Ayah dengar keluhku..
(Lilis Se)
Ayah..
Betapa aku ingin bercerita kepadamu
Saat lautan manusia memandangku rendah
Diterpa angin hitam penuh derita
Aku inginkan bersandar di dekapmu
Ayah..
Sembunyi dalam setiap perih
Pendam usang perlakuan mereka
Kadang menangis mengenang Ayah
Didikan santun
Perjuangan nafas
Penerjang duri yang handal
Perayu Tuhan yang mengagumkan..
Manusia itu menilai dengan seenaknya
Diberatkannya pundak dan tenagaku
Kepada Ayah tempatku memulai tenang
Mengusap isakan pilu kala kecil dulu..
Kini aku tetap berdiri dengan susah payah
Terbata-bata dalam naluri hati bicara
Semua stragedi aku curahkan
Pada Tuhan yang mempunyai malam
Ayah..
Aku berjuang lagi
Aku terus berjalan pasti..
Ingatkah petuah bijakmu
Tentang hinaan, tamparan dan cercaan nanah,
"Tak usah kau peduli pada mereka nak
Omongan bertuan pemilik uang
Insan melewati takdir kematian
Itu terjadi dan akan terjadi..
Pintaku kepada Tuhan untuk kesehatan-mu
Pintaku kepada Tuhan untuk keberhasilan-mu
Selalu jadi pelekat di sepanjang waktu..
Sekolahmu penguat tapak kakimu
Dan..
Doa Ayah adalah peruntuh rasa takutmu.."
Ayah..
Perantau lekas penyuruh
Menghantamku untuk melupakan sakit
Bak jalan raya yang selalu di injak-injak
Padam sudah kekhawatiran
Jikalau Ayah berbisik pelan
Bahwa Dia satu-satu-Nya..
Tuhan Maha Melihat Maha Pendengar
Penghilang rindu penimbun beban kepayahan..
Aku lekas pulang Ayah,
Aku lekas genggam kemenangan
Menjadi penakluk kemalangan
Menjadi pencerita untuk kehidupan..
Jakarta, 27 Juli 2018
06:48 WIB
Lilis Setiani
TERIMAKASIH AYAH
Semoga Allah SWT selalu melindungi-mu kapanpun dan dimanapun
0 Comments