Muhammad Sang Yatim (Janji & Kemenangan yang Dinanti) - Prof. Dr. Muhammad Sameh Said


Alhamdulillah, pada hari ini Sabtu, 18 April 2020, saya telah menyelesaikan buku bacaan yang berjudul "Muhammad Sang Yatim"
karya PROF. DR. MUHAMMAD SAMEH SAID.



Buku ini menggambarkan dengan detail dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh kalangan orang-orang di abad 21. Tidak menampik kemungkinan, bahwa buku ini mampu membawa pembacanya masuk ke dalam situasi yang haru, genting, bahaya, penuh kasih sayang, kedamaian, rasa bangga dan perasaan campur aduk lainnya pada sosok Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam.

Buku ini, pertama kali saya baca di hari senin tanggal 10 Februari 2020 dan baru terselesaikan pada hari Sabtu, 18 April 2020. Kira-kira butuh waktu 2 bulan lebih untuk merampungkan setiap kalimat yang mampu membuat bulu kuduk merinding. Waktu yang sangat lama memang, karena saya tidak konsisten untuk membacanya setiap hari. Padahal, di ujung halaman, kita akan menemukan rasa kasih yang teramat sayang akan sosok Beliau Sallallahu 'Alaihi Wasallam.


Jumlah halamannya : 588, 
Diterjemahkan oleh : CORDOBA, Internasional - Indonesia

Sekilas yang bisa saya sampaikan mengenai buku ini adalah bagaimana setiap apa yang saya lihat disekitaran selalu ingat akan perangai dan budi pekerti  Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam. Bagaimana beliau santun dan lembut memperlakukan manusia, anak kecil, perempuan bahkan kepada orang yang membenci dan memusuhinya sekalipun. Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam sungguh panutan setiap manusia. 

Akhlaknya meluluhkan sikap keras dan bengis para musuh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Saat beliau terluka, sendirian dan dikucilkan beliau tetap memintakan ampun untuk penduduk yang mendustakannya. MasyaAllah. 

Bahkan, saat beberapa orang menyakiti Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam, Beliau tetap memaafkannya, seperti bagaimana pamannya yang bernama Hamzah, Syahid dalam perang kemudian tubuhnya di cabik-cabik oleh musuh, bahkan setelah itu musuh sekaligus pembunuh Hamzah akhirnya memeluk Islam. Tentang Khalid bin Walid sang Pedang Allah yang Terhunus, sejak awal adalah penentang kuat risalah Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam. Namun Allah Subhanahu wa Ta'ala. memberikan beliau hidayah dengan kelembutan hati untuk masuk Islam. Begitupun dengan Umar bin Khatab, Suhail bin Amr (Peredam fitnah di Mekah sepeninggal Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam dan panglima lainnya. Sungguh, kesabaran Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam mampu membuat musuh berbalik melindungi beliau mati-matian.



Bahkan, bagi saya saat membaca kisah menjelang wafat Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam, saya tidak bisa membaca dengan jelas kalimat berikutnya sebab air mata yang mengalir karena hati yang tidak siap dan tidak rela ditinggal Sang Pembawa Cahaya untuk selama-lamanya. Allahumma shalli'ala Sayyidina Muhammad. 

Kesejahteraan dan kebahagiaan selalu tercurahkan untuk Engkau wahai Baginda, Wahai 
Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam



Mengutip pesan ke 100 dari buku ini, 

"Sungguh, kita merasakan Islam sebagai kenikmatan, dan cukuplah Islam tetap menjadi nikmat. Sesuatu yang mesti disyukuri kepada Allah «Subhānahu wa Ta'ālā dan mempergunakannya dengan sebaik-baiknya. Kalaulah kita mau sadar bahwa kenikmatan ini adalah hasil dari perjuangan berat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad «ŞallalLähu 'alaihi wa Sallama», sehingga Islam sampai kepada kita. Kukuhkanlah bahwa Islam adalah kenikmatan, Nabi Agung ini telah menunaikan amanah, menyampaikan risalah, menasihati umat, menyingkap kegelapan, berjuang di jalan Allah «Subhānahu wa Ta'ālā» dengan sebenar-benarnya sampai kematian menjemput. 

Buku ini dimaksudkan untuk sedikit menyodorkan pribadi Rasulullah «ŞallalLähu 'alaihi wa Sallama» kepada generasi yang tidak mendampinginya, tetapi seolah beliau hidup di tengah-tengah kita. Mengilhami kita dengan hikmah, keluhuran, toleransi, nurani, dan akhlaknya yang mulia. Kita yang hidup di era milenium tiga ini, era di mana perseteruan ilmu, teknologi, ekonomi, rasis di semua lini kehidupan, maka bekali dengan pemikiran terbuka, barengi dengan agama toleran, tidak terbelakang, tidak fanatik buta, tidak rasis. Marilah menciptakan alam terbuka, berlomba dengan berbagai macam sumber daya yang ada di masing-masing negara, tiada lain supaya kaum Muslimin memiliki tempat yang layak di mata negara-negara dunia, bukan negara yang termarjinalkan.



Prolog Buku :

"Janji & Kemenangan yang Dinanti"
Setiap Nabi memiliki kisahnya masing-masing. Setiap Nabi dipersiapkan sesuai dengan risalah dan tabiat kaumnya. Begitu pula Allah menghendaki anak yatim Mekah ini kembali menjadi yatim piatu dalam rangka mempersiapkannya sebagai pengemban risalah penutup.
Memasuk usia enam tahun, ibunya, Aminah wafat dalam perjalanan keduanya mengunjungi paman-pamannya di Madinah. Demikianlah bagaimana Muhammad kecil harus menjadi yatim untuk kedua kalinya. Dia menghadapi kematian sang ibu dalam dekapan lengannya. Ibunya meninggalkannya sendirian di tengah gurun hanya bersama pengasuhnya, Ummu Aiman

Anak kecil itu lalu bangkit menggali kuburan ibunya dan mengebumikannya dengan tangan mungilnya. Dia tak menemui siapa pun di padang pasir nan ganas ini kecuali pengasuhnya yang sudah tua, betapa sunyi dan hampa. Tanah Yatsrib pula yang mempertemukan jasad ayah dan ibunya. 

Muhammad kecil kini menjadi yatim piatu. Dia tak punya siapa-siapa lagi di dunia selain kakeknya yang sepuh, Abdul Muthalib dan pengasuhnya, Ummu Aiman. Abdul Muthalib merasa iba terhadap cucunya, Muhammad. Dia melihatnya seakan melihat anaknya sendiri, Abdullah, yang membuat kian merasa terpukul akan kepergiannya."

Muhammad, Nama Pertama yang Diciptakan untuk Manusia | Republika ...

Beliau Rasulullah Sallallahu'Alaihi Wassalam,
Lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal 570 M.
Hijrah ke Madinah pada hari Senin, 12 Rabiul Awal bertepatan dengan 28 Juni 622 M.
Wafat pada waktu Dhuha hari Senin, 12 Rabiul Awal atau tahun 11 Hijriah bertepatan dengan 8 Juni 632 M.

Tentang PENULIS :



Prof. Dr. Muhammad Sameh Said, 
adalah seorang Guru Besar pada Fakultas Arsitektur di Cairo University. la mulai menyusun buku ini di Toledo, Ohio, Amerika Serikat pada Desember 1979 dan merampungkannya di Cairo, Republik Arab Mesir pada bulan Mei 2002. 

la menulis karya ini dengan semangat Islam yang ikhlas dan menggunakan metode ilmiah yang komprehensif, menunjukkan keteguhan iman, niat tulus, pikiran cerdas, dan semangat membela kebenaran.

 la pernah hidup di dua dunia; Barat dan Timur. Berbekal pengalaman tersebut, ia berusaha menggugah, merekonstruksi dan  mengembalikan kebangkitan Islam dengan cara menginspirasikan kehadiran Muhammad, Rasulullah beserta nilai-nilai Islam yang diperjuangkannya di era sekarang. Karena sejatinya Rasulullah adalah utusan yang penuh kasih sayang, damai, toleran, serta penyeru menuju cahaya dan kebaikan. 

----""-------



Post a Comment

0 Comments

Comments