungan Strategi IS/IT (4 Mei 2020)
dan memprioritaskan untuk investasi
2. Mendapatkan keuntungan yang kompetitif dari peluang bisnis yang diciptakan dengan menggunakan IS/IT
3. Membangun efektifitas biaya, dan teknologi yang fleksibel untuk masa depan
4. Membangun sumberdaya yang sesuai dan berkompetensi untuk menciptakan IS/IT yang berhasil dalam
organisasi
Tahap 1:
> perencanaan pemrosesan data awal (DP) tipikal -
departemen It perlu merencanakan antarmuka antara
aplikasi yang dikembangkan secara terpisah, proyek per proyek, di
untuk membuatnya bekerja secara efektif dan efisien,
baik dalam operasi bisnis dan pemanfaatan
teknologi.
Tahap 2:
> manajemen, sekarang sadar (sering karena
beberapa krisis atau kegagalan sistem utama), memulai top-down
meninjau aplikasi SI / TI dalam terang bisnis
ketergantungan-prioritas disepakati oleh kerabat
pentingnya kebutuhan bisnis.
Tahap 3:
> tahap berikutnya berpusat pada detail
Perencanaan SI / TI, untuk menentukan cara terbaik atau
mengimplementasikan aplikasi dan pendukungnya
teknologi atau, dalam beberapa kasus, menerapkan kembali
sistem yang ada secara lebih tepat, terintegrasi dan
mungkin cara yang lebih murah.
Tahap 4:
> pengguna mengambil kendali, belum tentu
didorong oleh manajemen senior, tetapi tidak
berkecil hati juga, karena mereka tidak mau
mencegah bisnis dipimpin, penggunaan kewirausahaan SI / TI oleh
pengguna melihat peluang baru, menggunakan informasi dalam
cara baru untuk memberikan leverage bisnis / kompetitif
keuntungan.
Tahap 5:
> ini adalah tahap yang sulit untuk dicapai,
terutama jika tahap 3 tertunda dan tahap 4 lebih
pemberontakan pengguna daripada inovasi yang merangsang bisnis.
Kita lihat di gambar / figure 3.2 menggambarkan terkait dengan bagaimana strategi IS/IT disampaikan mulai dari intended strategy (strategi yang diharapkan) sampai dengan strategi yang dapat direalisasikan (Realized strategy).
Namun dalam kenyataannya strategi IS/IT yang diharapkan menjadi intended outcome strategy atau paling tidak realized strategy.. mengalami kendala sehingga menjadi strategi yang tidak dapat direalisasikan (Unrealized strategy).
Unrealized strategy terjadi karena beberapa faktor yaitu
1. Diubah oleh faktor eksternal atau batasan2 internal
2. Dimungkinkannya lingkungan sekitar diubah'
3. Faktor gagalnya implementasi strategi
4. Adanya strategi yang redundan (strategi ganda)
Terkait Problem in launching the IS Strategy process (Masalah2 dalam peluncuran proses strategi IS)
Terkait Problem with the IS Strategy process (Masalah2 dengan proses- proses strategi IS)
Jelaskan perannya tersebut (lihat tabel 3.3)
1. dukungan eksekutif senior untuk TI
2. TI terlibat dalam pengembangan strategi
3. TI mengerti bisnis
4.bisnis - kemitraan TI
5. proyek TI yang diprioritaskan dengan baik
6. TI menunjukkan kepemimpinan
Inhibitor
1. Bisnis IT tidak memiliki hubungan dekat
2. TI tidak memprioritaskan dengan baik
3. TI tidak mengerti bisnis
4. eksekutif senior tidak mendukung IT
5. Manajemen TI tidak memiliki kepemimpinan
adalah setelah perspektif strategis tentang SI / TI ditetapkan dan proses strategi dilembagakan, itu harus menjadi proses yang terus berkembang, di mana strategi dan rencana disegarkan secara teratur dan bahkan sering, sesuai dengan kekuatan eksternal, kebutuhan bisnis dan peluang, jadwal perencanaan, budaya organisasi, dan manfaat yang diberikan oleh implementasi strategi.
Dampak dari strategi SI / TI itu tidak instan, dan mungkin, pada kenyataannya, mungkin memakan waktu — seringkali dua tahun atau lebih — antara memulai formulasi strategi SI / TI dan proses perencanaan.
Kriteria keberhasilan dapat:
1. Meningkatkan kontribusi SI / TI terhadap kinerja organisasi;
2. Tingkat keselarasan investasi TI dengan strategi bisnis
3. Mendapatkan keunggulan kompetitif melalui penerapan SI / TI
4. Mengidentifikasi aplikasi pengembalian yang baru dan lebih tinggi
5. Mengidentifikasi aplikasi strategis
6. Meningkatkan komitmen manajemen puncak
7. Meningkatkan komunikasi dengan pengguna
8. dll.
0 Comments