Awal Kenalan menjadi Ujian (Kisah seminyata penulis)



Awal Kenalan     


Waktu itu tepatnya siang hari sehabis dhuhur, semua kelas XII suatu SMK harus melaksanakan ujian penjajakan atau yang lebih dikenal dengan Try Out. Try Out ini adalah yang kedua kalinya.


Saat itu udara sangat panas dan matahari nampak bernyinar dengan terangnya. 
Namun, apa mau dikata seperti yang sudah seharusnya bagi semua siswa wajib berangkat. 


Lusi, ia biasa dipanggil,
sedikit malas untuk melangkahkan kakinya ke sekolah. Ia mempelajari semua materi karena Try Out yang akan dikerjakan adalah materi bahasa indonesia. Jadi mau tidak mau Ia harus membaca rangkaian kalimat dalam soal.

Sebenarnya ia mau agar Try Out diadakan pagi hari saja, tapi sayang ketentuan sekolah tidak bisa di ganggu gugat.

Setelah jam berdenting menunjukan pukul 12.00 WIB, ia segerakan melaksanakan shalat dhuhur. Setelah itu, Lusi bergegas  menyiapkan segala keperluannya termasuk senjata andalannya yaitu pensil bukan contekan loh yah??? hehhe



Tepat setengah satu ia masih duduk – duduk di kamar sambil memandang ke luar jalan lewat jendela. Kebetulan kamarnya ada di lantai dua dekat jalan dan  orang – orang yang berlalu lalang. 

Ditunggunya teman yang biasa berangkat bersama dengan Lusi. Dan memang sudah janjian akan berangkat bersama. Tapi sayang, sudah jam satu kurang seperempat temannya itu belum juga datang. 

Tiba – tiba HP-nya bunyi. Ternyata ada SMS dari Cika yang tak lain adalah teman Lusi yang sedang dinantikan. Begitu Lusi membaca SMS itu, deg...
Jantungnya langsung berdetak hebat, karena Cika baru mengabarkan kalau dia diantar oleh ayahnya karena tidak ada angkot...
Lusi langsung ngomel – ngomel sendiri. Coba bayangkan Try Out dimulai jam satu siang, sementara jarak sekolah dan rumahnya cukup jauh dan harus ditempuh dengan berjalan kaki ditambah lagi waktu sudah menunjukan 12.50. Itu artinya tersisa 10 menit untuk sampai disekolah. 


Dengan terburu – buru Lusi berangkat menuju sekolah. Segala rasa panas dan gerah yang dirasakan di siang yang terik tak digubrisnya.
Tak diduga saat ia mulai berjalan dan mengotak – atik HP-nya, sudah berdiri seorang cowok yang juga berseragam sekolah berjalan di sampingnya. Rupanya Lusi tak sadar bila ada orang yang berjalan di belakangnya tadi.
Lalu cowok itu dengan PD nya mengajak Lusi berkenalan..


Lusi mencoba melempar senyum terhadap cowok itu. 


Diulurkannya tangan cowok itu kepada Lusi dan sambil bertanya “Hai, boleh kenalan gak ?”
“Hah, apa nih yang harus aku jawab. “ pikirnya dalam hati. 



Segera Lusi membalas sapaan cowok itu. “ Iya boleh”. Dan diraihnya tangan cowok itu sebagai tanda perkenalannya.
Si cowok itu memulai pembicaraan. “ Nama kamu siapa?”
“Aku Lusi.” Jawabnya dengan rasa antara takut dan deg-degan.
“Owh iya, salam kenal Lusi, Aku Adit.”

Yah, cowok tinggi dengan tubuh kurus berseragam pramuka itu bernama Adit.
Mereka berjalan bersama menuju sekolah sambil bercerita satu sama lain. Sekolah Adit bersebrangan dengan sekolah Lusi istilahnya tetanggaan hehe.
Tapi Lusi sedikit gugup k arena ia malu dan juga takut terlambat ke sekolahnya karena niatnya buru-buru malah harus ngobrol sama orang yang baru dikenalnya (baginya ini adalah bentuk menghargai teman baru).



Waktu berjalan, cowok itu mulai mewawancai Lusi dengan bertubi-tubi pertanyaan yang seakan-akan dia adalah petugas sensus dan sudah seperti orang mau bikin KTP saja 👀☺. 

Sampai pada akhirnya pertanyaan pamungkas keluar juga dari yang namanya anak cowok.

“Lus, boleh gak aku minta nomer HP kamu?” Rayu Adit

Deg... 

seketika itu di otak Lusi berkecamuk banyak jawaban. 

“ Aduh, apa nih yang mesti aku jawab. Mana mungkin aku ngasihin nomor HP aku sama orang yang baru akau kenal. Maaf Yaa Allah jika aku harus bohong.” Bisiknya dalam hati.

Lusi mencoba membalas pertanyaan Adit. 



“Ehmmm.. maaf Dit, aku lagi tukeran nomor sama temen aku. 
Jadi kamu aku kasih nomernya temen aku aja yah?” (Lusi menjelaskan sedikit gugup) dan terpaksa harus bohong.

“Iya gak papa.” Jawab Adit.

Lusi mulai mengdiktekan nomor ponsel temannya. Tanpa pikir panjang saat ia membuka kontak HP-nya dan ditekannya awal huruf “E” dan langsung Lusi memberi nomornya Erni. Erni adalah teman dekat Lusi ejak SMP.💆☺

Dn dari kejadian ini lah, Erni yang jadi korban teror Adit setiap hari heheh. Parahnya lagi Lusi gak minta izin dulu ke Erni utuk kasih nomornya ke Adit. 
Lusi spontan aja ngasih karena kepepet udah bohong heheh.

Lanjut,
Mereka saling bertanya alamat rumah, sekolah, jurusan dan angkatan kelas.
Lalu setelah sampai di pertigaan jalan, mereka harus berpisah.
 


Lusi saat itu benar – benar harus berjalan secepat mungkin untuk mengejar waktu. Dan tepat sekali, saat ia sampai di gerbang sekolah bel tanda Try Out masuk dimulai. 
Ia lari sejadi – jadinya menaiki anak tangga untuk menuju ke gedung lantai dua sekolahnya.

Diletakknya tas hitam di teras kelas, lalu ia memasuki kelas yang sudah berdiri pengawas yang mesti disalami terlebih dulu.

Lusi lalu duduk di daftar nomor ujian Try Outnya. Ia merasa kini badannya bercucuran keringat. Pengawas mulai membagikan soal dan lembar jawab ujian nasional. Lusi perlahan mengisi data dirinya pada selembar kertas putih itu lalu dihitamkan tiap – tiap lingkaran huruf dan angka sesuai data dirinya.


Lembar soal bahasa indonesia pun dibagikan. Dengan membaca lafadz basmallah, Lusi memulai membaca soal demi soal. Tapi, perkenalan dengan cowok tadi rupanya membuyarkan konsentrasi Lusi. 

Setiap Ia membaca cerita, teringat terus dengan wajah Adit.
Sampai akhir soal pun Ia tetap dibayang – bayangi wajah Adit cowok yang baru dikenalnya. Maklum saja, Lusi bukan tipikal cewek yang mudah ngobrol sama lawan jenisnya. Dia menjaga baik perasaan dan tingkah lagu walaupun sudah seusia remaja SMA pada umumnya. Tapi ia sangat pemalu, apalagi perihal rasa dan hubungan.



“ Ya Allah, aku harap Try Out kali ini, aku bisa mendapat nilai lebih baik dari yang kemarin. Aku mohon Ya Allah hilangkan wajah cowok itu di pikiran aku.” Lusi bercerita sendiri dalam hati. 

Bell akhir Try Out berbunyi, buru – buru Lusi memeriksa semua kelengkapan data dan jawaban. Lalu semua siswa berhamburan keluar.
Saat perjalanan pulang bersama Cika, ia menceritakan semua kejadian yang baru saja menggangu pikirannya kepada sahabat karibnya itu. 

Dan Cika hanya senyam – senyum menanggapi ocehan Lusi tentang si Adit. Ia justru mendukung aku agar semakin dekat dengan Adit.

Sebenarnya Lusi memang sulit menghilangkan bayang – bayang Adit untuk beberapa waktu yang cukup lama. Bahkan ketika sampai di rumah, Lusi di SMS-in sama Erni. Erni menyampaikan pesan “ Lus, tadi ada nomor baru katanya Adit cowok yang tadi siang ngajak kenalan kamu. Kamu ngasih nomor aku sama dia apa?”


Sontak Lusi kaget, Ia tidak menyangka kalau Adit secepat itu mangabari keadaannya. 

Dengan berbagai alasan agar Erni tidak marah pada Lusi, dia mulai berkelit,

“ Hehe..maaf ya Er, tadi aku di jalan kenalan sama cowok namanya Adit. Dia minta nomor HP-ku. Aku bingung harus jawab apa, tanpa pikir panjang aku bilang kalau nomor aku lagi tukeran sama temen. Terus aku ngasih nomor kamu ke dia. Aku reflek aja Er, pas mejet tombol kontak hape, aku teken huruh “E” dan kebetulan daftar yang paling atas kamu. Hehe..





Maaf banget ya sobat, kamu jadi keganggu deh.” Jawab Lusi kepada Erni.
Erni, lalu mengajak Lusi ketemuan di rumahnya.

Mereka akhirnya bertemu dan membahas masalah tadi. Erni memulai percakapan “Lus, nih anak cowok itu katanya minta nomer kamu. Dikasih apa nggak? katanya cuma buat SMS-an aja gak ada tujuan lain.”

“Tapi Er, aku risih masa baru kenalan udah tanya – tanya kaya petugas sensus aja.”Jelasnya pada Erni.

“Udah ga papa, lagian cuma pengin kenal kamu kan. Barang kali dia jodoh yang dikirimkan Tuhan buat kamu hehe..”. Ledek Erni kepada Lusi.



“Ih, apaan sih Er.!! Ya udah tolong kamu kasih nomor yang aku pakai ini ke Adit.” Lusi mulai kasihan kepada Adit yang terus menerus menanyakan nomornya kepada Erni.
“Nah, gitu donk teman. Barang kali dia baik dan hanya ingin lebih dekat dengan kamu aja. Lagian sekarang kamu lagi jomblo kan heheh...” Ejek Erni.



Lusi hanya menghela nafas ringan sembari melempar senyum ke arag Erni.
Selang beberapa jam. Terdengar bunyi ringtone SMS masuk. Lusi mulai membuka HP-nya. Ternyata yang SMS nomor baru dan itu adalah Adit.
Lusi cukup senang mendapat SMS dari Adit. Hingga malamnya mereka berdua SMS-an sampai tak kenal waktu. Ya, jam sudah menunjukan 22.00 WIB, tetapi mereka tetap asik saling balas SMS.

“Ternyata Adit orangnya cukup menyenangkan buat berbagi cerita.” Ucap Lusi
Lusi terus di SMS-in sma Adit. Lama kelamaan Lusi menjadi terganggu karena ia juga harus belajar untuk persiapan ujian nanti. Dua minggu Lusi tidak membalas dan merespon SMS Adit yang intinya Adit mengajak ketemuan di taman.


Lusi semakin jengkel dengan Adit yang siang malam SMS dan Misscall. .Kebanyakan pulsa dari seluler kayaknya heheh.

Hingga suatu hari, ia memutuskan untuk membalas SMS Adit. “Adit maaf, aku bisa baru bales SMS kamu. Kalau kamu ngajak ketemuan aku, maaf gak bisa. Kita cukup SMS an aja.” Aku coba menerangkan.


Bagaimana Lusi tak kecewa, Adit yang sempat di harapkan Lusi ternyata juga menggoda Erni temannya dan juga mengajak kencan malahan. Lusi merasa Adit memang gak bisa dipercaya. Lusi tau hal ini dari Erni langsung. Karena Erni merasa Adit mau mempermainkan Lusi.



Akhirnya Adit kini tak mengirim SMS so care nya pada Lusi. Mungkin ia menyerah karena Lusi tidak mau diajak ketemuan.
Tapi, disisi lain Lusi merasa senang karena bisa kembali berkonsentrasi dalam mempelajari materi Ujian Nasional tanpa dibayang – bayangi oleh wajah Adit.

Tapi jauh di hati Lusi, merasa tidak enak dengan Adit. Tapi mau apa lagi Adit juga bersikap sama rata ke semua temen ceweknya. Gak tau sampai kapan Adit akan memberi kabarnya kepada Lusi. 

Yang terpenting bagi Lusi, ia telah mengenalnya sebagai cowok yang gentle karena bisa berkenalan secara langsung.
Sampai endingnya, mereka tak komunikasi lagi karena Lusi nomornya keblokir. Dan akses Adit untuk bisa ngobrol lebih intens dengan Lusi pun menghilang begitu saja. 


Mungkin ini yang namanya ujian disaat ujian sekolah pun ada di depan mata. Bagaimana persaan yang kacau bisa membuat segala kiat belajar jadi tidak beres. Alhamdulillah Lusi bisa melaksanakan ujian sekolah tingkat SMK nya dengan lancar dan mendapatkan nilai yang memuaskan.




The End


Purwokerto,  24 April 2015






Lilis Setiani (10 :16 wib)

Dengan ini nyata kan ujian sekolah gua ke tambah Ujian lagi. 
Peewww,, Gua sanggup melewatinya. :) :)


Kisah seminyata, penulis :)


                      



Kumpulan "PESAN TERBAIK" dari orang-orang yang sedang memperjuangkan harapan dan impian mereka :

  1. Bang Jems {Backpacker}
  2. Lilis Setiani {Mahasiswi Univ.Bung Karno -Jakarta}
  3. Kak Tika {Mahasiswi Univ.Trilogi Jakarta & Vol.KBSI}
  4. Welly Irawan {Mahasiswa STMIK Insan Pembangunan}
  5. Rana {My Besty from Egypt}
  6. Retno {Komunitas Kampung Ilmuwan} 


Kumpulan "CERITA SEMINAR & WORKSHOP di BEBERAPA KAMPUS"  :
  1. Seminar IT di Universitas Pertamina
  2. Seminar di Enterpreneur University Bareng Ines Amalia
  3. Seminar Rekontekstualisasi Narasi Si Pitung di Museum Kebaharian Jakarta
  4. Seminar di Universitas Mercubuana PART 1
  5. Seminar di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya - (e-Commerce)
  6. Workshop di Universitas Trilogi (Adobe Premiere  


Beberapa KARAKTER TELAH MENYATU MENJADI TAWA RENYAH yang bisa ditulis, untuk diingat selalu. Momen seperti ini paling ditunggu jika nanti reuni dalam SAHABAT NGAMPUS:
  1.  Ines Amalia (Paling deket, cerewet, gak jaim, gak malu, kadang malu-maluin :))
  2.  Bagas Rizky Perdana (Si Kacamata, Gak banyak bicara, Grogian pas presentasi)
  3. Jourdy (Si Jangkung, Tekun, Tawadu, Rajin Shalat, Pinter, Panutan kita semua) 
  4. Riko Prasetyo (Si Rame, Pencair Suasana, Ramah, Supel, Hobby Ngledekin, Doyan Ngomong) 
  5. Indah Lestari (Si tukang teriak, Heboh, Gamer, Suka Debat, Sering Salting Kalau...:0)
  6. Danu Septiansyah (Abang tetua, Paling Seru, Gokil, Doyan minta Makan, Paling berani argumen) 
  7. Darwis Indra Permana (Si Bewok, Pinter Berpendapat, Paling Jago Ngelawak, Tau arah mata angin, Suka nGOBROL, Santuy) 
  8. Triyono Andik Priyanto (Mase Sistem Informasi, Tetua namber wan, Ramah, Penengah, Jadi Team Tengah kelas)


Kalau ada kejadian unik, kenapa gak diabadikan. TEMEN KULIAH ini yang 4 tahun awal dan akhir jadi keluarga bukan hanya sekedar teman kenalan :
  1. Ines Lagi, Lagi-lagi Ines (Kerja kelompok, curcol, Nyari makan, Nonton)
  2. Riko, team a day, member balikos termuda 
  3. Bagas, kembaran Riko, kemana-mana bareng,dari awal (2017) ampe sekarang (2019)  
  4. Temen Jalan Rame-rame (Curug Cilember Agustus 2019)


Orang yang berilmu, kadang memiliki banyak kesempatan untuk belajar dan mengajarkan kepada yang lain. Beberapa yang saya jadikan GURU DAN SUHU berikut TIPS & TRIK bagaimana mereka bisa ahli di Bidannya:
  1. Haqy (Programmer codeCiptaSejahtera) 
  2. Eldy Taufiq (Vice Precident 2018 & Precident 2019 BRITZONE Jakarta)

Mengenal kawan sejak lama, juga candu yang waktu saja bisa diluapkan menjadi MASA LALU ANGSA 2009 (SD 4 Lumbir), tapi ingatan-ingatan masin,pahit,malu,atau benci dan cinta masih lebih banyak diingat dari pada intensitas untuk bertemu :


Kumpulan "LIRIK LAGU "dari  :


Perjalanan "UNLOCK Metro TV " belajar mandiri di negara ini  :


    Kumpulan "INFO MENARIK"dari berbagai sisi dan kejadian :
    1.  7 Pesan Setiap Ayah kepada Anak Perempuannya Tentang Pria
    2.  Seputar Lidah Buaya (Aloe Vera) 
    3.  6 Manfaat Daun Kucay untuk Kesehatan (Bisa Mencegah Kanker) 
    4.  Bunga Sepatu, Si Cantik yang punya Sejuta Manfaat 
    5.  12 Khasiat Makan Nangka, Nomor 7 Idaman Kaum Perempuan 
    6.  Kisah OJOL dan CUSTOMER di Pagi Hari (Kisah NYATA gaes) 
    7.  Kisah OJOL part II - Ketemu Ahmad Basir (Kawan Kerja Lama)
    8.  Lift Berasa Left  
    9.  Produktif di Waktu Luang? Kenapa Tidak !!! 
    10.  Huru -Hara adalah...? 
    11. Tips Tugas Kuliah Bebas Lepas

     Kumpulan "PUISI dari LILIS untuk hal yang tidak bisa TERSAMPAIKAN" dari tindakan, kekecewaan, kebahagiana, Menahan Perasaan dan Perjuangan  :
    1. Abu - Abu 
    2. Ayah Dengar Keluhku 
    3. Bahu Ini 
    4. Kisah Buah & Mata Pisau 
    5. Bumi Edan 
    6. Istana Tua Jakarta 
    7. Jejak Lembaran Malam 
    8. Selembar Daun Menguning 
    9. Jum'at Mubarrak 
    10. Lidahku Penentu Kami 
    11. Laju Berbahasa Tumit
    12. Anak Rantau - Kasih dibalik Kisah 
    13. (B)Ijak Diri
    14. Perhelatan Sebuah Pengukuhan
    15. Kamu Akan Terus Hebat 
    16. BERSERAH- Sebuah Coretan Akhir Tahun
    17. Kita Sempat Mengisi Ruang

    Sharing Sesion with "AHMAD RIFA'I RIF'AN" bersama GRIYA MENULIS INDONESIA :


    Tentang  sebuah buku yabg mampu membuat pikiran lebih terbuka, seperti jendela yang membawa air segar. "RIVIEW BUKU" jadi apresiasi untuk para penulis yang membuat kesan dari judul :
    1. Teman Berjuang - Indra Sugiarto 
    2. Man Shabara Zhafira - Ahmad Rifa'i Rif'an
    3. Senja, Hujan & Cerita yang telah usai - Boy Candra 
    4. OLES - Vienna untuk Cinta (Kusumastuti Fischer) 
    5. Senja dan Pagi - Alffy Rev & Linka Angelia (True Story) 
    6. NEOMI - Yang baik untuk yang baik (Saful Zaman) 


    Tentang sebuah pena, yang tercatat dengan banyak pelokan mengisyaratkan bahwa hidup tidak selalu mulus, lurus dan penuh arus. Berikut terangkum dalam "PENA KEHIDUPAN", yang saya dedikasikan untuk semua hal yang sudah terlewati : 

    1. Adzan Berkumandang
    2. Mempersilahkan Siang 
    3. Tidak Lebih Seorang Pengembara  
    4. Jatuh Dalam Cinta 
    5. STOP dari KITA 
    6. Membahas Seseorang & Kekaguman 
    7. Hanya Soal Waktu
    8. Rupanya Datang  
    9. Bagaimana Ini 
    10. Merinding di Tengah Hujan 
    11. Bekasnya Masih Tersisa Until Now 
    12. Penuhi Mimpi dengan DIA 
    13. Duduk Bersama Cerita 
    14. Kesederhanaan yang Bertemu Kerinduan 
    15. Ayah Untuk Ayah Saja 
    16. Si Penyedu Makna 
    17. Serba Serbi DO'A 
    18. Dampak Media Sosial 
    19. Tau Jarang Terjadi 
    20. Kemuliaan dari Korban 
    21. Sumpah Pemuda, 91 Tahun Menggenggam Tekad dan Asa 
    22. Terus Berlanjut 
    23. Sepertiga Penikmat Pagi 
    24. Selarik Pesan 
    25. Obrolan Sejati 
    26. Pemandang Selatan di Tujuan
    27. Komunikasi Itu ? 
    28. Matahari Kala Pagi 
    29. Debu Pada Waktu 
    30. Harapan & Tantangan
    31. Dialah Payung dalam Kehidupanku, Dia Kakakku !!  
    32. Mahasiswa, Pengusaha & Ulama 
    33. Memahami Hakikat 
    34. Jangan Meninggikan Gengsi 
    35. Untuk Oktober Kembali 
    36. Jangan Terlalu Dekat & Jauh Juga
    37. Seputar Pertemuan Maya
    38. Diemnya Kok Kebangetan !!! 
    39. You Have a New Message 
    40. Daun & Kata Cinta (Raj Mahotra) 
    41. Seandainya Ada Pengakuan Diri
    42. Untuk Pemilik Hati 
    43. Kehilangan Sesaat 
    44. Masa Lalu 
    45. Sanggup 
    46. Ayah Pada Waktu 
    47. Hujan dan Lalai
    48. Tajam Tak Bertulang  
    49. Batas Pergi 
    50. Persamaan vs Perbedaan 
    51. Lebih Tepat 
    52. Zona Nyaman 
    53. Hanya Singgah 
    54. Tidak ada Tempat untuk Sia-sia 
    55. Raja Persepsi
    56. Mimpi Bijak 
    57. Mata & Hati  
    58. Secarik Kepal Kertas 
    59. Do'a Keramat 
    60. Garis Lurus Masalah 
    61. Semi Bulan Bakti 
    62. Tuan Lampu Merah 2014 
    63. Point Tentangmu 
    64. Per-KATA-an 
    65. Sistem Zonasi Jalaran Soko Kulino 
    66. Tabungan Rapuh 
    67. Penunggu Rasa


    Untuk rasa yang mulai tumbuh, kehadirannya yang muncul di kepala, juga beberapa ketidakberanian mengutarakan rasa "CERPEN" jadi salah satu hitam putih di masanya:
    1. Perpisahan yang Lahir dari Perkenalan 
    2. Awal Kenalan Menjadi Ujian (Kisah seminyata Penulis) 
    3. Tentang Menyatukan Ego, Beda Karakter !! 
    4. Who Am I ???
    5. Romance Reuni 
    6. Aku yang Mencintaimu, Bukan Dia 
    7. Minder Iyah Buang Saja 
    8. Origami 
    9. You Are My Future 
    10. Melangkah Pasti


    Berbicara tentang motivation, kita akan disuguhkan dengan kata dan kalimat yang semakin membekas juga menguatkan semua harapan, mimpi-mimpi dan kesabaran. Termasuk sebuah "QUOTES Of The DAY" berikut, adalah dasar ketika penulis mengolah cipta,rasa dan karsa :
    1. Quotes - Ujung Semi Sendiri
    2. Quotes - Berebut Hati
    3. Quotes - Berani Jatuh Cinta 
    4. Quotes - Kuasa Diri 
    5. Quotes - Lebih ke Do'a
    6. Quotes - Sedang Mengadu Sementara 
    7. Quotes - Biar Tenang, Lebih Kesan 
    8. Quotes - Bahagia di Sekeliling Bahagia 
    9. Quotes - Jangan Hentikan 
    10. Quotes - Sebentar Saya 
    11. Quotes - Komando Sejarawan 
    12. Quotes - Sebab Lekat Cerita  
    13. Quotes - Chili Chat 
    14. Quotes - Pelepasan Cukup 
    15. Quotes - Larutkan Malam 
    16. Quotes - Bisa ditunjukan lagi ? 
    17. Quotes - Mencukupkan Tau Tentang Sekelilingmu 
    18. Quotes -  Dongengan Siluman Malam 
    19. Quotes - of the Day (16)
    20. Quotes - of the Day (15) 
    21. Quotes - of the Day (14)
    22. Quotes - of the Day (13)
    23. Quotes - of the Day (12)
    24. Quotes - of the Day (11) 
    25. Quotes - of the Day (10) 
    26. Quotes - of the Day (9)
    27. Quotes - of the Day (8)
    28. Quotes - of the Day (7)
    29. Quotes - of the Day (6)
    30. Quotes - of the Day (5)     
    31. Quotes - of the Day (4)
    32. Quotes - of the Day (3)
    33. Quotes - of the Day (2)   
    34. Quotes - of the Day (1) 





    Berani Jatuh Cinta

    Post a Comment

    0 Comments

    Comments