Diemnya Kok Kebangetan



Tiba saatnya duduk manis pada deretan kursi panjang di gerbong kereta. Tidak ada desakan penumpang maupun penumpukan barang. Semua telihat begitu leluasa sekeliling pandangan. 

Namun, kau akan dapati sisi kanan dan kiri yang menyepi. Bercengkrama dengan seorang diri melalui ponsel pintar yang dari awal sampai keluar pintu masih saja dipegangi.

Gilanya lagi, posisinya masih sama, persis, berada diantara tengah dada, dekat jantung, mata yang seolah berkantung tak biasa. Obrolan seolah habis ditelan kesibukan. 

Mengenal orang yang duduk di seberang saja tidak ada terlihat bagaimana mereka berbakaian, terdiam sendirian. Ini serasa lewat kuburan. 

Diemnya kebangetan, asiknya kelewatan, enjoynya bikin geregetan. Hanya ada ucapan sumbang dari pemberi info petugas kereta. Dan, lagi-lagi mereka terlalu santai pada zona nyaman.


Jakarta, 3 Oktober 2019
07:26 WIB


Lilis Setiani 


https://draft.blogger.com/blog/posts/7624612856145474547?q=label%3A%22Pena%20Kehidupanku%22

Post a Comment

0 Comments

Comments