❤Assalamu'alaikum Readers Fillah,,
Postingan kali ini tentang cerpen ke -5 Gua yang berjudul "Origami
Jadi ini adalah waktu luang yang gua manfaatin buat bikin origami..eh ternyata dari origami ini lah ada kecintaan pada kreatifitas berupa hiasan kamar tidur yang amajing...hehhe
"ORIGAMI CINTA "
Hari ini tanggal 10 Desember adalah hari jadian antara Deni dan Ranti yang ke 2 tahun. Sudah dua tahun mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Usia Deni dua tahun lebih tua dari usia Ranti. Mereka bisa menjalani hubungan dengan mulus tanpa ada hambatan, tapi suatu ketika cobaan mulai datang menguji kesetiaan mereka.
“ Gini mba, saya ada kiriman paket bunga bunga untuk mba Ranti. Kata orang yang mengirimi paket bunga ini minta maaf. Mohon diterima mba dan tanda tangani di dini.” Petugas pos tersebut memberikan bunga kepada Ranti beserta buku kecil lengkap dengan bolpoint kepada Ranti untuk ditandatangani sebagai bukti penerimaan.
Tebakan Ranti benar, seikat bunga dan surat hati itu dari Deni. Ia membaca surat itu yang berisi pesan untuknya.
Ranti berjalan menuju ruang ujian. Masih ada waktu 10 menit untuk belajar sebelum ujian dimulai. Ranti belajar sebentar di dalam kelas bersama teman yang lain. 10 menit berlalu, kini dosen yang menguji telah datang. Lembaran soal dibagikan ke masing – masing mahasiswa. Dengan bacaan basmallah, Ranti mulai mengerjakan soal ujian.
Bel berbunyi, dua jam ujian berlalu dan semua mahasiswa meninggalkan ruang ujian. Ranti menelphone Deni, untuk menceritakan soal ujian tadi. Ranti memang sering berbagi ilmu dengan pacarnya. Maklum pacarnya lulus dengan nilai terbaik. Tapi panggilan Ranti tak kunjung di angkat. Tiba – tiba Hp nya berdering balik, ternyata Deni menelphonnya. Lalu diangkat dengan cepat oleh Ranti.
Sayangnya, sekarang karena kamar origami gua lama ditinggalkan pemiliknya yaitu Gua. Jadi alhasil semua origami yg gua buat di beresin Ayah karen cat ulang tembok penyebabnya.. Tapi masih still Love with it Kok..
Salam damai semesta Kawan dan terus lakukan hal-hal positif yah Sistaa...
“ Ini kan hari jadian kita Den, kenapa kamu gak telephone aku sih? Kamu sibuk dengan kerjaan kamu atau kamu lupa.” Ucap Ranti seraya menangis di pojok jendela memandangi bunga yang mekar.
Hari ini tanggal 10 Desember adalah hari jadian antara Deni dan Ranti yang ke 2 tahun. Sudah dua tahun mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Usia Deni dua tahun lebih tua dari usia Ranti. Mereka bisa menjalani hubungan dengan mulus tanpa ada hambatan, tapi suatu ketika cobaan mulai datang menguji kesetiaan mereka.
Di tengah kesendirian Ranti menunggu telephone dari Deni, tiba – tiba terdengar suara orang yang mengetuk pintu. Segera Ranti membuka pintu untuk mengetahui siapa yang datang ke rumahnya. Di bukanya pintu itu dan didapati seorang laki – laki seusianya datang membawa seikat bunga mawar putih dengan diselipkan sepucuk surat berbentuk hati.
Ranti mengira laki – laki itu adalah Deni. Setelah laki – laki itu menegakkan kepalanya dengan topi berwarna biru muda kepada Ranti ternyata dia adalah tukang pos. Hemmm... Kini Ranti benar – benar di buat menangis oleh ketidak perhatian Deni padanya. Ranti sempat berharap laki – laki yang mengetuk pintu rumahnyaa adalah Deni. Tapi pupus sudah harapannya.
Ranti tertegun dan menelan ludahnya, ia sedikit melamun lalu petugas pos itu membuyarkan lamunannya “ Maaf ini benar dengan mba Ranti ?’’
Sontak Ranti kaget dan membalas pertanyaan petugas pos dengan senyum ciut di bibirnya “ Iya bener, ada apa ya Mas?”. Ranti memanggil laki – laki itu dengan sapaan “mas” karena laki – laki itu seusia dengannya.
“ Gini mba, saya ada kiriman paket bunga bunga untuk mba Ranti. Kata orang yang mengirimi paket bunga ini minta maaf. Mohon diterima mba dan tanda tangani di dini.” Petugas pos tersebut memberikan bunga kepada Ranti beserta buku kecil lengkap dengan bolpoint kepada Ranti untuk ditandatangani sebagai bukti penerimaan.
Ranti segera menandatangi buku kecil yang disodorkan kepadanya. Lalu buku itu dikembalikan kepada petugas pos di hadapannya. “ Terimakasih mba Ranti, permisi?”
“ Iya mas terima kasih juga atas antaran bunganya.”
Petugas pos itu menaiki sepeda motornya lalu menganggukan kepalanya kepada Ranti dengan senyum untuk melajukan sepeda motornya. Kini Ranti menatap bunga di tangannya, dilihatnya petugas pos itu sudah jauh dari pandangannya. “ Bunga yang cantik, mawar putih andai ini bisa di berikan langsung si pengirim .”
Ranti masuk ke rumah tak lupa pula pintu depan ditutup. Mengingat hari masih pagi ya sekitar jam 08.00 WIB, dan hari itu adalah hari libur. Jadi Ranti berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Dibaringkaan tubuhnya diatas kasur busa berukuran kecil, dengan hari riang ia membuka surat hati itu “ Surat dari siapa yah? semoga saja dari Deni.”
“ Den, aku tau kamu sibuk dengan kerjaan kamu dan ini resiko buat aku yang mempunyai pacar yang sibuk dengan kerjaan. Andai pacar aku juga masih kuliah pasti banyak waktu tapi udahlah Deni juga bekerja karena ia lulus sarjana dengan nilai terbaik. Harusnya aku bersyukur memiliki pacar yang pekerja keras. Ya Alloh, terimakasih Engkau telah memberiku seorang anak adam yang bisa menjagaku.” Ranti menghela nafas perlahan melepaskan nafas di dadanya yang terasa sesak.
Ranti meletakan bunga mawar putih di vas yang berdiri di meja riasnya. Dia mengambil handuk yang terletak di gantungan dinding kamarnya. “ Mending mandi deh, kalau aku memikirkan hal ini, cuma bikin pusing. Mungkin aku yang harus bisa lebih dewasa kali yah.”
Ranti berjalan menujuju kamar mandi dengan berjalan sedikit malas – malasan. Ibu Ranti sudah mengetahui hubungan Ranti dengan Deni. Beliau juga setuju dengan hubungan mereka karena Deni yang bisa membuat Ranti lebih baik akhir – akhir ini. Keperibadian Deni yang sopan, cerdas dan dewasa ini pula yang membuat ibu Ranti percaya kepada Deni.
“ Ranti, mandinya jangan lama – lama, Ibu mau ke pasar dulu sama ayah kamu ya. Kalau mau makan udah Ibu siapkan di meja makan”. Terdengar Ibu Ranti memberi pesan kepadanya. “ Iya Bu, nih juga udah selesai.” Ranti keluar menemui Ibunya. “ Ibu sama Ayah mau beli apa ke pasar pagi – pagi?” Tanyanya kepada sang Ibu.
“ Ibu mau beli keperluan bayi Ran, kemarin tetangga kita Mba Jannah melahirkan. Jadi Ibu sama Ayah mau beli hadiah untuk Mba Jannah terus langsung ke rumahnya. Kamu tak tinggal sendirian yah”. “ Owh iya ya Bu, salam buat mba Jannah ya Bu dan selamat atas kelahirannya.”
“ Iya, Ya udah Ibu berangkat dulu yah?”
“ Loh katanya sama Ayah, terus Ayah mana Bu?”
“ Itu ayah sudah di depan lagi manasin motor.”
“ Ya udah bu, hati – hati.”
Sumber : Google.com |
Ranti kembali ke kamarnya, ia membuka jendela kamar untuk menghirup segarnya udara pagi. “ Pagi yang indah, tapi sayang Deni...... Ah udahlah”. Terdengar dering handphone berbunyi. Telephone masuk dari Deni ternyata. Ranti lalu mengangkat telephone itu.
Ranti : “ Hallo, Den?”
Deni : “ Iya sayang, kamu lagi apa? Kamu udah terima bunga dari aku kan?”
Ranti : “ Hem, aku abis mandi, udah kok bunganya udah aku terima.
Kamu sibuk banget apa, sampe – sampe gak bisa nganter bunga sendiri. Lagian ini kan hari libur, mestinya kamu ada waktu donk.”
Kamu sibuk banget apa, sampe – sampe gak bisa nganter bunga sendiri. Lagian ini kan hari libur, mestinya kamu ada waktu donk.”
dan banyak tanggung jawab. Kamu harus ngertiin donk?”
Ranti : “ Iya kau tau yank, tapi aku juga pengin kamu ngertiin aku. Ya udah, aku
ga papa kamu gak ngasih bunga langsung ke aku. Tapi kamu janji yah sore
ini dateng ke rumah.”
Deni : “ Itu yang mau aku sampein sayang, aku mau ngasih tau kalau aku juga gak
bisa dateng. Ternyata sore ini ada pertemuan dengan client. Aku ngerti pasti
kamu marah, makanya aku mau ralat pesan aku di surat tadi.”
Ranti : “ Kamu ..... ih, aku tuh bingung yah sama kalu. Aku pikir kamu kasih info
yang nyenengin aku ke, tapi malah ini bikin aku BT. Deni.. aku harus sesabar
apa coba. (Ranti sembari menangis )
Deni : “ Ok. Denger sayang , aku akan mengganti hari ini dengan hari yang lain.
Kamu percaya yah sama aku. Ini Cuma masalah waktu”. ( Deni mencoba
menenangkan suasana hati Ranti ).
Ranti : “ Terserah kamu....!!! ( Balas Ranti dengan nada marah kepada Deni).
Deni : “ Ya udah, sekarang kamu jangan nangis donk, aku jadi gak enak sama kamu.”
Ranti : “ Aku hapus air mata ini, dan kamu boleh menutup telephonnya.”
Deni : “ Sayang, maafin aku. Aku sayang sama kamu kok. Ngertiin yah..
Dah sayang.”
Ranti : “ Iyah”. ( Suara Ranti terdengar lirih menjawab permintaan Deni.)
Deni : “ Tut..tut.. (Menutup telephone).
Ranti meletakan HP nya di atas meja ia melempar tubuhnya ke bantal sambil menangis terisak- isak. Rupanya pagi yang cerah kali ini tidak senada dengan suasana hatinya. Ranti berusaha menenangkan hatinya dengan mengotak – atik laptop yang berada di atas mejanya. Ranti memiliki cara sendiri untuk menghilangkan kejenuhan. Ia sering membuat catatan kecil di blog pribadinya. Dan selalu banyak yang memberi like pada setiap publikasi blognya.
Ranti bermain laptop sampai sore hari, hingga ia lupa tidak makan. Ibunya pulang bersama ayahnya. “ Assalamu’alaikum?” Sapa Ibu dan Ayahnya.
Ranti tak kunjung menjawab salam dari orang tuannya karena sibuk dengan pekerjaannya didepan laptop hingga tak mendengar salam dari orang tuanya. Ibunya meletakan tas jinjing di meja makan. Dilihatnya meja makan yang masih utuh seperti belum disentuh “ Loh, Ranti belum makan apa yah, kok ini masih bersih.” Ucapnya dalam hati.
Dari belakang ayah menepuk pundak Ibu, “ Ibu, bengong aja, kenapa?”
“ Ah, ayah ini ngagetin Ibu saja. Ini loh yah makanannya masih bersih. Sepertinya Ranti belum makan.”
“ Terus Rantinya mana Bu,?” “Sebentar ya Pak, Ibu cari di kamar.”
Ibu Ranti berjalan menuju kamarnya lalu mengetuk pintu kamar Ranti tapi tak ada jawaban. Lalu dibuka perlahan pintu kamar anaknya itu. “ Ranti..?
“ Iya Bu.” “ Kamu di panggil Ibu dari tadi nggak nyaut.” Ibunya melirik ke arah laptop yang berada di depan Ranti. “ Oalah, pantesan kamu tidak denger Ibu panggil – panggil, ternyata lagi asik mainin laptop toh.” J
“ Hehe, Maaf deh Bu, Ranti kebiasaan kalau udah ngadep laptop bawaannya ikut masuk ke dalamnya.” Ranti mencoba menjelaskan kepada Ibunya. “Terus kamu belum makan dari tadi pagi?”
“ Ibu kok tau?” “ Kamu ini, itu di meja makan masih utuh, kenapa gak makan. Ibu kan udah bilang jangan telat makan nanti sakit lagi. Kamu kenapa matanya, habis nangis?”
“ Iya Bu, nanti aku makan kok. Tadi pagi aku nggak nafsu makan. Emang mata aku kelihatan abis nangis yah Bu,?”
“ Iya Bu, nanti aku makan kok. Tadi pagi aku nggak nafsu makan. Emang mata aku kelihatan abis nangis yah Bu,?”
“ Iya Ranti sayang, Ibu bisa nebak pasti kamu habis berantem sama Deni yah? Coba cerita sama Ibu.” Ibu Ranti mengelus rambut anaknya yang bersender di bahunya.
“ Ibu hari ini kan, ahri jadian aku sama Deni ke dua tahun. Tapi Deni nggak dateng ke rumah Bu, Ia malah sibuk dengan kerjaannya. Aku kan pengin makan bareng sama keluarga kita Bu.” Terang Ranti kepada Ibunya.
“ Kamu yang sabar aja Ran, Ibu yakin Deni mengatakan hal yang terbaik buat hubungan kalian. Deni kan udah kerja dan ia juga harus betanggung jawab atas apa yang ia emban sayang”. “ Ibu kok sama ngomongnya, Deni juga bilang gitu. Makasih ya Bu, aku sekarang mau konsen dulu sama kuliah aku. Tinggal satu semester lagi aku rampung Bu.”
“ Nah itu baru anak Ibu sekarang makan sana, ayah udah nunggu dibawah.”
“ Iya Bu, kalau gitu Ranti kebawah dulu Bu.” Ranti lalu makan bersama ayahnya yang juga sudah menunggu lama di meja makan. Setelah selesai makan ia kembali ke kamar sampai larut malam ia belajar untuk ujian besok di kampusnya.
Pagi harinya ia siap – siap pergi ke kampus, semua buku tebal telah ia tenteng untuk belajar sebentar sebelum ujian dimulai. Ia berpamitan kepada ayah dan Ibunya. Dengan menaiki motor, Ranti menuju kampusnya yang cukup jauh dari rumahnya. Selama perjalanan, HP Ranti berbunyi terus. Ia tak bisa mengambil HP di sakunya karena ia sedang mengedarai motor.
Akhirnya sampai juga ia di kampus, lalu ia mengambil HP di saku celananya. Dibukalah Hp miliknya, ternyata ada 5 panggilan tidak terjawab. Panggilan itu dari Deni, sementara 3 SMS pendek masuk ke inboknya.
“ Ranti tadi aku telephon kamu, tapi kamu nggak ngangkat. Kamu masih marah yah sama aku. Sayang, aku Cuma mau kasih support ke kamu “ Semoga sukses ujiannya ya sayang. Aku yakin kamu pasti bisa”. ÿ ©ÿ©ÿ©
“ Deni, aku kira kamu lupa sama jadwal ujian penting aku. Makasih yah atas dukungannya. Aku minta maaf atas sikap aku kemarin.” Balas Ranti kepada Deni.
Ranti berjalan menuju ruang ujian. Masih ada waktu 10 menit untuk belajar sebelum ujian dimulai. Ranti belajar sebentar di dalam kelas bersama teman yang lain. 10 menit berlalu, kini dosen yang menguji telah datang. Lembaran soal dibagikan ke masing – masing mahasiswa. Dengan bacaan basmallah, Ranti mulai mengerjakan soal ujian.
Ranti : “ Hallo sayang, tadi aku telephon kok nggak diangkat. Kamu lagi rest kan?
Deni : “ Tadi aku, silent in HP nya. Aku ada kabar baik buat kamu?”
Ranti : “ Emang apa kabar baiknya yank?”
Deni : “ Aku sukses presentasi di depan client dan aku juga berhasil meyakinkan mereka
untuk ikut bergabung dengan perusahaan aku.
Ranti : “ Wah, selamat ya sayang aku ikut seneng. Terus kamu nggak tanya gimana ujian
aku?”
Deni : “ Iya, gimana tadi ujiannya?”
Ranti : “ Alhamdullilah yank, tadi aku bisa. Terus kamu rencananya mau lanjutin S2
kemana?”.
Deni : “ Untuk rencana pendidikan itu nanti aku pikirin lagi. Owh yah, hari ini aku udah
pulang. Aku nanti tunggu kamu di taman yah.”
Ranti : “ Iya aku ke situ.”
Deni : “ Ok. sampai ketemu di taman.”
Ranti : “ Iya. Ya udah aku otw.
Ranti mematikan HP dan memasukannya ke dalam tas. Ranti melajukan motornya ke taman untuk bertemu Deni. Sesampainya di taman, suasana sepi tak seperti biasanya yang ramai dengan orang – orang berkerumun. Banyak bunga mawar putih tergeletak di pinggir taman dengan origami cinta yang menempel ditangkai mawar putih tersebut.
Satu persatu mawar diambil Ranti, Ia melihar Deni berdiri di depannya dengan membawa 1000 origami berbentuk cinta dengan aneka warna. Origami itu telah dirangkai menjadi bentuk mawar yang sangat indah.
Ranti tertegun, “Deni kamu nyiapin semua ini untuk merayakan keberhasilan kamu?”
“ Enggak sayang, kamu inget kemarin aku sengaja nggak dateng ke rumah kamu. Aku ingin membuat kejutan ini menjadi sempurna. Aku mau kamu lebih dewasa lagi. Kalau aku kerumah kamu, pasti kamu akan lupa dengan ujian hari ini.”
“ Jadi soal kerja dengan client itu juga bohongan?” “ Kalau itu beneran yank, aku ada waktu sore hari tapi aku gunakan untuk menyusun surprise ini.”
“ Aku seneng banget, kamu udah buat pengalaman yang tak bisa aku lupain.”
“ Ranti, aku mau ajak kamu ke suatu tempat, ayo ?” Deni menggandeng tangan Ranti dengan erat . Ranti dibawa ke tebing buatan di taman yang telah disulap menjadi musim semi bunga – bunga.
“ Mau kemana sih Den, masih jauh apa?” “ Nggak kok sebentar lagi.”
“ Ranti, sekarang kamu lihat ke bawah.” Dari atas tebing buatan itu, Ranti menghela nafas sembari melepas nafasnya. Sebuah pemandangan yang sangat cantik terlihat. Bentuk cinta © terbentuk dari ribuan origami burung dan origami hati. Didalam nya tertulis :
“ Kamu yang buat semua ini Den, tapi setau aku kamu kan nggak bisa buat origami dari kecil?” Ranti menanyakan soal ini kepada Deni.
“ Aku belajar selama seminggu buat bikin origami ini.” Deni memberi origami hati ke tangan Ranti. “ Aku tau, sejak dulu kamu suka dengan origami, aku hanya bisa membuat origami hati dan burung. Aku Cuma bisa ngasih ini di hari jadi kita Ran.”
“ Aku udah cukup dengan kejutan yang kamu kasih buat aku sekarang. Aku hargai semua kerja keras kamu. Tapi aku mau kamu tunjukin ke aku langsung, bagaimana cara membuat origami hati dan burung.”
“ Ok, siapa takut.” Jawab Deni dengan lantang. “ Eits,, tunggu dulu !!!”
“ Kenapa ?” “ Bukan Cuma saatu yah, kamu buatin aku 100 buah origami.”
Ranti menantang Deni sambil tertawa meledek. “ Kamu tega yank sama aku?”
“ Ini hukuman buat kamu atas kejadian kemarin.”
Deni mengiyakan permintaan Ranti. Deni memeluk Ranti dan berjanji akan memperbaiki semua kesalahnnya karena telah membuat Ranti menangis. Akhirnya Deni dan Ranti bersama – sama membuat origami di tebing taman. Tawa mengiasi mereka disaksikan kicauan burung yang merdu.
Sabtu, 13 Juni 2015
Lilis Setiani
I am Curious, suka dengan hal2 baru dan kekompakan
Kumpulan "PESAN TERBAIK" dari orang-orang yang sedang memperjuangkan harapan dan impian mereka :
- Bang Jems {Backpacker}
- Lilis Setiani {Mahasiswi Univ.Bung Karno -Jakarta}
- Kak Tika {Mahasiswi Univ.Trilogi Jakarta & Vol.KBSI}
- Welly Irawan {Mahasiswa STMIK Insan Pembangunan}
- Rana {My Besty from Egypt}
- Retno {Komunitas Kampung Ilmuwan}
Kumpulan "CERITA SEMINAR & WORKSHOP di BEBERAPA KAMPUS" :
- Seminar IT di Universitas Pertamina
- Seminar di Enterpreneur University Bareng Ines Amalia
- Seminar Rekontekstualisasi Narasi Si Pitung di Museum Kebaharian Jakarta
- Seminar di Universitas Mercubuana PART 1
- Seminar di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya - (e-Commerce)
- Workshop di Universitas Trilogi (Adobe Premiere
Beberapa KARAKTER TELAH MENYATU MENJADI TAWA RENYAH yang bisa ditulis, untuk diingat selalu. Momen seperti ini paling ditunggu jika nanti reuni dalam SAHABAT NGAMPUS:
- Ines Amalia (Paling deket, cerewet, gak jaim, gak malu, kadang malu-maluin :))
- Bagas Rizky Perdana (Si Kacamata, Gak banyak bicara, Grogian pas presentasi)
- Jourdy (Si Jangkung, Tekun, Tawadu, Rajin Shalat, Pinter, Panutan kita semua)
- Riko Prasetyo (Si Rame, Pencair Suasana, Ramah, Supel, Hobby Ngledekin, Doyan Ngomong)
- Indah Lestari (Si tukang teriak, Heboh, Gamer, Suka Debat, Sering Salting Kalau...:0)
- Danu Septiansyah (Abang tetua, Paling Seru, Gokil, Doyan minta Makan, Paling berani argumen)
- Darwis Indra Permana (Si Bewok, Pinter Berpendapat, Paling Jago Ngelawak, Tau arah mata angin, Suka nGOBROL, Santuy)
- Triyono Andik Priyanto (Mase Sistem Informasi, Tetua namber wan, Ramah, Penengah, Jadi Team Tengah kelas)
Kalau ada kejadian unik, kenapa gak diabadikan. TEMEN KULIAH ini yang 4 tahun awal dan akhir jadi keluarga bukan hanya sekedar teman kenalan :
- Ines Lagi, Lagi-lagi Ines (Kerja kelompok, curcol, Nyari makan, Nonton)
- Riko, team a day, member balikos termuda
- Bagas, kembaran Riko, kemana-mana bareng,dari awal (2017) ampe sekarang (2019)
- Temen Jalan Rame-rame (Curug Cilember Agustus 2019)
Orang yang berilmu, kadang memiliki banyak kesempatan untuk belajar dan mengajarkan kepada yang lain. Beberapa yang saya jadikan GURU DAN SUHU berikut TIPS & TRIK bagaimana mereka bisa ahli di Bidannya:
- Haqy (Programmer codeCiptaSejahtera)
- Eldy Taufiq (Vice Precident 2018 & Precident 2019 BRITZONE Jakarta)
Mengenal kawan sejak lama, juga candu yang waktu saja bisa diluapkan menjadi MASA LALU ANGSA 2009 (SD 4 Lumbir), tapi ingatan-ingatan masin,pahit,malu,atau benci dan cinta masih lebih banyak diingat dari pada intensitas untuk bertemu :
Kumpulan "LIRIK LAGU "dari :
Perjalanan "UNLOCK Metro TV " belajar mandiri di negara ini :
Kumpulan "INFO MENARIK"dari berbagai sisi dan kejadian :
- 7 Pesan Setiap Ayah kepada Anak Perempuannya Tentang Pria
- Seputar Lidah Buaya (Aloe Vera)
- 6 Manfaat Daun Kucay untuk Kesehatan (Bisa Mencegah Kanker)
- Bunga Sepatu, Si Cantik yang punya Sejuta Manfaat
- 12 Khasiat Makan Nangka, Nomor 7 Idaman Kaum Perempuan
- Kisah OJOL dan CUSTOMER di Pagi Hari (Kisah NYATA gaes)
- Kisah OJOL part II - Ketemu Ahmad Basir (Kawan Kerja Lama)
- Lift Berasa Left
- Produktif di Waktu Luang? Kenapa Tidak !!!
- Huru -Hara adalah...?
- Tips Tugas Kuliah Bebas Lepas
Kumpulan "PUISI dari LILIS untuk hal yang tidak bisa TERSAMPAIKAN" dari tindakan, kekecewaan, kebahagiana, Menahan Perasaan dan Perjuangan :
- Abu - Abu
- Ayah Dengar Keluhku
- Bahu Ini
- Kisah Buah & Mata Pisau
- Bumi Edan
- Istana Tua Jakarta
- Jejak Lembaran Malam
- Selembar Daun Menguning
- Jum'at Mubarrak
- Lidahku Penentu Kami
- Laju Berbahasa Tumit
- Anak Rantau - Kasih dibalik Kisah
- (B)Ijak Diri
- Perhelatan Sebuah Pengukuhan
- Kamu Akan Terus Hebat
- BERSERAH- Sebuah Coretan Akhir Tahun
- Kita Sempat Mengisi Ruang
Kumpulan "PROSA (=Terus Terang, suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. (Wikipedia). Prosa ini ditulis berdasarkan fakta atau ide (Lilis Setiani) :
- Jumlah Teman
- Kekaguman Seorang Dengan Manusia
- Menciptakan Nyaman
- Sosok dan Suara
- Tetap Saja Sama
- Hujan Penyambut Tamu
- Jangan Sisakan Rasa, Selain Bersyukur !!
- Garis Tangan
- Orang Lama Menemukan Orang Baru
- Terlanjur Kecewa
- Aku Harap Kamu Menyukai?
- Belum Terbiasa Saja
- Darurat Keputusan Pasal
- Aku Pernah
- Bertahan Menyeimbangi
- Hipnotis Ala InstaGERAM
- Menang (is) adalah Ketenangan Dikala Marah
- Kenalan dan Kenalin
- Larutkan Malam
Sharing Sesion with "AHMAD RIFA'I RIF'AN" bersama GRIYA MENULIS INDONESIA :
Tentang sebuah buku yabg mampu membuat pikiran lebih terbuka, seperti jendela yang membawa air segar. "RIVIEW BUKU" jadi apresiasi untuk para penulis yang membuat kesan dari judul :
Tentang sebuah pena, yang tercatat dengan banyak pelokan mengisyaratkan bahwa hidup tidak selalu mulus, lurus dan penuh arus. Berikut terangkum dalam "PENA KEHIDUPAN", yang saya dedikasikan untuk semua hal yang sudah terlewati :
- Adzan Berkumandang
- Mempersilahkan Siang
- Tidak Lebih Seorang Pengembara
- Jatuh Dalam Cinta
- STOP dari KITA
- Membahas Seseorang & Kekaguman
- Hanya Soal Waktu
- Rupanya Datang
- Bagaimana Ini
- Merinding di Tengah Hujan
- Bekasnya Masih Tersisa Until Now
- Penuhi Mimpi dengan DIA
- Duduk Bersama Cerita
- Kesederhanaan yang Bertemu Kerinduan
- Ayah Untuk Ayah Saja
- Si Penyedu Makna
- Serba Serbi DO'A
- Dampak Media Sosial
- Tau Jarang Terjadi
- Kemuliaan dari Korban
- Sumpah Pemuda, 91 Tahun Menggenggam Tekad dan Asa
- Terus Berlanjut
- Sepertiga Penikmat Pagi
- Selarik Pesan
- Obrolan Sejati
- Pemandang Selatan di Tujuan
- Komunikasi Itu ?
- Matahari Kala Pagi
- Debu Pada Waktu
- Harapan & Tantangan
- Dialah Payung dalam Kehidupanku, Dia Kakakku !!
- Mahasiswa, Pengusaha & Ulama
- Memahami Hakikat
- Jangan Meninggikan Gengsi
- Untuk Oktober Kembali
- Jangan Terlalu Dekat & Jauh Juga
- Seputar Pertemuan Maya
- Diemnya Kok Kebangetan !!!
- You Have a New Message
- Daun & Kata Cinta (Raj Mahotra)
- Seandainya Ada Pengakuan Diri
- Untuk Pemilik Hati
- Kehilangan Sesaat
- Masa Lalu
- Sanggup
- Ayah Pada Waktu
- Hujan dan Lalai
- Tajam Tak Bertulang
- Batas Pergi
- Persamaan vs Perbedaan
- Lebih Tepat
- Zona Nyaman
- Hanya Singgah
- Tidak ada Tempat untuk Sia-sia
- Raja Persepsi
- Mimpi Bijak
- Mata & Hati
- Secarik Kepal Kertas
- Do'a Keramat
- Garis Lurus Masalah
- Semi Bulan Bakti
- Tuan Lampu Merah 2014
- Point Tentangmu
- Per-KATA-an
- Sistem Zonasi Jalaran Soko Kulino
- Tabungan Rapuh
- Penunggu Rasa
Untuk rasa yang mulai tumbuh, kehadirannya yang muncul di kepala, juga beberapa ketidakberanian mengutarakan rasa "CERPEN" jadi salah satu hitam putih di masanya:
- Perpisahan yang Lahir dari Perkenalan
- Awal Kenalan Menjadi Ujian (Kisah seminyata Penulis)
- Tentang Menyatukan Ego, Beda Karakter !!
- Who Am I ???
- Romance Reuni
- Aku yang Mencintaimu, Bukan Dia
- Minder Iyah Buang Saja
- Origami
- You Are My Future
- Melangkah Pasti
Berbicara tentang motivation, kita akan disuguhkan dengan kata dan kalimat yang semakin membekas juga menguatkan semua harapan, mimpi-mimpi dan kesabaran. Termasuk sebuah "QUOTES Of The DAY" berikut, adalah dasar ketika penulis mengolah cipta,rasa dan karsa :
- Quotes - Ujung Semi Sendiri
- Quotes - Berebut Hati
- Quotes - Berani Jatuh Cinta
- Quotes - Kuasa Diri
- Quotes - Lebih ke Do'a
- Quotes - Sedang Mengadu Sementara
- Quotes - Biar Tenang, Lebih Kesan
- Quotes - Bahagia di Sekeliling Bahagia
- Quotes - Jangan Hentikan
- Quotes - Sebentar Saya
- Quotes - Komando Sejarawan
- Quotes - Sebab Lekat Cerita
- Quotes - Chili Chat
- Quotes - Pelepasan Cukup
- Quotes - Larutkan Malam
- Quotes - Bisa ditunjukan lagi ?
- Quotes - Mencukupkan Tau Tentang Sekelilingmu
- Quotes - Dongengan Siluman Malam
- Quotes - of the Day (16)
- Quotes - of the Day (15)
- Quotes - of the Day (14)
- Quotes - of the Day (13)
- Quotes - of the Day (12)
- Quotes - of the Day (11)
- Quotes - of the Day (10)
- Quotes - of the Day (9)
- Quotes - of the Day (8)
- Quotes - of the Day (7)
- Quotes - of the Day (6)
- Quotes - of the Day (5)
- Quotes - of the Day (4)