Alur dan Logika Tentang Jodoh
Pertemuan yang macam apa saja tidak bisa kita duga,
Kelahiran, isak tangis pun tidak akan pernah sama
Bisa saja, saat lahir kita menangis tapi belum saling menyapa..
Pikiran mengolah, dan hari yang merasa lelah
Menjadikan hati bermain kesana-kemari, di pertemukan lalu dijauhkan begitu saja
Jodoh adalah logika, memainkan peranan mata
Juga Tuhan berkehendak di dalamnya..
Kamu baik, pasti menginginkan yang terbaik
Kamu belum baik, pasti menginginkan yang terbaik..
Tidak ada kata buruk untuk mendapatkan sebuah penyejuk mata masa tua
Tidak ada kata tercela untuk menghabiskan masa tua bersama
Jodoh atau logika,
Dari akal diolah ke rasa...?
Kamu yang bisa membuatkanya yakin dan percaya..
Bahwa Manusia hidup dalam fase terlama berdua..
===============================================
Hati Dalam Bekerja
Pikiran yang kuat, penuh konsistensi bisa luluh
Oleh sebab hati bekerja terlalu jauh
Berharap usaha, tidak berhenti bermuara di air keruh
Mendamba keinginan, penuh ikhlas berlabuh..
Hati..
Bagimana kamu bekerja?
Kadang menyudahi sesukanya..
Kadang menenggelamkan sejadi aku terluka..
Sudah berapa lama kamu memutuskan untuk tinggal
Sementara apa bila ditinggal aku hilang akal..
Hati..
Bagaimana kamu bekerja?
Membuat manusia marah padam,
Membuat manusia penuh kasih terdalam
Membuat manusia seperti gila dalam dunia kelam..
Hati..
Jangan lekas menutupi apa yang sudah terwariskan
Pada apa yang sudah digariskan..
Dan pada apa yang sudah di sematkan..
Teruslah bekerja... HATI ....
=============================================
Akal Ketika Beribadah
Menjauh,
Kala setiap insan dan dunia sudah nampak palsu
Saat bekerja dan melakukan tindakan sudah amat kaku..
Apa sebab kita sering berangan?
Kalau bukan karena jauh dari titik tenang?
Apa yang kau maksud dengan itu?
Aku ingin menyentuh batas kepala dan hati lebih dulu
Ketika pikiran bersama akal saling memuji
Saling berseru untuk menyatukan diri
Ini tentang banyak percakapan ketika SUJUD..
Dimana logika yang tak kunjung terpecah, hati yang bekerja tanpa petunjuk arah..
Dan akal yang tak mentolerir waktu untuk memanggilnya (terserah) !
Juga pada celah kuat yang terbuang percuma
Hingga menyeruak seluruh kebebasan jiwa..
Apa pantas bekerja dengan akal, tapi tidak memakai hati?
Apa bisa disebut berjalan tanpa berlatih dengan kaki?
Kita sama sedang berjuang, namun beda ketika beribadah dengan pijar yang terang..
Kita terlalu gelap, mengecap waktu dengan se-enak jidad
Bahkan apa dia mau kembali kalau Rabb Illahi sudah menuliskan janji..?
Kita hanya sedang berjuang bersama darah yang mengalir di nadi..
Sampai satu diantara kita saling menjauh Pergi....!!!
Jkt, 1 April 2020
22:03 WIB
Lilis Setiani
Note : Sebuah Pesan kalimat dari Retno Rahayu Pratiwi
0 Comments